Amsterdam (ANTARA) - Regulator medis Eropa pada Jumat (11/12) membenarkan bahwa telah terjadi pencurian data melalui serangan siber yang diungkapkan beberapa hari sebelumnya.
Regulator tersebut, Badan Pengawas Obat Eropa (EMA), juga mengungkapkan bahwa sejumlah dokumen milik pihak ketiga diakses secara tidak sah.
EMA pada Rabu (9/12) tidak memberikan informasi apa pun ketika mengungkapkan serangan siber tersebut. Namun, perusahaan Pfizer dan BioNTech SE menyebutkan bahwa dokumen terkait perkembangan vaksin COVID-19 mereka "diakses secara ilegal."
Pada Jumat, EMA mengatakan "perusahaan-perusahaan terkait" telah diberi tahu mengenai kejadian itu, namun tidak menyebutkan nama-nama perusahaan yang dimaksud.
Otoritas juga menyatakan bahwa insiden tersebut tidak memengaruhi operasi, atau jadwal, terkait evaluasi serta persetujuan obat dan vaksin COVID-19.
Sumber: Reuters
Penerjemah: Asri Mayang
Berita Terkait
Usai diamuk massa, supir truk tabrak pengendara masih perawatan medis
Jumat, 1 November 2024 21:59 Wib
BNN RI tak setuju legalisasi ganja untuk Kesehatan atau medis
Jumat, 18 Oktober 2024 19:02 Wib
Speedboat terbakar, Cagub Malut Benny Laos meninggal usai jalani perawatan medis
Sabtu, 12 Oktober 2024 22:11 Wib
Pj Bupati harap Musda PPNI Gumas optimalkan fungsi organisasi
Selasa, 1 Oktober 2024 12:44 Wib
DPRD Sruyan: Utamakan rekrutmen tenaga medis dari daerah asal
Senin, 30 September 2024 21:27 Wib
Legislator Murung Raya bantu warga penderita tumor dapatkan pelayanan medis
Jumat, 27 September 2024 20:17 Wib
DPRD minta pemerintah utamakan rekrutmen tenaga medis dari daerah asal
Rabu, 31 Juli 2024 23:51 Wib
Presiden segera kirim alat medis modern ke RSUD Mas Amsyar Kasongan
Kamis, 27 Juni 2024 10:24 Wib