Sampit (ANTARA) - Masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah yang daerahnya sedang dilanda banjir diminta mewaspadai kemungkinan banjir bertambah parah, serta mewaspadai bahaya listrik yang sangat rawan terjadi.
"Kami dari PLN mengimbau kepada masyarakat yang terdampak banjir untuk menjaga kondisi keamanan serta keselamatan diri. Kami juga sudah mengeluarkan surat imbauan PLN terkait kewaspadaan bahaya listrik bagi masyarakat saat terjadi banjir," kata Manajer PT PLN Unit Layanan Pelanggan Sampit, Deddy Noveyusa di Sampit, Selasa.
Seperti diketahui, saat ini belasan desa yang tersebar di lima kecamatan di kawasan utara, sedang dilanda banjir. Banjir yang terjadi sejak pekan lalu tersebut membuat aktivitas masyarakat terganggu.
Kondisi ini turut menjadi perhatian PLN. Selain prihatin dengan bencana musiman tersebut, PLN juga mengingatkan bahaya listrik yang rawan terjadi saat banjir.
Saat banjir, dikhawatirkan ada aliran listrik yang bisa membahayakan warga. Untuk itu masyarakat diimbau melakukan langkah-langkah antisipasi agar terhindar dari bahaya listrik.
Saat rumah terendam banjir, warga diminta mematikan instalasi listrik di dalam rumah. Semua peralatan listrik yang masih terhubung stop kontak harus dicabut.
Peralatan elektronik harus dinaikkan ke tempat yang lebih tinggi agar tidak terkena air sehingga tidak sampai rusak. Seperti diketahui, peralatan elektronik yang terkena air sangat rawan rusak.
Deddy menambahkan, jika aliran listrik yang terkena banjir tidak padam, warga diminta segera menghubungi PLN terdekat. Warga juga diimbau menghubungi instansi terkait dalam hal penanggulangan bahaya banjir.
Sementara itu setelah banjir surut, peralatan elektronik yang akan digunakan harus dipastikan dalam kondisi benar-benar kering. Tujuannya untuk menghindari terjadinya korsleting karena sangat berbahaya.
"Demi menjaga keselamatan diri sendiri, adik, kakak serta sanak keluarga semuanya, mari kita waspada terhadap bahaya listrik saat banjir, mengingat di beberapa titik di Kabupaten Kotawaringin Timur terdampak banjir," kata Deddy.
Baca juga: Bupati Kotim minta perusahaan ikut bantu korban banjir
Jika ada kondisi maupun potensi bahaya listrik, warga juga dapat menghubungi pusat layanan by atau menghubungi Kantor Layanan PLN terdekat. Deddy berharap semuanya selalu diberi kesehatan serta keselamatan dalam setiap menjalankan aktivitas.
Sementara itu, Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotawaringin Timur, Yephi Hartady tidak menampik kondisi banjir yang terus meluas.
Saat ini banjir melanda lima kecamatan yakni Antang Kalang, Telaga Antang, Mentaya Hulu, Tualan Hulu dan Bukit Santuai. Banjir dengan ketinggian bervariasi itu kemungkinan masih terjadi karena curah hujan di kawasan utara tersebut masih tinggi.
"Selain itu juga ada informasi banjir juga terjadi di Kecamatan Parenggean, tapi kami masih menunggu laporan dari tim di sana. Di Kecamatan Bukit Santuai, hari dilaporkan banjir meluas ke Desa Tumbang Penyahuan," kata Yephi.
Masyarakat diimbau terus waspada terhadap kemungkinan banjir susulan dan bertambah parah. Masyarakat yang tinggal di dataran rendah maupun langganan banjir, juga diminta untuk selalu waspada terhadap potensi banjir.
Baca juga: Dayak Misik pastikan dukung penuh Suprianti Rambat-Arsyad di Pilkada Kotim
Baca juga: Kotim mulai berlakukan perbup protokol kesehatan beserta sanksinya
Berita Terkait
Banjir makin meluas di Murung Raya, akses jalan di Kota Puruk Cahu lumpuh
Senin, 21 Oktober 2024 14:34 Wib
Banjir kian meluas, BPBD Murung Raya dirikan dapur umum
Kamis, 10 Oktober 2024 21:27 Wib
Banjir di utara Kotim meluas rendam belasan desa
Senin, 27 Mei 2024 19:29 Wib
Banjir di Pulang Pisau meluas ke tiga kecamatan
Selasa, 19 Maret 2024 16:28 Wib
Kebakaran hutan di lereng Gunung Merbabu meluas ke puncak
Sabtu, 28 Oktober 2023 17:32 Wib
Bencana banjir di Kapuas Tengah meluas hingga Timpah
Senin, 3 April 2023 6:36 Wib
Meluas, Banjir Kapuas Tengah rendam sembilan desa
Senin, 3 April 2023 6:29 Wib
Banjir di Kotim kembali meluas, pemerintah desa siapkan evakuasi
Senin, 17 Oktober 2022 14:21 Wib