Tamiang Layang (ANTARA) - Bupati Barito Timur, Kalimantan Tengah, Ampera AY Mebas menyatakan bahwa wilayah setempat sejak dimekarkan menjadi kabupaten hingga saat ini telah berumur 18 tahun, sehingga kedepannya akan memiliki banyak lagi tantangan dalam melakukan serta memajukan pembangunan.
Menyadari banyaknya tantangan kedepan itulah diperlukan persatuan untuk membangun Kabupaten Bartim kedepannya, kata Ampera usai perayaan Hari Jadi Bartim ke-18 tahun di Tamiang Layang, Senin.
"Tanpa persatuan, tidaklah mungkin kita bisa mewujudkan pembangunan sesuai harapan masyarakat," tambahnya.
Menurut dia, tantangan pembangunan kedepan yakni bagaimana mewujudkan kesejahteraan untuk masyarakat Bartim. Diperlukan pula dukungan semua elemen masyarakat yang ada di Kabupaten Bartim.
"Mari bersama-sama menjaga persatuan untuk mengisi pembangunan diberbagai bidang di Kabuaten Bartim," kata Ampera.
Bupati Bartim pun menyampaikan beberapa prestasi yang sudah dicapai baik secara administrasi maupun secara fisik, diantaranya mewujudkan pelaksanaan anggaran yang tertib hingga mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) berturut-turut hingga empat kali.
Selain itu, pembangunan jalan yang saat ini sudah terintegrasi. Pembangunan desa terang yakni adanya penerangan listrik PLN di tiap desa di Kabupaten Bartim.
"Saat ini tinggal tiga desa di Bartimm yang belum mendapatkan listrik," kata Ampera.
Di tempat yang sama, Tokoh Masyarakat Bartim Allen Ngepek menilai, banyak kemajuan pembangunan yang bisa dirasakan masyarakat. Seiring dengan itu, diharapkan pula adanya pemimpin amanah dan tetap semangat dan bersatu padu untuk membangun Bartim agar lebih maju lagi.
Baca juga: RSUD Tamiang Layang pastikan Wabup Bartim tidak tertular COVID-19
"Para generasi penerus Kabupaten Bartim ini agar terus semangat dan memiliki cita-cita yang cukup tinggi untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Bartim," kata Allen Ngepek.
Mantan Bupati Bartim Zain Alkim mengatakan, Kabupaten Bartim masih perlu pembangunan. Hal ini sesuai kondisi di lapangan dan aspirasi masyarakat yang perlu diakomodasi untuk pembangunan.
"Tujuan adanya pemekaran Kabupaten Bartim ini yakni kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat yang secara berkeadilan," kata Zain.
Berkeadilan dimaksud yakni pembangunan secara merata kepada seluruh elemen masyarakat sebagaimana moto daerah yakni ‘Jari Janang Kalalwah’ atau menjadi jaya selamanya.
"Untuk mencapai Jari Janang Kalalwah itu tidaklah mudah, diperlukan kesungguhan, nurani dari seluruh pejabat dan elemen masyarakat yang ada di Kabupaten Bartim," demikian Zain.
Baca juga: Cinta ditolak janda, seorang pemuda asal Barsel tewas gantung diri di pohon langsat
Baca juga: Pemkab Bartim distribusikan 97 hewan kurban kepada masyarakat
Baca juga: Berkas perkara aborsi oknum bidan dan honorer Bartim masuk pengadilan