Penanganan COVID-19 di Kotim kembali ditingkatkan hingga ke desa
Sampit (ANTARA) - Bupati Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah Supian Hadi memerintahkan penanganan COVID-19 kembali ditingkatkan secara menyeluruh hingga ke desa.
"Saya sepakat seperti apa yang diusulkan Dandim. Satgas Penanganan COVID-19 di kecamatan, kelurahan, desa bahkan RT, kita maksimalkan untuk penanganan COVID-19," kata Supian Hadi di Sampit, Minggu.
Kasus baru COVID-19 di Kotawaringin Timur terus meningkat. Menurunnya disiplin masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan, dinilai menjadi salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap situasi ini.
Untuk itulah Satuan Tugas Penanganan COVID-19 akan meningkatkan lagi berbagai upaya yang dilakukan, mulai dari sosialisasi, pendisiplinan, hingga penindakan terhadap pelanggar protokol kesehatan.
Terkait tibanya pergantian tahun, pemerintah daerah sudah dengan tegas melarang perayaan tahun baru dalam bentuk apapun yang menimbulkan kerumunan warga. Pelaku usaha juga diingatkan untuk mematuhi aturan yang telah ditetapkan pemerintah daerah terkait kegiatan saat malam tahun baru.
Supian Hadi mengakui, sanksi yang terlalu ringan memang tidak membuat pelanggar protokol kesehatan menjadi jera. Untuk itu pemerintah daerah akan mengkaji penerapan sanksi lebih berat melalui aturan yang nanti dituangkan dalam peraturan bupati.
"Nanti sanksi tidak hanya terhadap warga yang melanggar, tetapi juga tempat usahanya. Kalau memang sudah parah, bisa saja izin usahanya kita cabut," ujar Supian Hadi.
Baca juga: Kapolres Kotim pastikan tindak tegas kerumunan perayaan tahun baru
Komandan Kodim 1015/Spt Letkol Czi Akhmad Safari mengatakan, dia mengaku senang dengan semangat semua pihak dalam menangani COVID-19 saat virus mematikan itu mulai melanda Kotawaringin Timur.
Saat itu di setiap pintu perbatasan dibuat posko dan pos desinfeksi. Setiap orang yang akan masuk juga diperiksa suhu tubuhnya sehingga saat itu Kotawaringin Timur sukses mengendalikan dan menekan laju penularan COVID-19.
Keberhasilan itu bahkan membuat upaya yang dilakukan Kotawaringin Timur ditiru oleh daerah lain. Namun sekarang semangat dan upaya itu mulai kendor sehingga berdampak pada menurunnya tingkat disiplin masyarakat sehingga justru membuat kasus baru COVID-19 terus bertambah.
"Pandemi COVID-19 tidak mengenal waktu. Penanganan COVID-19 tidak boleh kendor. Harus tetap dilaksanakan. Saya berharap pemeriksaan ketat seperti dulu kita lakukan lagi supaya kasus penularan COVID-19 kembali menurun," demikian Akhmad Safari.
Baca juga: Ibadah Natal secara virtual di Kotim cegah penularan COVID-19
"Saya sepakat seperti apa yang diusulkan Dandim. Satgas Penanganan COVID-19 di kecamatan, kelurahan, desa bahkan RT, kita maksimalkan untuk penanganan COVID-19," kata Supian Hadi di Sampit, Minggu.
Kasus baru COVID-19 di Kotawaringin Timur terus meningkat. Menurunnya disiplin masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan, dinilai menjadi salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap situasi ini.
Untuk itulah Satuan Tugas Penanganan COVID-19 akan meningkatkan lagi berbagai upaya yang dilakukan, mulai dari sosialisasi, pendisiplinan, hingga penindakan terhadap pelanggar protokol kesehatan.
Terkait tibanya pergantian tahun, pemerintah daerah sudah dengan tegas melarang perayaan tahun baru dalam bentuk apapun yang menimbulkan kerumunan warga. Pelaku usaha juga diingatkan untuk mematuhi aturan yang telah ditetapkan pemerintah daerah terkait kegiatan saat malam tahun baru.
Supian Hadi mengakui, sanksi yang terlalu ringan memang tidak membuat pelanggar protokol kesehatan menjadi jera. Untuk itu pemerintah daerah akan mengkaji penerapan sanksi lebih berat melalui aturan yang nanti dituangkan dalam peraturan bupati.
"Nanti sanksi tidak hanya terhadap warga yang melanggar, tetapi juga tempat usahanya. Kalau memang sudah parah, bisa saja izin usahanya kita cabut," ujar Supian Hadi.
Baca juga: Kapolres Kotim pastikan tindak tegas kerumunan perayaan tahun baru
Komandan Kodim 1015/Spt Letkol Czi Akhmad Safari mengatakan, dia mengaku senang dengan semangat semua pihak dalam menangani COVID-19 saat virus mematikan itu mulai melanda Kotawaringin Timur.
Saat itu di setiap pintu perbatasan dibuat posko dan pos desinfeksi. Setiap orang yang akan masuk juga diperiksa suhu tubuhnya sehingga saat itu Kotawaringin Timur sukses mengendalikan dan menekan laju penularan COVID-19.
Keberhasilan itu bahkan membuat upaya yang dilakukan Kotawaringin Timur ditiru oleh daerah lain. Namun sekarang semangat dan upaya itu mulai kendor sehingga berdampak pada menurunnya tingkat disiplin masyarakat sehingga justru membuat kasus baru COVID-19 terus bertambah.
"Pandemi COVID-19 tidak mengenal waktu. Penanganan COVID-19 tidak boleh kendor. Harus tetap dilaksanakan. Saya berharap pemeriksaan ketat seperti dulu kita lakukan lagi supaya kasus penularan COVID-19 kembali menurun," demikian Akhmad Safari.
Baca juga: Ibadah Natal secara virtual di Kotim cegah penularan COVID-19