Rahasia dibalik disiplin dan ketegasan Edy Pratowo

id Edy pratowo, sohib, kalteng berkah, sugianto sabran, bupati pulang pisau, pilkada kalteng, pemilu, kalimantan tengah, food estate

Rahasia dibalik disiplin dan ketegasan Edy Pratowo

(Kiri ke kanan) Mayor Inf Yedi Yulianto, Deni Widanarni MM, Letkol Arh, Dekki Widiatmoko ST MTrT, Edi Pratowo SE MM, Mayor Arh Heri Nugroho Amd STr dan Kombes Pol Jemi Junaidi SIp MM, enam bersaudara yang selalu kompak dan saling dukung. (ANTARA/Dokumentasi Pribadi)

Palangka Raya (ANTARA) - Nama H Edy Pratowo S.sos., MM mulai ramai disebut berbagai kalangan masyarakat di Provinsi Kalimantan Tengah.

Gambar Edy Pratowo yang merupakan pejabat Bupati Pulang Pisau itu pun dalam beberapa pekan terakhir, banyak bertebaran di media sosial, baik facebook maupun instagram.

Hal itu karena orang nomor satu di Kabupaten Pulang Pisau itu resmi mendaftar sebagai Bakal Calon Wakil Gubernur Kalteng mendampingi sang petahana Sugianto Sabran di pemilihan Kepala Daerah Kalteng  2020.

Alhasil, pendaftaran dirinya yang berpasangan dengan Gubernur Kalteng periode 2016-2021 itupun membuat banyak kalangan penasaran dengan latar belakangnya, termasuk rahasia kedisiplinan dan ketegasannya saat menjadi anggota DPRD Kapuas, Ketua DPRD Pulang Pisau, Wakil Bupati hingga Bupati Pulang Pisau dua periode.

Setelah ditelusuri, ternyata Edy Pratowo yang dilahirkan di Palangka Raya dan dibesarkan di lingkungan keluarga TNI, bahkan sebagian besar saudaranya saat ini tergabung dalam kesatuan TNI maupun Polri. Sang ayah merupakan Purnawirawan TNI berpangkat Kapten Cpl Soeyono dan sang ibu bernama Suyani.

Politisi handal dari Partai Golongan Karya tersebut terdiri dari enam bersaudara. Tiga diantaranya berprofesi sebagai tentara, satu orang polisi dan seorang lagi aparatur sipil negara (ASN), sehingga terlihat jelas bahwa ketegasan dan kedisiplinan tersebut benar-benar dipengaruhi dari lingkungan TNI.

Adapun saudara-saudara Edy Pratowo yakni Mayor Infantri Yedi Yulianto yang berdinas di Badan Intelijen Negara (BIN) wilayah Kalimantan Selatan, Deni Widaharni SE MAB bekerja sebagai Kadis Pemberdayaan Masyarakat Desa di Pemkab Pulang Pisau, Letkol Arh Dekki Widiatmoko ST MTr T berdinas sebagai Kepala Program Studi Tehnik Elkasista Poltekad,  Mayor Arh Heri Nugroho Amd STr berdinas di Dislibang TNI di Bandung dan Kombes Pol Jemi Junaidi, SiK.MM sebagai Ka SPN Polda Sulawesi Tenggara.

Perjalanan karir politik Edy juga bukan kaleng-kaleng atau karbitan, sebab pertama kali ia dipercaya menjadi Anggota DPRD Kabupaten Kapuas periode 1999-2003, Ketua DPRD Pulang Pisau periode 2003-2008, Wakil Bupati Pulang Pisau periode 2008-2013 dan Bupati Pulang Pisau periode 2013-hingga saat ini, sering mendapat nasehat dari orang tua dan saudara-saudaranya agar menjaga nama baik keluarga, memimpin secara adil, tulus serta bermanfaat bagi banyak orang.

"Jadi, saya dari dulu sampai sekarang, tidak mau neko-neko (berbuat yang aneh-aneh). Saya menjalankan tugas berdasarkan aturan dan harus benar-benar bermanfaat bagi banyak orang. Saya tidak ingin membuat malu nama keluarga," kata suami dari Hj Nunu Adriani SE MPd itu.

Berkat disiplin dan ketegasan ala tentara serta diikuti dengan dedikasi yang tinggi, Edy Pratowo pun mampu dan berhasil membuat tata kelola aset di Pulang Pisau menjadi lebih baik, meraih Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) empat kali secara berturut-turut dari Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI).

Selama memimpin Pulang Pisau, Edy Pratowo bahkan membangun infrastruktur jalan maupun jembatan dengan kondisi mantap dan baik sepanjang 1.179,667 kilometer, serta irigasi sepanjang 270 Kilometer.

Tingkat kepedulian ayah dari tiga anak itu terhadap masyarakat adat juga sangat tinggi. Hal itu dibuktikan dengan telah ditetapkannya Pulau Barasak di Desa Pilang, Kecamatan Jabiren Raya pada 2019 menjadi hutan adat dengan luas areal 102 hektare.

"Setahu saya, hutan adat yang ada di Pulang Pisau ini masih satu-satunya di Kalteng sampai saat ini. Setahu saya ya," kata Edy Pratowo.

Sementara untuk mendukung program pusat yakni ketahanan nasional (Food Estate) di Pulang Pisau, Edy Pratowo berhasil melakukan intensifikasi lahan eksisting seluas 10 ribu hektare (Ha), optimalisasi lahan non eksisting seluas 19.950 Ha, serta potensi perluasan lahan pertanian seluas 11.509 Ha dan luas HTR 1.912 Ha.

"Pada 2017 kami memperoleh penghargaan Satya Lencana Wirakarya karena berhasil meningkatkan produksi padi di atas 5 persen," ungkap Edy Pratowo.

Sementara itu, respon Abang Edy Pratowo, Dekki Widiatmoko ST MTr T ketika ditanyakan terkait dengan pencalonan adiknya sebagai Wakil Gubernur Kalteng mendampingi H Sugianto Sabran, tentu mendoakan yang terbaik.

“Sebagai keluarga tentu memberikan semangat dan dorongan kepada saudara kami, meski tidak bisa berbuat banyak, tapi minimal doa adalah motivasi utama untuk Edy Pratowo,” jelas Dekki.

Oleh sebab itu, Dekki berpesan agar nantinya Edy Pratowo harus terus menjaga kesehatan dan amanah, serta tidak boleh melupakan asal-usul dari mana dirinya berasal.

“Dia harus terus menjaga hubungan baik dengan semua lapisan masyarakat, serta menjadi pemimpin yang baik dan amanah, juga mengayomi seluruh lapisan masyarakat, apabila kepercayaan diberikan kepadanya," ungkapnya.