Dua anak di Kotim tenggelam setelah terjatuh dari sampan

id Dua anak di Kotim tenggelam setelah terjatuh dari sampan, Kotim, Kotawaringin Timur, Sampit, tenggelam

Dua anak di Kotim tenggelam setelah terjatuh dari sampan

Jenazah dua bocah yang meninggal setelah tenggelam. ANTARA/Istimewa

Sampit (ANTARA) - Dua orang anak berusia 11 dan 12 tahun tenggelam dan ditemukan meninggal dunia setelah terjatuh ke sungai dari sampan di Sei Bugis Desa Kenyala Kecamatan Telawang Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah.

"Kejadian itu memang terjadi dan jenazah keduanya telah ditemukan," kata Kapolres AKBP Abdoel Harris Jakin melalui Kapolsek Kota Besi Iptu Erik Andersen dihubungi dari Sampit, Rabu.

Peristiwa memilukan itu terjadi Minggu (24/5) sekitar pukul15.20 WIB lalu. Saat itu bocah berjenis kelamin perempuan dan laki-laki itu mandi di tepi sungai sambil bermain di pinggir sungai.

Usai mandi, keduanya naik sampan dan mendayung ke arah tengah sungai. Diduga mereka bermain dengan menggoyang-goyang sampan kecil tersebut.

Tidak mampu menjaga keseimbangan, bocah laki-laki tercebur. Melihat kejadian itu, bocah perempuan berusaha menolong dengan langsung bercebur ke sungai.

Dia berusaha menolong kawan sepermainannya tersebut agar tidak tenggelam. Dia berusaha sekuat tenaga untuk bertahan agar tidak tenggelam.

Tidak bisa berenang, malah kedua bocah malang tersebut akhirnya tenggelam. Warga hanya melihat sampan yang hanyut terbawa arus sungai.

Usai kejadian itu, warga langsung melakukan pencarian kedua korban. Warga menyusuri sekitar lokasi kedua korban jatuh ke sungai dan hilang.

Baca juga: Bupati Kotim sebut pasar berisiko tinggi penyebaran COVID-19

Setelah melakukan pencarian, jenazah kedua bocah tersebut akhirnya ditemukan. Jenazah keduanya kemudian dievakuasi ke rumah duka.

Pihak keluarga sangat berduka atas kejadian itu. Mereka tidak mengira anak mereka akan pergi dengan cara tragis tersebut.

Warga setempat juga tidak menyangka dua anak yang dikenal berperangai baik itu meninggal dalam kejadian tersebut. Kebahagiaan mereka bermain di sungai ternyata malah menjadi waktu terakhir warga melihat mereka.

"Jenazah kedua korban telah dimakamkan kemarin," kata Erik Andersen seraya mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan saat beraktivitas di sungai.

Baca juga: Gugus Tugas gelar rapid test dadakan bagi pedagang PPM Sampit

Baca juga: Mal di Sampit perketat pemeriksaan pengunjung cegah COVID-19