Baru 12 desa di Kotim salurkan BLT-DD

id Baru 12 desa di Kotim salurkan BLT-DD, pemkab Kotim,Hawianan, Pemkab Kotim, Kotim, Kotawaringin Timur, sampit

Baru 12 desa di Kotim salurkan BLT-DD

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Kotawaringin Timur Hawianan. ANTARA/Norjani

Sampit (ANTARA) - Jumlah desa di Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah yang menyalurkan Bantuan Langsung Tunai dari Dana Desa (BLT-DD) masih sedikit yaitu 12 desa.

"Laporan sampai Jumat siang, baru ada 12 desa yang menyalurkan BLT-DD. Kami mendorong desa lainnya juga segera memproses pencairan dan menyalurkan BLT-DD untuk membantu masyarakat kita yang membutuhkan," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kotawaringin Timur Hawianan di Sampit, Sabtu.

Dari total 168 desa yang tersebar di 17 kecamatan, baru 12 desa yang sudah menyalurkan BLT-DD kepada 823 kepala keluarga. Setiap kepala keluarga menerima Rp600.000 sehingga total dana yang disalurkan saat ini mencapai Rp493.800.000.

Desa yang sudah mencairkan BLT-DD tersebut yaitu Desa Patai dengan nilai Rp72,6 juta, Cempaka Mulia Barat Rp66 juta, Bandar Agung Rp18 juta, Dari Harapan Rp37,2 juta, Eka Bahurui Rp28,8 juta, Penyaguan Rp36 juta, Kandan Rp66,6 juta, Luwuk Ranggan Rp43,8 juta, Jemaras Rp38,4 juta, Cempaka Mulia Timur Rp35,4 juta, Luwuk Bunter Rp37,2 juta dan Tegang Rp13,8 juta.

Masih ada 121 desa yang belum mencairkan BLT-DD. Dari jumlah tersebut, ada 47 desa yang belum melaksanakan Musyawarah Desa, padahal kegiatan itu harus dilakukan karena menjadi momen penetapan daftar nama calon penerima BLT-DD.

BLT-DD bertujuan membantu masyarakat desa yang terdampak COVID-19. Namun, bantuan ini khusus bagi mereka yang belum terdaftar sebagai penerima bantuan sosial dari Kementerian Sosial sehingga dipastikan tidak ada penerima bantuan ganda.

Baca juga: Patroli skala besar cegah peningkatan kriminalitas di Kotim selama Lebaran

Pendataannya diyakini akurat karena dilakukan oleh ketua RT dan diawasi perangkat desa. Dengan begitu bantuan ini diharapkan tepat sasaran sehingga sangat membantu masyarakat.

Untuk mencarikan BLT-DD, berbagai persyaratan harus dipenuhi oleh pemerintah desa, salah satunya penetapan daftar nama calon penerima bantuan. Penetapan nama-nama tersebut harus dilakukan melalui Musyawarah Desa yang dihadiri semua pihak terkait untuk memastikan data tersebut akurat atau valid.

"Duit itu sudah disalurkan pemerintah ke kas desa, tapi desa tidak bisa serta merta mencairkan BLT-DD karena ada syaratnya. Salah satunya penetapan nama-nama calon penerima melalui musdes. Kalau belum musdes maka tidak mungkin bisa mencairkan BLT-DD karena penetapan nama-nama calon penerima itu harus melalui musdes," kata Hawianan.

Hawianan mengaku optimistis data hasil musdes valid karena yang hadir saat penetapannya adalah ketua RT dan perangkat desa. Mereka diyakini tahu betul siapa saja warganya yang memang berhak menjadi penerima bantuan tersebut.

Baca juga: Tersangka pembunuh ini ditangkap setelah buron setahun

Baca juga: Polres Kotim gulung enam pencuri sepeda motor, dua terpaksa dilumpuhkan