Ini langkah Pemkab Kobar genjot ekonomi masyarakat di masa penormalan baru
Pangkalan BunĀ (ANTARA) - Keberadaan pandemi virus corona atau COVID-19 tidak hanya menyerang dan berdampak kepada sektor kesehatan, tapi juga perekonomian di Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Bahkan, kurang lebih 4 sampai 5 bulan di awal tahun 2020, perekonomian masyarakat di kabupaten setempat, cenderung 'mati suri' akibat adanya kebijakan pembatasan sosial demi memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
Namun sejak Pemerintah Pusat mengeluarkan kebijakan penormalan baru atau tatanan cara hidup baru, membuat pembatasan sosial mulai dihentikan dan aktivitas masyarakat perlahan-lahan mulai diperkenankan demi mengantisipasi semakin berlarut-larutnya 'mati surinya' perekonomian.
"Sejak adanya kebijakan penormalan baru itu, kami pun langsung membuat dan melaksanakan berbagai program serta kegiatan yang mengarah kepada pemulihan ekonomi masyarakat," kata Bupati Kotawaringin Barat Nurhidayah di Pangkalan Bun, belum lama ini.
Adapun program dan kegiatan yang dipersiapkan sekaligus dilaksanakan Pemkab Kobar yakni membuka (melonggarkan) kembali akses transportasi jalur udara, laut dan darat, kemudian melakukan pemulihan (recovery) perekonomian masyarakat disektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dengan membuat terobosan-terobosan seperti menciptakan pasar berniaga on-line yang memanfaatkan kemajuan teknologi informasi.
Kemudian memberikan izin kepada para pelaku usaha sektor pariwisata dan ekonomi kreatif untuk kembali beroperasi dengan menyerahkan sertifikat serta surat keterangan tempat usaha (SKTU) aman COVID-19 kepada setiap pelaku usaha dan tempat wisata yang telah lolos verifikasi oleh Tim Verifikasi Reaktivitas Tempat Usaha dan Wisata Kobar.
"Dengan terverifikasinya tempat usaha atau wisata, pengelola dapat aktif kembali menjalankan kegiatannya dengan menerapkan standar protokol kesehatan," ucap Nurhidayah pada saat kegiatan penyerahan sertifikat tersebut, belum lama ini.
Dalam kegiatan tersebut Nurhidayah juga mengajak para pelaku dan pengelolaan usaha atau wisata sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang belum terverifikasi agar segera mengajukan permohonan verifikasi.
"Ini salah satu cara yang bisa kita maksimalkan bersama agar dampak pandemi COVID-19 ini secara bertahap dapat ditangani secara terkontrol, sehingga roda perekonomian daerah dan masyarakat perlahan dapat menggeliat tumbuh kembali," ucap Nurhidayah
Selain sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, pemerintah daerah juga berupaya meningkatkan sektor pertanian dan perikanan. Di sektor perikanan pemerintah daerah mencoba mendorong peningkatan produksi hasil tangkapan ikan dengan memberikan penambahan kuota BBM bersubsidi jenis solar untuk para nelayan serta memberikan bantuan bibit ikan dan udang beserta pakannya kepada para kelompok pembudidaya perikanan.
Nurhidayah menjelaskan kegiatan nelayan Kobar pada masa pandemi COVID-19 banyak terjadi penyesuaian, dan salah satu faktor keberhasilan nelayan dalam operasi penangkapan ikan adalah dengan tersedianya bahan bakar minyak (BBM).
"Pemerintah daerah akan terus melakukan terobosan dan inovasi untuk terus mendukung usaha penangkapan ikan, baik melalui inovasi alat tangkap, maupun penambahan armada dan BBM atau konversi penggunaan BBM ke Gas pada operasi penangkapan ikan," ucap Nurhidayah.
Di sektor pertanian, pemerintah daerah mencoba meningkatkan hasil pertanian dengan memberikan bantuan bibit sayur, pupuk dan obat-obatan serta Saprodi para petani yang tergabung dalam kelompok tani, serta meluncurkan kartu tani pupuk subsidi, yang mana peluncuran kartu tani tersebut menjadi yang pertama di Provinsi Kalimantan Tengah.
Nurhidayah menyebutkan kelompok tani harus terus termotivasi, berinovasi dan berproduksi. Pemerintah daerah akan hadir membantu dan mendukung para petani atau kelompok tani terlebih di situasi pandemi COVID-19 seperti ini.
"Di situasi pandemi seperti ini sektor pertanian di Kobar harus terus bertahan berproduksi dan menjadi salah satu penopang ekonomi masyarakat," demikian Nurhidayah.
Namun sejak Pemerintah Pusat mengeluarkan kebijakan penormalan baru atau tatanan cara hidup baru, membuat pembatasan sosial mulai dihentikan dan aktivitas masyarakat perlahan-lahan mulai diperkenankan demi mengantisipasi semakin berlarut-larutnya 'mati surinya' perekonomian.
"Sejak adanya kebijakan penormalan baru itu, kami pun langsung membuat dan melaksanakan berbagai program serta kegiatan yang mengarah kepada pemulihan ekonomi masyarakat," kata Bupati Kotawaringin Barat Nurhidayah di Pangkalan Bun, belum lama ini.
Adapun program dan kegiatan yang dipersiapkan sekaligus dilaksanakan Pemkab Kobar yakni membuka (melonggarkan) kembali akses transportasi jalur udara, laut dan darat, kemudian melakukan pemulihan (recovery) perekonomian masyarakat disektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dengan membuat terobosan-terobosan seperti menciptakan pasar berniaga on-line yang memanfaatkan kemajuan teknologi informasi.
Kemudian memberikan izin kepada para pelaku usaha sektor pariwisata dan ekonomi kreatif untuk kembali beroperasi dengan menyerahkan sertifikat serta surat keterangan tempat usaha (SKTU) aman COVID-19 kepada setiap pelaku usaha dan tempat wisata yang telah lolos verifikasi oleh Tim Verifikasi Reaktivitas Tempat Usaha dan Wisata Kobar.
"Dengan terverifikasinya tempat usaha atau wisata, pengelola dapat aktif kembali menjalankan kegiatannya dengan menerapkan standar protokol kesehatan," ucap Nurhidayah pada saat kegiatan penyerahan sertifikat tersebut, belum lama ini.
Dalam kegiatan tersebut Nurhidayah juga mengajak para pelaku dan pengelolaan usaha atau wisata sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang belum terverifikasi agar segera mengajukan permohonan verifikasi.
"Ini salah satu cara yang bisa kita maksimalkan bersama agar dampak pandemi COVID-19 ini secara bertahap dapat ditangani secara terkontrol, sehingga roda perekonomian daerah dan masyarakat perlahan dapat menggeliat tumbuh kembali," ucap Nurhidayah
Selain sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, pemerintah daerah juga berupaya meningkatkan sektor pertanian dan perikanan. Di sektor perikanan pemerintah daerah mencoba mendorong peningkatan produksi hasil tangkapan ikan dengan memberikan penambahan kuota BBM bersubsidi jenis solar untuk para nelayan serta memberikan bantuan bibit ikan dan udang beserta pakannya kepada para kelompok pembudidaya perikanan.
Nurhidayah menjelaskan kegiatan nelayan Kobar pada masa pandemi COVID-19 banyak terjadi penyesuaian, dan salah satu faktor keberhasilan nelayan dalam operasi penangkapan ikan adalah dengan tersedianya bahan bakar minyak (BBM).
"Pemerintah daerah akan terus melakukan terobosan dan inovasi untuk terus mendukung usaha penangkapan ikan, baik melalui inovasi alat tangkap, maupun penambahan armada dan BBM atau konversi penggunaan BBM ke Gas pada operasi penangkapan ikan," ucap Nurhidayah.
Di sektor pertanian, pemerintah daerah mencoba meningkatkan hasil pertanian dengan memberikan bantuan bibit sayur, pupuk dan obat-obatan serta Saprodi para petani yang tergabung dalam kelompok tani, serta meluncurkan kartu tani pupuk subsidi, yang mana peluncuran kartu tani tersebut menjadi yang pertama di Provinsi Kalimantan Tengah.
Nurhidayah menyebutkan kelompok tani harus terus termotivasi, berinovasi dan berproduksi. Pemerintah daerah akan hadir membantu dan mendukung para petani atau kelompok tani terlebih di situasi pandemi COVID-19 seperti ini.
"Di situasi pandemi seperti ini sektor pertanian di Kobar harus terus bertahan berproduksi dan menjadi salah satu penopang ekonomi masyarakat," demikian Nurhidayah.