Jakarta (ANTARA) - Data sejumlah pengguna akun bisnis di Twitter sempat terekspos, platform mikrobolog itu membenarkan kejadian tersebut.
"Kami mengetahui ada kejadian ketika Anda melihat informasi tagihan di ads.twitter.com atau analytics.twitter.com, informasi tagihan mungkin tersimpan di 'cache' peramban," kata juru bicara Twitter, Laura Pacas, dikutip dari laman TechCrunch, Kamis.
Informasi yang bocor tersebut termasuk alamat email bisnis pengguna, nomor telepon dan empat digit terakhir nomor kartu kredit yang digunakan akun tersebut.
Data diduga tersimpan di "cacher" peramban (browser) dan ada kemungkinan dapat dilihat orang lain, terutama jika pengguna menggunakan komputer secara bergantian.
Baca juga: Twitter temukan kembali cuitan bermasalah dari Presiden Trump
Kepada para pengguna, Twitter menyatakan masalah tersebut ditemukan pada 20 Mei lalu, setelah mereka mengumumkan ada bug yang menyimpan data pengguna, antara lain pesan di Direct Messages, di "cache" peramban Firefox.
"Segera setelah kami menemukan kejadian ini, kami mengatasi masalah tersebut dan berkomunikasi dengan klien yang terdampak untuk memastikan mereka mengetahui kejadian ini dan memahami bagaimana melindungi diri".
Kejadian ini menambah daftar masalah keamanan yang pernah terjadi di Twitter. Tahun lalu mereka menemukan bug yang bisa digunakan untuk menemukan nomor telepon yang berhubungan dengan akun Twitter.
Baca juga: Twitter menilai unggahan Trump bersifat manipulasi
Baca juga: Twitter hadirkan fitur mirip Instagram Stories
Baca juga: 'Voice Note' hadir dalam cuitan Twitter