Sampit (ANTARA) - Kegiatan unik dilaksanakan puluhan petani di Desa Rawasari Kecamatan Pulau Hanaut Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah dalam memperingati Hari Ulang Tahun ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia, yakni dengan menggelar upacara bendera di tengah sawah.
"Ini merupakan wujud rasionalisme masyarakat. Ini inisiatif para petani. Meski kami tinggal di wilayah yang jauh dari pusat kota, tapi itu tidak melunturkan nasionalisme warga kami. Setidaknya ini menggambarkan kecintaan kami kepada daerah dan bangsa ini," kata Camat Pulau Hanaut H Eddy Mashami dihubungi dari Sampit, Senin.
Kecamatan Pulau Hanaut adalah salah satu dari dua kecamatan yang masih terisolasi jalan darat dari pusat Kota Sampit. Masyarakat di kecamatan yang berada di pesisir pantai ini masih mengandalkan transportasi air jika hendak bepergian karena transportasi darat yang masih terbatas.
Namun urusan nasionalisme, warga setempat tidak mau kalah. Bahkan petani yang masih disibukkan dengan masa panen, tetap menyempatkan menggelar upacara bendera memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.
Sekitar 85 warga yang sebagian besar merupakan petani setempat, berpartisipasi dalam upacara yang dilaksanakan di tengah sawah tersebut. Tugas menjadi inspektur upacara dipercayakan kepada Dedy Agung Prasetya yang merupakan Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan Kecamatan Pulau Hanaut.
Seperti upacara bendera pada umumnya. Saat lagu Indonesia Raya dikumandangkan, seketika itu bendera mulai dinaikkan hingga ke puncak tertinggi. Namun dalam upacara di sawah ini, bendera tidak digerek menggunakan tali, tetapi diikat di sebuah tiang yang kemudian didirikan secara perlahan mengiringi lagu kebangsaan.
Eddy Mashami menjelaskan, motivasi melaksanakan upacara bendera memperingati HUT RI di tengah sawah adalah untuk membangkitkan semangat para petani agar lebih giat lagi bertani meski dihadapkan pada berbagai keterbatasan, termasuk saat pandemi COVID-19 ini.
Disebutkan, hasil pertanian di Kecamatan Pulaau Hanaut dalam empat tahun terakhir sudah surplus sehingga dapat membantu pemerintah dalam program swasembada pangan. Produksi pertanian terus ditingkatkan dengan harapan bisa meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Kegiatan ini juga untuk memacu motivasi percepatan pembangunan di desa, sehingga otomatis masyarakatnya melaksanakan gotong royong, memperbaiki jalan yang menuju ke lokasi acara, melakukan pembersihan lingkungan sekitar dan lainnya.
Selain itu, kegiatan ini untuk mengedukasi masyarakat untuk lebih mencintai negerinya yaitu Republik Indonesia. Selanjutnya, menumbuhkan semangat juang untuk memajukan desanya dengan lebih giat lagi dalam bekerja dan membangun.
"Dengan kehadiran kami di sana, mudah-mudahan paling tidak masyarakat desa tersebut merasa diperhatikan oleh pimpinannya, karena sudah cukup berhasil menjalankan program-program desa dengan baik," harap Eddy Mashami.
Meski masih terisolasi jalan darat, kemajuan dan terobosan-terobosan Kecamatan Pulau Hanaut menjadi perhatian. Eddy Mashami mampu merangkul seluruh masyarakat setempat sehingga sangat kompak dalam melaksanakan berbagai kegiatan.
Upacara di tengah sawah ini merupakan kegiatan unik kesekian kalinya yang dilaksanakan kecamatan ini. Saat peringatan HUT ke-74 Kemerdekaan RI pada 2019 lalu, kecamatan ini menggelar upacara bendera di tengah sungai sehingga menjadi perhatian dan menuai pujian banyak pihak.
Baca juga: Pimpin upacara HUT RI terakhir, Bupati Supian Hadi sampaikan ini
Baca juga: Supian Hadi pilih HUT RI ketimbang 'fit and proper test' cawagub