BPBD siapkan perahu penunjang penanganan karhutla di Seruyan

id Pemkab seruyan, kuala pembuang, bpbd seruyan siapkan perahu tangani karhutla, kebakaran hutan dan lahan

BPBD siapkan perahu penunjang penanganan karhutla di Seruyan

Kepala BPBD Seruyan Agung Sulistiyo mengecek tiga unit perahu untuk mendukung penanganan karhutla. (ANTARA/Dokumentasi Pribadi)

Kuala Pembuang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah menyiapkan tiga unit perahu yang digunakan oleh petugas menuju lokasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah yang sulit dijangkau.

“Tiga unit perahu ini sebagai penunjang menangani karhutla di lokasi yang sulit dijangkau menggunakan transportasi darat. Jadi dengan begitu lokasi kebakaran bisa dijangkau lebih mudah,” kata Kepala BPBD Seruyan, Agung Sulistiyo di Kuala Pembuang, Senin.

Menurutnya Seruyan memiliki wilayah cukup luas dan ada yang mudah dilewati melalui darat dan ada juga melalui jalur sungai. Adanya perahu itu, bisa memudahkan walaupun air sungai tidak terlalu dalam.

“Kami menyiapkan peralatan penunjang karhutla, yaitu tiga buah perahu kecil untuk daerah yang sulit dijangkau. Kalau kami gunakan speed boat itu akan menyulitkan sebab airnya harus dalam, makanya diantisipasi dengan perahu ini, sehingga seluruh titik api bisa ditangani secara optimal,” ungkap Agung.

Lebih lanjut ia menjelaskan, tiga unit perahu ini rencananya akan dioperasikan di daerah rawan karhutla yang sulit dijangkau, seperti Danau Sembuluh dan Sungai Bakau.

Wilayah tersebut ditentukan berdasarkan pengalaman dan kejadian pada tahun sebelumnya, sebab Danau Sembuluh dan Sungai Bakau banyak akses jalur sungai serta sulit ditangani karena tidak adanya perahu.

Ia menambahkan, potensi karhutla saat ini masih kecil, meskipun sudah ada titik api yang terkonfirmasi di beberapa kecamatan, namun dalam skala kecil. Diharapkan agar masyarakat ikut membantu mencegah kebakaran tersebut. 

“Untuk saat ini lahan masih basah jadi kalau ada titik api hanya beberapa jam bisa langsung padam. Potensi hujan masih tinggi, jadi lahan ini masih basah karena gambut juga masih berair," jelasnya.