Warga Kalteng minta PM2L dihidupkan kembali, ini respon Teras Narang
Palangka Raya (ANTARA) - Sejumlah masyarakat di Kecamatan Seruyan Hilir, Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah, meminta program Mamangun Tuntang Mahaga Lewu (PM2L), yang pernah dilaksanakan pemerintah provinsi setempat sekitar tahun 2005-2015 di provinsi setempat, dapat dihidupkan kembali.
Permintaan itu disampaikan warga saat berdialog dengan Anggota DPD RI Agustin Teras Narang yang sedang melaksanakan reses secara virtual di Kecamatan Seruyan Hilir, Senin.
"Untuk menghidupkan kembali PM2L itu sudah menjadi kewenangan dari pemerintah provinsi Kalteng. Tentu kita berharap, siapapun gubernur yang terplih di pilkada Kalteng baru-baru ini, bisa meneruskan PM2L itu," kata Teras Narang.
Gubernur Kalteng periode 2005-2010 dan 2010-2015 itu mengemukakan, PM2L sebenarnya sempat diadopsi sebagai program nasional di masa pemerintahan Presiden SBY, dengan nama yang berbeda. Sebab, PM2L itu pada dasarnya salah satu strategi dalam mengentaskan pengentasan kemiskinan dan dilaksanakan secara gotong royong.
Dia mengatakan sejak dilaksanakannya PM2L itu di Provinsi Kalimantan Tengah, sebagian besar desa yang masuk kategori 3 T (Terluar, Terpinggir dan Tertinggal), dapat menjadi desa maju dan unggul. Bahkan, berhasil menurunkan angka desa tertinggal dari yang awalnya 60 persen di Kalteng, menjadi sekitar 11 persen saja pada akhir tahun 2014 lalu.
"Jadi, tidak ada salahnya program seperti PM2L bisa lanjutkan. Nama programnya tidak perlu sama, bisa diganti dengan nama lain. Terpenting itu, cara kerja dan semangatnya bertujuan mempercepatan pengentasan desa tertinggal," kata Teras Narang.
Apalagi, lanjut dia, Kementerian Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) mulai tahun 2021 melaksanakan program Sustainable Development Goals (SDGs). Di mana program itu mengarahkan pembangunan desa hingga tahun 2030.
"Setiap kepala daerah memang harus mampu mencari terobosan, termasuk membuat pembangunan berkelanjutan sebagaimana semangat SDGs Desa," demikian Teras Narang.
Baca juga: Buah Naga Hijau Kota Besi harus dikembangkan secara masif, kata Teras Narang
Sebelumnya, Slamet selaku Kepala Desa Halimung Jaya, Kecamatan Seruyan Hilir, mewakili masyarakat setempat menyampaikan permohonan, agar program tersebut dapat dihidupkan kembali karena dampaknya positif mengatasi berbagai tantangan warga.
Dia mengatakan ada banyak tantangan, termasuk soal infrastruktur hingga jumlah penduduk sedikit serta kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang belum optimal, sehingga keberadaan program PM2L sangat penting untuk mengatasi berbagai tantangan tersebut.
"Kami mohon agar ada program Mahaga Lewu. Agar program tersebut berkelanjutan," kata Slamet.
Baca juga: Pancasila dan SDGs Desa satu tarikan nafas, kata Teras Narang
Baca juga: Teras Narang dukung dan dorong pelaksanaan program SDGs Desa
Baca juga: Teras dukung percepatan pengajuan Prodi Profesi Ners Poltekkes Palangka Raya
Permintaan itu disampaikan warga saat berdialog dengan Anggota DPD RI Agustin Teras Narang yang sedang melaksanakan reses secara virtual di Kecamatan Seruyan Hilir, Senin.
"Untuk menghidupkan kembali PM2L itu sudah menjadi kewenangan dari pemerintah provinsi Kalteng. Tentu kita berharap, siapapun gubernur yang terplih di pilkada Kalteng baru-baru ini, bisa meneruskan PM2L itu," kata Teras Narang.
Gubernur Kalteng periode 2005-2010 dan 2010-2015 itu mengemukakan, PM2L sebenarnya sempat diadopsi sebagai program nasional di masa pemerintahan Presiden SBY, dengan nama yang berbeda. Sebab, PM2L itu pada dasarnya salah satu strategi dalam mengentaskan pengentasan kemiskinan dan dilaksanakan secara gotong royong.
Dia mengatakan sejak dilaksanakannya PM2L itu di Provinsi Kalimantan Tengah, sebagian besar desa yang masuk kategori 3 T (Terluar, Terpinggir dan Tertinggal), dapat menjadi desa maju dan unggul. Bahkan, berhasil menurunkan angka desa tertinggal dari yang awalnya 60 persen di Kalteng, menjadi sekitar 11 persen saja pada akhir tahun 2014 lalu.
"Jadi, tidak ada salahnya program seperti PM2L bisa lanjutkan. Nama programnya tidak perlu sama, bisa diganti dengan nama lain. Terpenting itu, cara kerja dan semangatnya bertujuan mempercepatan pengentasan desa tertinggal," kata Teras Narang.
Apalagi, lanjut dia, Kementerian Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) mulai tahun 2021 melaksanakan program Sustainable Development Goals (SDGs). Di mana program itu mengarahkan pembangunan desa hingga tahun 2030.
"Setiap kepala daerah memang harus mampu mencari terobosan, termasuk membuat pembangunan berkelanjutan sebagaimana semangat SDGs Desa," demikian Teras Narang.
Baca juga: Buah Naga Hijau Kota Besi harus dikembangkan secara masif, kata Teras Narang
Sebelumnya, Slamet selaku Kepala Desa Halimung Jaya, Kecamatan Seruyan Hilir, mewakili masyarakat setempat menyampaikan permohonan, agar program tersebut dapat dihidupkan kembali karena dampaknya positif mengatasi berbagai tantangan warga.
Dia mengatakan ada banyak tantangan, termasuk soal infrastruktur hingga jumlah penduduk sedikit serta kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang belum optimal, sehingga keberadaan program PM2L sangat penting untuk mengatasi berbagai tantangan tersebut.
"Kami mohon agar ada program Mahaga Lewu. Agar program tersebut berkelanjutan," kata Slamet.
Baca juga: Pancasila dan SDGs Desa satu tarikan nafas, kata Teras Narang
Baca juga: Teras Narang dukung dan dorong pelaksanaan program SDGs Desa
Baca juga: Teras dukung percepatan pengajuan Prodi Profesi Ners Poltekkes Palangka Raya