Jenazah nakhoda korban tabrakan kapal di Sungai Mentaya ditemukan

id Jenazah nakhoda korban tabrakan kapal di Sungai Mentaya ditemukan, Kotim, Sampit, nakhoda, tabrakan kapal

Jenazah nakhoda korban tabrakan kapal di Sungai Mentaya ditemukan

Jenazah nakhoda Saipul Bahri saat ditemukan dan akan dievakuasi, Jumat (11/9/2020). ANTARA/Istimewa

Sampit (ANTARA) - Jenazah Saipul Bahri (60) nakhoda tugboat AIK GADIS/TK. GS5 yang tenggelam bersama kapalnya di Sungai Mentaya Kabupatan Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah  pada Rabu (9/9) malam, berhasil ditemukan pada Jumat (11/9) pagi.

"Korban diketemukan jam 06.15 WIB dan dievakuasi jam 06.40 WIB. Keluarga korban mengikuti prosedur bahwa korban dibawa ke RS Murjani untuk divisum, selesai baru dibawa ke rumah duka," kata Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Sampit H Thomas Chandra melalui Kepala Seksi Keselamatan Berlayar Penjagaan dan Patroli, Baslan Damang di Sampit, Jumat.

Jenazah korban ditemukan oleh tim pencarian menggunakan tugboat perusahaan yang sama. Korban ditemukan tidak jauh dari posisi tambat tongkang bermuatan kayu yang ditarik menggunakan tugboat dikemudikan korban.

Kecelakaan itu terjadi di alur Sungai Mentaya perairan Kecamatan Mentaya Hilir Utara. Kecelakaan melibatkan KM Surya Pertiwi dengan tongkang bermuatan kayu bulat dan tugboat AIK GADIS/TK. GS5 penarik tongkang.

Cuaca buruk berupa hujan deras disertai kabut serta arus sungai yang deras, diduga menjadi pemicu sehingga arah KM Surya Pertiwi tidak bisa dikendalikan. Nakhoda KM Surya Pertiwi sempat berkomunikasi dengan Saipul Bahri yang merupakan nakhoda tugboat penarik tongkang bermuatan kayu log tersebut, namun kecelakaan tidak bisa dihindari.

Baca juga: Satu pegawai positif COVID-19, DPRD Kotim lakukan uji cepat massal

KM Surya Pertiwi menabrak bagian belakang tongkang bermuatan kayu bulat. Tongkang tersebut kemudian menghantam tugboat penariknya hingga tenggelam. Tiga orang anak buah kapal berhasil selamat dengan melompat ke sungai, sedangkan sang nakhoda diduga tenggelam bersama tugboat tersebut.

Pencarian dilakukan oleh tim gabungan terdiri dari Rescue Pos SAR Sampit, Ditpolair Polda Kalteng, Pos TNI AL, KSOP Sampit dan masyarakat sekitar sejak Rabu tengah malam dan dilanjutkan Jumat pagi.

Selain menyisir sungai, pencarian juga dilakukan menggunakan dua tugboat milik perusahaan dengan membentang jaring dan tali di dalam sungai. Harapannya jaring maupun tali bisa tersangkut tugboat yang tenggelam tersebut sehingga bisa segera diangkat.

"Jenazah diserahkan kepada keluarga korban. Kapal tugboat tersebut belum ditemukan dan masih dicari oleh pihak perusahaan," demikian Baslan.

Baca juga: Nakhoda diduga tenggelam bersama kapalnya yang karam di Sungai Mentaya

Baca juga: DPRD Kotim efektifkan waktu pembahasan APBD Perubahan 2020