Pangkalan Bun (ANTARA) - Direktur RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah dr Fachrudin mengakui dirinya positif COVID-19 melalui status whatsapp pribadinya pada Jumat (29/5) malam.
"Hasil swab sudah keluar, ada beberapa positif baru termasuk saya selaku Direktur RSSI. Tetap tenang, jangan patah semangat tetap berjuang bersama-sama, ini resiko pekerjaan sebagai tenaga kesehatan. Mohon dukungan terus agar pendemi COVID-19 bisa berakhir dan mohon doanya," tulisnya dalam status whatsappnya.
Saat dikonfirmasi, Fachrudin menuturkan apa yang terjadi padanya saat ini sudah menjadi risiko dari pekerjaannya. Mulai tadi malam, dirinya dengan inisiatif sendiri sudah masuk ke ruang karantina RSUD Sultan Imanuddin guna mengamankan diri dan tidak membahayakan keluarganya.
Dirinya mengatakan, untuk tugas keseharian sebagai Direktur RSUD Sultan Imanuddin akan tetap ia laksanakan melalui alat komunikasi seluler.
"Selain itu, pelaksanaan tugas nantinya dibantu oleh jajaran RSSI. Secara umum, walaupun dinyatakan positif, kondisi tubuh saya tetap kuat dan stabil," jelasnya.
Selain kabar positifnya Direktur RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun, juga beredar informasi bahwa diduga Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Kotawaringin Barat Dandeni Herdiana juga positif COVID-19.
Kabar tersebut didapat dari berkas hasil tes spesimen (swab) laboratorium Banjarbaru, Kalimantan Selatan yang bocor dan beredar luas di media sosial, diantaranya whatsapp.
Dalam daftar tersebut, pada nomor 21 tertera nama Dandeni Herdiana beralamat Jalan Kembar VIII Cigareleng, Bandung. Dandeni masuk kluster umum (atau masih ditracing) sebagai pasien positif COVID-19.
Namun sampai detik ini, belum ada pernyataan resmi dari Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kotawaringin Barat Achmad Rois terkait kebenaran positifnya dua penjabat tersebut, yakni Direktur RSUD Sultan Imanuddin dan Kajari Kotawaringin Barat.