Kapolda-Danrem 102/Pjg pastikan kesiapan sarana prasarana penanggulangan karhutla di Kalteng
Palangka Raya (ANTARA) - Polda Kalimantan Tengah dan Korem 102 Panju Panjung menggelar apel kesiapsiagaan TNI-Polri dalam penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
"Apel ini sebagai bentuk kesiapsiagaan TNI-Polri menanggulangi karhutla, sekaligus mengecek sarana dan prasarana yang nantinya digunakan personel," kata Kapolda Kalteng Irjen Pol Dedi Prasetyo di Palangka Raya, Rabu.
Selain pengecekan sarana dan prasarana, personelnya juga diinstruksikan mensosialisasikan kepada masyarakat tentang penegakkan hukum, hingga penggunaan alat untuk memadamkan api.
Ia menjelaskan, alat yang digunakan untuk memadamkan api ada yang manual dan ada yang menggunakan mesin, maupun sepeda motor yang sudah dimodifikasi dan cara pemakaiannya juga sudah dipelajari.
"Alat pemadam manual itu menggunakan mesin maupun sepeda motor yang sudah dimodifikasi. Alat tersebut dinilai efektif apabila terjadi karhutla di wilayah hukum Polda Kalteng," ucapnya.
Jenderal berpangkat bintang dua tersebut mengungkapkan, alat pemadam api manual digunakan untuk memadamkan api dalam skala kecil. Sepeda motor yang dimodifikasi menjadi mesin penyemprot air, digunakan memadamkan api di lahan yang tidak terjangkau dengan mobil pemadam kebakaran.
Disamping itu, Polda Kalteng juga menyiapkan 'command center karhutla' dan aplikasi 'hanyaken musuh', guna membantu petugas mengetahui titik panas di wilayah hukum Polda setempat.
"Command center dan aplikasi hanyaken musuh digunakan untuk memantau titik panas, menerima laporan masyarakat terkait karhutla dan memantau posko-posko karhutla yang ada di jajaran Polres dan Polsek," jelasnya.
Dalam apel kesiapsiagaan TNI-Polri tersebut, selain melakukan pengecekan satu-persatu peralatan memadamkan api, orang nomor satu di lingkup Polda Kalteng bersama Danrem 102 Panju Panjung Brigjen TNI Purwo Sudaryanto juga mengecek kesiapan personelnya.
"Apel ini sebagai bentuk kesiapsiagaan TNI-Polri menanggulangi karhutla, sekaligus mengecek sarana dan prasarana yang nantinya digunakan personel," kata Kapolda Kalteng Irjen Pol Dedi Prasetyo di Palangka Raya, Rabu.
Selain pengecekan sarana dan prasarana, personelnya juga diinstruksikan mensosialisasikan kepada masyarakat tentang penegakkan hukum, hingga penggunaan alat untuk memadamkan api.
Ia menjelaskan, alat yang digunakan untuk memadamkan api ada yang manual dan ada yang menggunakan mesin, maupun sepeda motor yang sudah dimodifikasi dan cara pemakaiannya juga sudah dipelajari.
"Alat pemadam manual itu menggunakan mesin maupun sepeda motor yang sudah dimodifikasi. Alat tersebut dinilai efektif apabila terjadi karhutla di wilayah hukum Polda Kalteng," ucapnya.
Jenderal berpangkat bintang dua tersebut mengungkapkan, alat pemadam api manual digunakan untuk memadamkan api dalam skala kecil. Sepeda motor yang dimodifikasi menjadi mesin penyemprot air, digunakan memadamkan api di lahan yang tidak terjangkau dengan mobil pemadam kebakaran.
Disamping itu, Polda Kalteng juga menyiapkan 'command center karhutla' dan aplikasi 'hanyaken musuh', guna membantu petugas mengetahui titik panas di wilayah hukum Polda setempat.
"Command center dan aplikasi hanyaken musuh digunakan untuk memantau titik panas, menerima laporan masyarakat terkait karhutla dan memantau posko-posko karhutla yang ada di jajaran Polres dan Polsek," jelasnya.
Dalam apel kesiapsiagaan TNI-Polri tersebut, selain melakukan pengecekan satu-persatu peralatan memadamkan api, orang nomor satu di lingkup Polda Kalteng bersama Danrem 102 Panju Panjung Brigjen TNI Purwo Sudaryanto juga mengecek kesiapan personelnya.