Hadapi tantangan kekinian, Teras Narang tawarkan Dayak Layak Terang
Palangka Raya (ANTARA) - Mantan Presiden Majelis Adat Dayak Nasional Agustin Teras Narang menyatakan bahwa, masyarakat Suku Dayak harus bekerja keras,disiplin dan gotong royong serta menjunjung nilai kebersamaan agar dapat menghadapi berbagai tantangan yang begitu nyata, baik skala nasional maupun global.
Tantangan kekinian itu mulai dari laju pertumbuhan dan migrasi penduduk yang termasuk di dalamnya bonus demografi, kebijakan pemerintah hingga ragam investasi di Pulau Kalimantan, kata Teras Narang saat menjadi keynote speaker diskusi virtual yang diselenggarakan Fordayak bersama Forpeka di Palangka Raya, Sabtu.
"Secara global, kita berhadapan dengan revolusi industri 4.0 yang semakin menguat dengan hadirnya teknologi otomasi hingga artificial intelligen. Hal itu tentunya akan mengurangi banyak sumber daya manusia di berbagai industri," tambah dia.
Menurut Gubernur Kalteng periode 2005-2010 dan 2010-2015 itu, masyarakat Suku Dayak sebenarnya telah memiliki modal dasar yang relevan untuk dihidupi, yakni semangat persatuan sebagaimana diwariskan oleh leluhur lewat hukum persatuan adat di Tumbang Anoi.
Teras Narang mengatakan, dalam konteks kekinian, masyarakat Suku Dayak juga perlu merumuskan kembali alasan persatuan yang sesuai dengan tantangan zaman, seraya membangun serta menegaskan semangat Dayak Layak Terang. Semangat itu merupakan gagasan tentang pentingnya masyarakat Dayak memperjuangkan kehidupan yang layak bagi kepentingan komunitasnya.
Kehidupan yang ditopang oleh lestarinya nilai-nilai luhur kebudayaan, alam serta ruang tumbuh dalam dinamika zaman. Masyarakat Suku Dayak yang juga sebagai warga dunia, tentunya ikut serta memberikan terang inspirasi menjawab tantangan dunia," beber dia.
Anggota DPD RI itu mengatakan, ada lima prinsip Dayak Layak Terang, yakni Layak hidup bersatu, berdikari dan sejahtera dimanapun berada, Layak hidup di atas tanah adat yang menopang kebudayaan dan terjaga kelestariannya, Layak hidup dengan infrastruktur pendidikan, kebudayaan, sosial, ekonomi dan politik yang berkualitas serta bermartabat.
Kemudian, Layak hidup menentukan nasib masyarakatnya lewat peran kepemimpinan di daerah maupun nasional, di mana masyarakat Suku Dayak menjadi warga negara, Layak hidup sebagai masyarakat dunia yang berperan dan terlibat dalam menciptakan perdamaian serta menjawab tantangan global.
Baca juga: PusKOD UKI dan Wamen Desa bahas upaya mempercepat Desa Mandiri
"Setelah kita bicara tentang semangat, prinsip hidup dan tujuan untuk hidup layak, maka penting menerjemahkan semua menjadi sebuah gerakan, Gerakan Dayak Layak Terang," kata Teras Narang.
Gerakan Dayak Layak Terang merupakan upaya masyarakat Suku Daya secara bersama dan berkelanjutan mencapai prinsip hidup layak masyarakat Dayak. Hal itu dapat dimulai dengan meningkatkan kualitas SDM masyarakat Dayak itu sendiri, Mendorong masyarakat Dayak dapat maju setara, meski tak harus sama dengan bangsa-bangsa lain di dunia, serta menjadi pribadi berkarakter dan pemimpin yang menguasai kecerdasan yang dibutuhkan zaman ini.
Senator asal Kalteng itu pun mengajak, di manapun masyarakat Suku Dayak berada, sebagai apapun berkarya dan situasi apapun yang datang menghampiri, semangat hidup layak adalah dasar untuk merespon perubahan di sekitarnya.
"Sudah saatnya seluruh masyarakat suku dayak, dimulai dari kaum muda untuk bergerak. Ini saatnya masyarakat Adat Dayak dapat hidup layak. Kalau tidak sekarang, kapan lagi? kalau tidak kita, siapa lagi," demikian Teras Narang.
Diskusi implementasi Hukum Adat Tumbang Anoi. Masih Relevan kah? yang diselenggarakan Fordayak bersama Forpeka secara virtual itu dihadiri sejumlah tokoh masyarakat dan pemuda, akademisi serta berbagai elemen lainnya.
Baca juga: Konflik Agraria di Kalteng akibat RTRWP belum diperbaharui, kata Teras
Baca juga: Revisi RTRWP Kalteng mampu tingkatkan perekonomian, kata Teras Narang
Baca juga: Teras Narang minta pemda bersinergi jawab tantangan pangan masyarakat
Baca juga: Teras Narang dukung dua desa di Pulpis kembangkan wisata budaya dan alam
Baca juga: Teras Narang siap bantu fasilitasi IAIN Palangka Raya berubah jadi UIN
Tantangan kekinian itu mulai dari laju pertumbuhan dan migrasi penduduk yang termasuk di dalamnya bonus demografi, kebijakan pemerintah hingga ragam investasi di Pulau Kalimantan, kata Teras Narang saat menjadi keynote speaker diskusi virtual yang diselenggarakan Fordayak bersama Forpeka di Palangka Raya, Sabtu.
"Secara global, kita berhadapan dengan revolusi industri 4.0 yang semakin menguat dengan hadirnya teknologi otomasi hingga artificial intelligen. Hal itu tentunya akan mengurangi banyak sumber daya manusia di berbagai industri," tambah dia.
Menurut Gubernur Kalteng periode 2005-2010 dan 2010-2015 itu, masyarakat Suku Dayak sebenarnya telah memiliki modal dasar yang relevan untuk dihidupi, yakni semangat persatuan sebagaimana diwariskan oleh leluhur lewat hukum persatuan adat di Tumbang Anoi.
Teras Narang mengatakan, dalam konteks kekinian, masyarakat Suku Dayak juga perlu merumuskan kembali alasan persatuan yang sesuai dengan tantangan zaman, seraya membangun serta menegaskan semangat Dayak Layak Terang. Semangat itu merupakan gagasan tentang pentingnya masyarakat Dayak memperjuangkan kehidupan yang layak bagi kepentingan komunitasnya.
Kehidupan yang ditopang oleh lestarinya nilai-nilai luhur kebudayaan, alam serta ruang tumbuh dalam dinamika zaman. Masyarakat Suku Dayak yang juga sebagai warga dunia, tentunya ikut serta memberikan terang inspirasi menjawab tantangan dunia," beber dia.
Anggota DPD RI itu mengatakan, ada lima prinsip Dayak Layak Terang, yakni Layak hidup bersatu, berdikari dan sejahtera dimanapun berada, Layak hidup di atas tanah adat yang menopang kebudayaan dan terjaga kelestariannya, Layak hidup dengan infrastruktur pendidikan, kebudayaan, sosial, ekonomi dan politik yang berkualitas serta bermartabat.
Kemudian, Layak hidup menentukan nasib masyarakatnya lewat peran kepemimpinan di daerah maupun nasional, di mana masyarakat Suku Dayak menjadi warga negara, Layak hidup sebagai masyarakat dunia yang berperan dan terlibat dalam menciptakan perdamaian serta menjawab tantangan global.
Baca juga: PusKOD UKI dan Wamen Desa bahas upaya mempercepat Desa Mandiri
"Setelah kita bicara tentang semangat, prinsip hidup dan tujuan untuk hidup layak, maka penting menerjemahkan semua menjadi sebuah gerakan, Gerakan Dayak Layak Terang," kata Teras Narang.
Gerakan Dayak Layak Terang merupakan upaya masyarakat Suku Daya secara bersama dan berkelanjutan mencapai prinsip hidup layak masyarakat Dayak. Hal itu dapat dimulai dengan meningkatkan kualitas SDM masyarakat Dayak itu sendiri, Mendorong masyarakat Dayak dapat maju setara, meski tak harus sama dengan bangsa-bangsa lain di dunia, serta menjadi pribadi berkarakter dan pemimpin yang menguasai kecerdasan yang dibutuhkan zaman ini.
Senator asal Kalteng itu pun mengajak, di manapun masyarakat Suku Dayak berada, sebagai apapun berkarya dan situasi apapun yang datang menghampiri, semangat hidup layak adalah dasar untuk merespon perubahan di sekitarnya.
"Sudah saatnya seluruh masyarakat suku dayak, dimulai dari kaum muda untuk bergerak. Ini saatnya masyarakat Adat Dayak dapat hidup layak. Kalau tidak sekarang, kapan lagi? kalau tidak kita, siapa lagi," demikian Teras Narang.
Diskusi implementasi Hukum Adat Tumbang Anoi. Masih Relevan kah? yang diselenggarakan Fordayak bersama Forpeka secara virtual itu dihadiri sejumlah tokoh masyarakat dan pemuda, akademisi serta berbagai elemen lainnya.
Baca juga: Konflik Agraria di Kalteng akibat RTRWP belum diperbaharui, kata Teras
Baca juga: Revisi RTRWP Kalteng mampu tingkatkan perekonomian, kata Teras Narang
Baca juga: Teras Narang minta pemda bersinergi jawab tantangan pangan masyarakat
Baca juga: Teras Narang dukung dua desa di Pulpis kembangkan wisata budaya dan alam
Baca juga: Teras Narang siap bantu fasilitasi IAIN Palangka Raya berubah jadi UIN