Empat di daerah miliki risiko tinggi COVID-19 saat pilkada
Manokwari (ANTARA) - Satuan Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Papua Barat mendeteksi empat daerah di provinsi tersebut memiliki risiko tinggi penularan COVID-19 pada pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak tahun 2020.
Ketua harian Satgas COVID-19 Papua Barat, Derek Ampnir pada rapat koordinasi di Mapolda Papua Barat, Rabu, mengatakan secara akumulatif temuan konfirmasi positif di provinsi ini sudah mencapai 1.236 kasus. Dari 13 kabupaten kota, tersisa dua yang belum memiliki temuan positif COVID-19.
Berdasarkan peta perkembangan COVID-19 yang berlangsung sejak Maret 2020, ucap Derek, empat daerah yang memiliki risiko tinggi penularan saat pelaksanaan pilkada itu meliputi Teluk Bintuni, Manokwari, Sorong Selatan serta Raja Ampat.
"Komitmen para calon kepala daerah, seluruh tim sukses dan partai pendukung sangat diharapkan untuk mewujudkan pilkada yang sehat, jujur, aman dan damai," ucap Ampnir.
Ia menyebutkan bahwa, dari seluruh tahapan Pilkada serentak tahun 2020, ada dua yang harus diwaspadai. Dua tahapan itu dinilai memiliki kerawanan cukup tinggi dalam penyebaran COVID-19.
"Yaitu tahapan kampanye yang akan berlansung dari 25 September sampai dengan 5 Desember. Lalu tahap pencoblosan atau pemungutan pada 9 Desember. Dua tahapan ini harus menjadi perhatian," katanya lagi.
Ia pun mengajak, peserta dan penyelenggara pilkada juga seluruh pemangku kepentingan untuk memberi perhatian serta melakukan perencanaan yang matang pada dua tahapan ini.
"Kesehatan dan keselamatan masyarakat dari COVID-19 adalah segala-galanya," sebut Derek lagi.
Pilkada serentak di Provinsi Papua Barat akan dilaksanakan di sembilan daerah meliputi Manokwari, Manokwari Selatan, Pegunungan Arfak, Teluk Bintuni, Fakfak, Kaimana, Teluk Wondama, Raja Ampat serta Sorong Selatan.
Berdasarkan data Satgas COVID-19, per 15 September 2020 Manokwari memiliki temuan sebanyak 185 kasus positif, Teluk Bintuni 214, Raja Ampat Ampat 52, Sorong Selatan 43, Fakfak 29, Teluk Wondama 30, Manokwari Selatan lima, Kaimana dua, dan Pegunungan Arfak nol kasus.
"Kabupaten Fakfak, Manokwari Selatan dan Teluk Wondama memiliki risiko rendah. Sedangkan Kaimana dan Pegunungan Arfak tidak terdampak karena saat ini berada pada zona hijau," sebut Derek.
Ketua harian Satgas COVID-19 Papua Barat, Derek Ampnir pada rapat koordinasi di Mapolda Papua Barat, Rabu, mengatakan secara akumulatif temuan konfirmasi positif di provinsi ini sudah mencapai 1.236 kasus. Dari 13 kabupaten kota, tersisa dua yang belum memiliki temuan positif COVID-19.
Berdasarkan peta perkembangan COVID-19 yang berlangsung sejak Maret 2020, ucap Derek, empat daerah yang memiliki risiko tinggi penularan saat pelaksanaan pilkada itu meliputi Teluk Bintuni, Manokwari, Sorong Selatan serta Raja Ampat.
"Komitmen para calon kepala daerah, seluruh tim sukses dan partai pendukung sangat diharapkan untuk mewujudkan pilkada yang sehat, jujur, aman dan damai," ucap Ampnir.
Ia menyebutkan bahwa, dari seluruh tahapan Pilkada serentak tahun 2020, ada dua yang harus diwaspadai. Dua tahapan itu dinilai memiliki kerawanan cukup tinggi dalam penyebaran COVID-19.
"Yaitu tahapan kampanye yang akan berlansung dari 25 September sampai dengan 5 Desember. Lalu tahap pencoblosan atau pemungutan pada 9 Desember. Dua tahapan ini harus menjadi perhatian," katanya lagi.
Ia pun mengajak, peserta dan penyelenggara pilkada juga seluruh pemangku kepentingan untuk memberi perhatian serta melakukan perencanaan yang matang pada dua tahapan ini.
"Kesehatan dan keselamatan masyarakat dari COVID-19 adalah segala-galanya," sebut Derek lagi.
Pilkada serentak di Provinsi Papua Barat akan dilaksanakan di sembilan daerah meliputi Manokwari, Manokwari Selatan, Pegunungan Arfak, Teluk Bintuni, Fakfak, Kaimana, Teluk Wondama, Raja Ampat serta Sorong Selatan.
Berdasarkan data Satgas COVID-19, per 15 September 2020 Manokwari memiliki temuan sebanyak 185 kasus positif, Teluk Bintuni 214, Raja Ampat Ampat 52, Sorong Selatan 43, Fakfak 29, Teluk Wondama 30, Manokwari Selatan lima, Kaimana dua, dan Pegunungan Arfak nol kasus.
"Kabupaten Fakfak, Manokwari Selatan dan Teluk Wondama memiliki risiko rendah. Sedangkan Kaimana dan Pegunungan Arfak tidak terdampak karena saat ini berada pada zona hijau," sebut Derek.