Bos Borneo FC sumringah saat dana subsidi cair

id Borneo FC ,Bos Borneo FC sumringah saat dana subsidi cair,Bos Borneo FC Nabil Husien Said Amin

Bos Borneo FC sumringah saat dana subsidi cair

Bos Borneo FC Nabil Husein Said Amin. ANTARA/HO/Borneo FC

Jakarta (ANTARA) - Bos Borneo FC Nabil Husien Said Amin sumringah setelah dana subsidi termin kedua dari PT Liga Indonesia Baru (LIB) cair sehingga bisa membantu operasional tim yang saat ini vakum karena kompetisi Liga 1 musim 2020 dihentikan.

"Terus terang apa yang diberikan PT LIB sangat membantu di situasi sulit seperti saat ini. Bukan hanya Borneo FC yang mengalami, tetapi semua klub. Makanya kami sangat senang PT LIB memenuhi janji," kata Nabil seperti dilansir laman resmi tim yang dipantau di Jakarta, Sabtu.

Tidak hanya cairnya subsidi dari operator kompetisi tertinggi di Tanah Air itu, Nabil juga cukup senang karena besaran subsidi tetap sesuai dengan rencana awal. Padahal sebelumnya akan dipangkas hingga 33 persen.

Menurut Nabil, besaran subsidi termin kedua yang diterima adalah Rp520 juta. Jika rencana pemangkasan dilakukan, praktisi subsidi bisa tinggal Rp350 juta. Hal ini tidak lepas dari peran PSSI yang meminta PT LIB membayarkan subsidi sesuai dengan rencana awal.

"Pembayaran subsidi termin kedua ini bisa menutupi kebutuhan tim seperti gaji dan operasional yang sangat besar di tengah tak adanya pemasukan bagi klub. Seharusnya subsidi ini kita terima Maret," kata Nabil menambahkan.

Tertundanya pembayaran subsidi termin kedua tidak lepas berhentinya kompetisi Liga 1 musim 2020 karena pandemi COVID-19. Serangan virus corona ini benar-benar melumpuhkan aktivitas sepak bola berikut pendukungnya seperti sponsor.

Namun demikian, Nabil berharap PT LIB sebagai operator kompetisi tidak melakukan hal yang bisa merugikan tim. Beruntung pemotongan subsidi urung dilakukan. 18 tim peserta Liga 1 jelas sangat terbantu dengan subsidi ini.

"Tapi syukurlah pemotongan tak dilakukan. Saya sih juga berharap, semoga ke depan PT LIB bisa lebih profesional dalam menunaikan tanggung jawabnya. Jangan hanya klub diminta profesional dari segala aspek, tapi operator kompetisinya justru tak memberi contoh baik," kata Nabil menegaskan.

Sebelum subsidi cair, Nabil mengaku menggunakan uang pribadinya untuk memenuhi gaji pemain selama kompetisi berhenti. Pihaknya mengakui jika tim memang minim dukungan dari sponsor.