Gugus Tugas gelar rapid test dadakan bagi pedagang PPM Sampit
Sampit (ANTARA) - Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah menggelar pemeriksaan cepat atau rapid test dadakan di Pusat Perbelanjaan Mentaya Sampit.
"Ini sebagai upaya untuk mendeteksi dini kemungkinan adanya warga yang terpapar COVID-19. Pasar dipilih sebagai lokasi pemeriksaan karena tempat ini menjadi pintu gerbang aktivitas ekonomi masyarakat," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur Multazam di Sampit, Rabu.
Rapid test dilakukan secara acak terhadap pedagang. Petugas mempersilakan pedagang yang ingin mengikuti rapid test untuk mendaftarkan diri mengikuti pemeriksaan ini secara gratis.
Saat pendaftaran dibuka mulai pukul 08.00 WIB, sejumlah pedagang antusias mendaftarkan diri. Belasan kursi antrean yang disiapkan petugas langsung terisi penuh oleh pedagang sehingga sebagian harus antre bergiliran.
Baca juga: Bupati Kotim sebut pasar berisiko tinggi penyebaran COVID-19
Bupati H Supian Hadi dan Sekretaris Daerah Halikinnor juga hadir memantau kegiatan ini. Dia meyakinkan kepada pedagang bahwa ini untuk kebaikan semua pihak karena potensi penularan COVID-19 di daerah ini sangat tinggi.
Jika sampai ada pedagang yang tertular COVID-19 maka potensi penularannya dikhawatirkan meluas karena berpotensi membuat keluarganya di rumah dan pembeli juga ikut terpapar.
Berdasarkan data, saat ini total ada 18 warga positif COVID-19 di Kotawaringin Timur, terdiri dari 11 sembuh, lima masih dirawat dan dua meninggal dunia. Selain itu ada 26 orang dalam pemantauan (ODP) dan dua pasien dalam pengawasan (PDP).
Baca juga: Mal di Sampit perketat pemeriksaan pengunjung cegah COVID-19
"Selain pemeriksaan rapid test, kami berharap pedagang juga sadar tentang bahaya COVID-19 sehingga mereka turut melaksanakan protokol kesehatan dan mengedukasi pembeli untuk bersama-sama mencegah penularan COVID-19," harap Multazam.
Supianur, salah seorang pedagang tampak antusias mengikuti rapid test. Dia segera mendaftar begitu mengetahui dilakukan rapid test massal di pasar tempat dia berjualan.
Dia mengaku cukup waswas dengan kondisi saat ini karena penularan COVID-19 terjadi kapan dan di mana saja. Untuk itulah sangat bagus mengikuti rapid test sehingga tahu hasilnya.
"Saya ingin memastikan, mudah-mudahan saya tidak terkena COVID-19. Hasil rapid test ini juga penting kalau mau ke luar kota karena sebagai syarat dan bukti bahwa kita tidak terjangkit COVID-19," demikian Supianur.
Baca juga: Aset wisata di Pantai Ujung Pandaran ini terpaksa segera dibongkar
Baca juga: Ini hasil pantauan tingkat kehadiran pegawai Pemkab Kotim usai Lebaran
"Ini sebagai upaya untuk mendeteksi dini kemungkinan adanya warga yang terpapar COVID-19. Pasar dipilih sebagai lokasi pemeriksaan karena tempat ini menjadi pintu gerbang aktivitas ekonomi masyarakat," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur Multazam di Sampit, Rabu.
Rapid test dilakukan secara acak terhadap pedagang. Petugas mempersilakan pedagang yang ingin mengikuti rapid test untuk mendaftarkan diri mengikuti pemeriksaan ini secara gratis.
Saat pendaftaran dibuka mulai pukul 08.00 WIB, sejumlah pedagang antusias mendaftarkan diri. Belasan kursi antrean yang disiapkan petugas langsung terisi penuh oleh pedagang sehingga sebagian harus antre bergiliran.
Baca juga: Bupati Kotim sebut pasar berisiko tinggi penyebaran COVID-19
Bupati H Supian Hadi dan Sekretaris Daerah Halikinnor juga hadir memantau kegiatan ini. Dia meyakinkan kepada pedagang bahwa ini untuk kebaikan semua pihak karena potensi penularan COVID-19 di daerah ini sangat tinggi.
Jika sampai ada pedagang yang tertular COVID-19 maka potensi penularannya dikhawatirkan meluas karena berpotensi membuat keluarganya di rumah dan pembeli juga ikut terpapar.
Berdasarkan data, saat ini total ada 18 warga positif COVID-19 di Kotawaringin Timur, terdiri dari 11 sembuh, lima masih dirawat dan dua meninggal dunia. Selain itu ada 26 orang dalam pemantauan (ODP) dan dua pasien dalam pengawasan (PDP).
Baca juga: Mal di Sampit perketat pemeriksaan pengunjung cegah COVID-19
"Selain pemeriksaan rapid test, kami berharap pedagang juga sadar tentang bahaya COVID-19 sehingga mereka turut melaksanakan protokol kesehatan dan mengedukasi pembeli untuk bersama-sama mencegah penularan COVID-19," harap Multazam.
Supianur, salah seorang pedagang tampak antusias mengikuti rapid test. Dia segera mendaftar begitu mengetahui dilakukan rapid test massal di pasar tempat dia berjualan.
Dia mengaku cukup waswas dengan kondisi saat ini karena penularan COVID-19 terjadi kapan dan di mana saja. Untuk itulah sangat bagus mengikuti rapid test sehingga tahu hasilnya.
"Saya ingin memastikan, mudah-mudahan saya tidak terkena COVID-19. Hasil rapid test ini juga penting kalau mau ke luar kota karena sebagai syarat dan bukti bahwa kita tidak terjangkit COVID-19," demikian Supianur.
Baca juga: Aset wisata di Pantai Ujung Pandaran ini terpaksa segera dibongkar
Baca juga: Ini hasil pantauan tingkat kehadiran pegawai Pemkab Kotim usai Lebaran