Purwokerto (ANTARA) - Akademisi dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Dr. Ridlwan Kamaluddin mengatakan, bidan memiliki peran strategis sebagai salah satu garda terdepan dalam upaya penanganan COVID-19.
"Bidan khususnya yang bertugas di desa, sebagai salah satu komponen masyarakat yang mengerti seluk beluk desa tersebut, berperan strategis dalam peningkatan dan pemeliharaan status kesehatan masyarakat terutama pada masa pandemi ini," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jumat.
Koordinator bidang kesehatan Pusat Mitigasi Bencana Unsoed tersebut mencotohkan selama masa pandemi ini bidan desa ikut melakukan pendataan pemudik yang pulang kampung dan menyosialisasikan mengenai pentingnya karantina mandiri selama 14 hari guna mencegah penyebaran COVID-19.
Selain itu bidan juga berperan dalam menyosialisasikan mengenai upaya mencegah COVID-19 dan pentingnya menerapkan pola hidup bersih dan sehat kepada penduduk desa.
"Dengan bekal ilmu yang dimiliki dan pemahaman mengenai kondisi desa maka bidan berperan strategis dalam meningkatkan status kesehatan masyarakat setempat dengan mengedepankan kearifan lokal dan budaya setempat," katanya.
Dia menambahkan pada masa pandemi ini bidan mempunyai kontribusi besar dalam pengurangan risiko bencana berbasis komunitas.
"Dengan bekal keilmuan dan kompetensinya, bidan dapat mempunyai kontribusi spesifik dalam penanganan COVID-19 berbasis komunitas dengan cara mendorong warga desa untuk berperan aktif memutus mata rantai penularan virus," katanya.
Dia menambahkan upaya tersebut daoat dilakukan dengan sinkronisasi dan kerja sama dari berbagai pihak dalam menjalankan program penanganan COVID-19.
"Bidan juga dapat mendorong agar masyarakat tangguh dan siap dalam penanggulangan bencana dan melawan COVID-19 melalui berbagai upaya berbasis komunitas. Kolaborasi antara tenaga kesehatan seperti dokter desa dan bidan desa bersama masyarakat menjadi sebuah tantangan dan keharusan dalam menghadapi normal baru," katanya.
Kolaborasi tersebut, tambah dia, sesuai dengan program pengurangan risiko bencana berbasis komunitas (PRBBK).
"Program ini merupakan suatu upaya pendekatan kepada masyarakat atau komunitas dalam mengelola risiko bencana di lingkungan sendiri," katanya.
Dia menambahkan program ini adalah serangkaian kegiatan yang meliputi pengkajian dan interpretasi sendiri atas ancaman dan risiko bencana yang dihadapi.
"Inti dari kegiatan ini adalah optimalisasi sumber daya yang dimiliki masyarakat setempat serta menjadi bagian integral dari kehidupan dan keseharian masyarakat tersebut dan program ini bisa dijalankan untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19," katanya.
Berita Terkait
PT Globalindo Alam Perkasa gelontorkan Rp375 juta bantu bangun perumahan guru dan bidan
Sabtu, 30 Desember 2023 19:36 Wib
Legislator Gumas sebut bidan berperan besar ciptakan generasi unggul
Minggu, 17 September 2023 20:31 Wib
Bupati Gumas harap bidan jadi penggerak masyarakat sukseskan penanganan stunting
Sabtu, 16 September 2023 13:05 Wib
Bidan di Kotim didorong tingkatkan kemampuan
Senin, 4 September 2023 11:23 Wib
Pj Bupati Barsel: Peran Bidan sebagai penggerak pembangunan kesehatan
Senin, 28 Agustus 2023 18:21 Wib
IBI Kapuas didorong tingkatkan peran wujudkan pelayanan kesehatan berkualitas
Minggu, 16 Juli 2023 18:47 Wib
BKKBN beri layanan KB awal tahun di dua wilayah DAS Barito
Jumat, 20 Januari 2023 11:37 Wib
BKKBN-IBI bersinergi tingkatkan KB pasca persalinan turunkan 'unmet need'
Selasa, 17 Januari 2023 20:13 Wib