Sampit (ANTARA) - Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan mulai tegas terhadap warga yang tidak menggunakan masker dengan memaksa mereka balik arah jika kedapatan tidak menggunakan masker.
"Kami tetap mengedepankan kesadaran masyarakat. Kita balik cara berpikir, jangan sanksi yang dikedepankan. Kalau kita disiplin dalam penggunaan masker kegunaannya untuk masyarakat," kata juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur Multazam di Sampit, Rabu.
Beberapa hari terakhir, tim dari pemerintah daerah dan aparat keamanan yang tergabung dalam Gugus Tugas, melakukan sosialisasi di sejumlah lokasi di Sampit, khususnya di Jalan Achmad Yani menuju kawasan Pasar Berdikari dan Pusat Perbelanjaan Mentaya.
Sosialisasi ini sekaligus penertiban warga yang tidak menggunakan masker. Bagi warga yang tidak menggunakan masker, petugas dengan tegas menyuruh mereka balik arah dan baru mengizinkan warga melanjutkan perjalanan jika sudah mengenakan masker.
Tidak hanya pengendara roda dua, warga yang menggunakan mobil juga tidak luput dari pengawasan. Jika saat pemeriksaan ada pengemudi atau penumpang tidak menggunakan masker maka mereka diperintahkan balik arah, kecuali sudah menggunakan masker.
Langkah tegas ini merupakan upaya pemerintah daerah melalui Gugus Tugas melakukan pencegahan penularan COVID-19 dengan memastikan warga menggunakan masker saat beraktivitas ke luar rumah.
Baca juga: Guru di Kotim dimotivasi tetap inovatif di tengah pandemi COVID-19
Penggunaan masker diharapkan bisa mengurangi tingkat kerawanan tertular maupun menularkan virus mematikan itu. Masyarakat juga diimbau menjalankan protokol kesehatan lainnya seperti tetap berada di rumah, menjaga jarak, sering mencuci tangan, tidak bersentuhan, serta berolahraga dan istirahat teratur.
"Kami dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur tetap mengedepankan kesadaran atas pentingnya kesehatan," demikian Multazam.
Sementara itu, beberapa warga terpaksa harus balik arah menuruti arahan petugas. Mereka harus mengambil masker di rumah atau membeli masker dari pedagang agar bisa diizinkan melintasi tim gabungan yang sedang berjaga.
"Salah saya juga sih. Tadi mau cepat-cepat, jadi lupa pakai masker. Tapi bagus juga penjagaan seperti ini supaya kita terbiasa selalu menggunakan masker saat keluar rumah. Takut juga sebenarnya beraktivitas, tapi karena harus bekerja, ya mau tidak mau, harus tetap keluar rumah," kata Yadi, salah seorang warga.
Baca juga: Legislator Kotim dorong antisipasi dini bencana karhutla
Baca juga: Baru pengusulan, wacana Pansus COVID-19 Kotim langsung memicu perdebatan
Berita Terkait
Murid PAUD di Kotim diedukasi sejak dini pengetahuan tanggap bencana
Selasa, 14 Mei 2024 19:18 Wib
Pemkab Kotim lirik potensi perdagangan karbon
Selasa, 14 Mei 2024 16:15 Wib
DLH Kotim programkan gerakan peduli dan berbudaya lingkungan hidup di sekolah
Senin, 13 Mei 2024 20:00 Wib
BNK Kotim deteksi dini penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar
Senin, 13 Mei 2024 19:20 Wib
Harga sayur di Sampit melonjak akibat petani gagal panen
Senin, 13 Mei 2024 18:13 Wib
Tidak ada calon perseorangan di Pilkada Kotim
Senin, 13 Mei 2024 17:29 Wib
Kotim andalkan Tim Penanganan Konflik Sosial tangani permasalahan di sektor perkebunan
Senin, 13 Mei 2024 11:31 Wib
Dinkes Kotim minta tenaga kesehatan siaga tangani warga terdampak banjir
Minggu, 12 Mei 2024 19:41 Wib