Hasil tes cepat COVID-19 peserta didik di Kotim, sembilan orang reaktif
Sampit (ANTARA) - Tes cepat atau "rapid test" COVID-19 terhadap peserta didik di Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, yang akan menempuh pendidikan ke Pulau Jawa, menunjukkan hasil yang mengkhawatirkan karena ada sembilan orang yang spesimennya dinyatakan reaktif.
"Sudah disampaikan melalui pimpinan masing-masing rombongan, ini persiapan untuk isolasi di Klinik ODP di Islamic Center," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur Multazam di Sampit, Senin.
Tes cepat gratis dilaksanakan di Gedung Serbaguna Sampit untuk membantu pelajar, santri dan mahasiswa yang hendak melanjutkan pendidikan ke Pulau Jawa. Surat keterangan hasil tes cepat menjadi syarat wajib yang kini diberlakukan transportasi laut dan udara.
Pendaftaran peserta tes cepat dibuka melalui online. Berdasarkan data hingga Senin pagi terdapat 350 orang, tapi setelah diverifikasi ternyata jumlahnya 275 orang karena ada yang ganda.
Pelaksanaan tes cepat ini dilaksanakan bertahap dengan mengelompokkan tanggal keberangkatan. Hal itu karena masa berlaku surat keterangan hasil tes cepat itu hanya berlaku tiga hari sehingga pelaksanaannya harus disesuaikan dengan tanggal keberangkatan.
Hari ini tes cepat dilaksanakan untuk peserta didik yang akan berangkat pada 23 sampai 25 Juni. Hal ini karena masa berlaku surat keterangan hasil tes cepat tersebut hanya tiga hari.
Baca juga: Legislator dukung penambahan anggaran pengamanan pilkada dan cegah isu SARA
Multazam menyebutkan, ada 141 peserta didik yang mengikuti tes cepat COVID-19 hari ini. Dari jumlah tersebut, sembilan orang dinyatakan reaktif.
Sebelum tes cepat dimulai, Multazam sudah mengumumkan bahwa jika ada yang hasil spesimennya reaktif maka harus melakukan karantina secara mandiri atau di Klinik ODP Islamic Center. Namun diharapkan peserta mau dikarantina di Klinik ODP karena akan ditangani oleh tim medis, sekaligus mencegah hal yang tidak diinginkan jika kemudian ternyata ada yang hasil swab menunjukkan positif COVID-19.
"Saat ini tim surveilans sedang bergerak untuk melakukan proses lebih lanjut. Mudah-mudahan hasil swabnya negatif semua. Reaktif belum tentu positif terjangkit COVID-19," kata Multazam.
Sementara itu, hingga saat ini jumlah warga Kotawaringin Timur yang terjangkit COVID-19 sebanyak 31 orang, terdiri dari 18 orang sembuh, 11 orang masih dirawat dan dua orang meninggal dunia. Selain itu ada dua pasien dalam pengawasan (PDP) dan 60 orang dalam pemantauan.
Baca juga: Ratusan peserta didik di Kotim difasilitasi tes cepat COVID-19 gratis
Baca juga: BKSDA pasang jerat tangkap buaya penyerang warga Kotim
"Sudah disampaikan melalui pimpinan masing-masing rombongan, ini persiapan untuk isolasi di Klinik ODP di Islamic Center," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur Multazam di Sampit, Senin.
Tes cepat gratis dilaksanakan di Gedung Serbaguna Sampit untuk membantu pelajar, santri dan mahasiswa yang hendak melanjutkan pendidikan ke Pulau Jawa. Surat keterangan hasil tes cepat menjadi syarat wajib yang kini diberlakukan transportasi laut dan udara.
Pendaftaran peserta tes cepat dibuka melalui online. Berdasarkan data hingga Senin pagi terdapat 350 orang, tapi setelah diverifikasi ternyata jumlahnya 275 orang karena ada yang ganda.
Pelaksanaan tes cepat ini dilaksanakan bertahap dengan mengelompokkan tanggal keberangkatan. Hal itu karena masa berlaku surat keterangan hasil tes cepat itu hanya berlaku tiga hari sehingga pelaksanaannya harus disesuaikan dengan tanggal keberangkatan.
Hari ini tes cepat dilaksanakan untuk peserta didik yang akan berangkat pada 23 sampai 25 Juni. Hal ini karena masa berlaku surat keterangan hasil tes cepat tersebut hanya tiga hari.
Baca juga: Legislator dukung penambahan anggaran pengamanan pilkada dan cegah isu SARA
Multazam menyebutkan, ada 141 peserta didik yang mengikuti tes cepat COVID-19 hari ini. Dari jumlah tersebut, sembilan orang dinyatakan reaktif.
Sebelum tes cepat dimulai, Multazam sudah mengumumkan bahwa jika ada yang hasil spesimennya reaktif maka harus melakukan karantina secara mandiri atau di Klinik ODP Islamic Center. Namun diharapkan peserta mau dikarantina di Klinik ODP karena akan ditangani oleh tim medis, sekaligus mencegah hal yang tidak diinginkan jika kemudian ternyata ada yang hasil swab menunjukkan positif COVID-19.
"Saat ini tim surveilans sedang bergerak untuk melakukan proses lebih lanjut. Mudah-mudahan hasil swabnya negatif semua. Reaktif belum tentu positif terjangkit COVID-19," kata Multazam.
Sementara itu, hingga saat ini jumlah warga Kotawaringin Timur yang terjangkit COVID-19 sebanyak 31 orang, terdiri dari 18 orang sembuh, 11 orang masih dirawat dan dua orang meninggal dunia. Selain itu ada dua pasien dalam pengawasan (PDP) dan 60 orang dalam pemantauan.
Baca juga: Ratusan peserta didik di Kotim difasilitasi tes cepat COVID-19 gratis
Baca juga: BKSDA pasang jerat tangkap buaya penyerang warga Kotim