Hadapi Nataru, Pertamina tambah stok LPG hingga pertalite di Kalteng
Palangka Raya (ANTARA) - Jelang perayaan Natal dan tahun baru 2021, sejumlah kebijakan dilakukan Pertamina Marketing Operation Region (MOR) VI Kalimantan guna mengantisipasi terjadinya peningkatan konsumsi masyarakat terhadap elpiji atau LPG maupun bahan bakar minyak (BBM).
Executive General Manager Pertamina MOR VI Kalimantan, Freddy Anwar di Balikpapan, Selasa, menyampaikan, persiapan pemenuhan kebutuhan LPG maupun persiapan di sektor transportasi darat.
"Peningkatan kebutuhan LPG rumah tangga pada Nataru, kami antisipasi dengan meningkatkan stok 5 persen dari rata-rata normal bulanan atau sekitar 1.657 metrik ton dari konsumsi normal bulanan, yaitu 1.577 metrik ton untuk wilayah Kalimantan," jelasnya.
Penambahan penyaluran LPG tiga kilogram telah dilakukan sejak minggu ke-2 Desember dengan penambahan fakultatif untuk wilayah Kalimantan sebanyak 2.058 metrik ton atau 685.880 tabung.
"Penyaluran ini disalurkan ke 293 agen dan 11.681 pangkalan yang tersebar di seluruh wilayah Kalimantan. Untuk wilayah Kalimantan Tengah, penambahan fakultatif sebanyak 312 metrik ton atau 104.160 tabung," terangnya.
Lebih lanjut dijelaskannya, selain penambahan penyaluran, pihaknya juga menyiapkan agen dan pangkalan siaga guna memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap LPG tiga kilogram.
Sebanyak 234 Agen LPG PSO dan 951outlet/pangkalan disiagakan di seluruh wilayah Kalimantan. Tak hanya agen dan pangkalan LPG tiga kilogram saja, untuk LPG non subsidi, Pertamina juga menyiapkan 64 agen siaga dan 276 pangkalan LPG non subsidi.
Sementara itu untuk persiapan sektor transportasi darat, pihaknya memprediksi kebutuhan BBM mengalami peningkatan jelang tiga hari sebelum Nataru untuk gasoline dan sepuluh hari sebelumnya untuk gasoil.
Maka, Pertamina melakukan peningkatan stok gasoline, yakni premium sebesar satu persen dari konsumsi normal bulanan atau sekitar 2.930 KL/hari menjadi 2.948 KL/hari di wilayah Kalimantan. Sedangkan untuk Kalimantan Tengah, stok premium normal, yakni konsumsi normal bulanan atau sekitar 311 KL/hari.
"Pertalite sebesar dua persen dari konsumsi normal bulanan atau sekitar 3.101 KL/hari menjadi 3.166 KL/hari di wilayah Kalimantan. Untuk Kalimantan Tengah, peningkatan stok pertalite sebesar 4,2 persen dari konsumsi normal bulanan atau sekitar 578 KL/hari menjadi 603 KL/hari," tambahnya dalam rilis pers yang disampaikan Pertamina kepada ANTARA.
Pertamax sebesar satu persen dari konsumsi normal bulanan atau sektiar 584 KL/hari menjadi 587 KL/hari di wilayah Kalimantan. Untuk Kalimantan Tengah, stok pertamax normal, yakni konsumsi normal bulanan atau sekitar 194 KL/hari.
Pertamax turbo sebesar tiga persen dari konsumsi normal bulanan atau sekitar 19 KL/hari menjadi 20 KL/hari di wilayah Kalimantan. Untuk Kalimantan Tengah stok pertamax turbo normal, yakni dari konsumsi normal bulanan atau sekitar 6 KL/hari.
Kemudian secara umum ia menjelaskan, konsumsi gasoil yang meliputi solar, dexlite dan pertamina dex turun 2,3 persen, mengacu pada data historis Nataru 2019. Meski demikian, pihaknya tetap menyiagakan stok gasoil sesuai dengan kebutuhan.
"Pertamina juga menyiagakan SPBU di jalur mudik dan wisata sebanyak 70 SPBU, tersebar di Kalimantan Timur sembilan SPBU, Kalimantan Tengah sembilan SPBU, Kalimantan Selatan 16 SPBU dan Kalimantan Barat 36 SPBU," jelasnya.
Seluruh SPBU siaga ini akan beroperasi selama 24 jam dan telah dilakukan 'build up' stok jelang tujuh hari sebelum Nataru.
Selain meningkatkan stok, Pertamina juga menyiapkan penambahan mobil tanki sebanyak 29 unit dan 58 awak mobil tangki, sehingga pada Nataru ini total armada mobil tangki yang beroperasi menjadi 662 unit dan 1.336 awak mobil tangki yang dikerahkan.
Executive General Manager Pertamina MOR VI Kalimantan, Freddy Anwar di Balikpapan, Selasa, menyampaikan, persiapan pemenuhan kebutuhan LPG maupun persiapan di sektor transportasi darat.
"Peningkatan kebutuhan LPG rumah tangga pada Nataru, kami antisipasi dengan meningkatkan stok 5 persen dari rata-rata normal bulanan atau sekitar 1.657 metrik ton dari konsumsi normal bulanan, yaitu 1.577 metrik ton untuk wilayah Kalimantan," jelasnya.
Penambahan penyaluran LPG tiga kilogram telah dilakukan sejak minggu ke-2 Desember dengan penambahan fakultatif untuk wilayah Kalimantan sebanyak 2.058 metrik ton atau 685.880 tabung.
"Penyaluran ini disalurkan ke 293 agen dan 11.681 pangkalan yang tersebar di seluruh wilayah Kalimantan. Untuk wilayah Kalimantan Tengah, penambahan fakultatif sebanyak 312 metrik ton atau 104.160 tabung," terangnya.
Lebih lanjut dijelaskannya, selain penambahan penyaluran, pihaknya juga menyiapkan agen dan pangkalan siaga guna memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap LPG tiga kilogram.
Sebanyak 234 Agen LPG PSO dan 951outlet/pangkalan disiagakan di seluruh wilayah Kalimantan. Tak hanya agen dan pangkalan LPG tiga kilogram saja, untuk LPG non subsidi, Pertamina juga menyiapkan 64 agen siaga dan 276 pangkalan LPG non subsidi.
Sementara itu untuk persiapan sektor transportasi darat, pihaknya memprediksi kebutuhan BBM mengalami peningkatan jelang tiga hari sebelum Nataru untuk gasoline dan sepuluh hari sebelumnya untuk gasoil.
Maka, Pertamina melakukan peningkatan stok gasoline, yakni premium sebesar satu persen dari konsumsi normal bulanan atau sekitar 2.930 KL/hari menjadi 2.948 KL/hari di wilayah Kalimantan. Sedangkan untuk Kalimantan Tengah, stok premium normal, yakni konsumsi normal bulanan atau sekitar 311 KL/hari.
"Pertalite sebesar dua persen dari konsumsi normal bulanan atau sekitar 3.101 KL/hari menjadi 3.166 KL/hari di wilayah Kalimantan. Untuk Kalimantan Tengah, peningkatan stok pertalite sebesar 4,2 persen dari konsumsi normal bulanan atau sekitar 578 KL/hari menjadi 603 KL/hari," tambahnya dalam rilis pers yang disampaikan Pertamina kepada ANTARA.
Pertamax sebesar satu persen dari konsumsi normal bulanan atau sektiar 584 KL/hari menjadi 587 KL/hari di wilayah Kalimantan. Untuk Kalimantan Tengah, stok pertamax normal, yakni konsumsi normal bulanan atau sekitar 194 KL/hari.
Pertamax turbo sebesar tiga persen dari konsumsi normal bulanan atau sekitar 19 KL/hari menjadi 20 KL/hari di wilayah Kalimantan. Untuk Kalimantan Tengah stok pertamax turbo normal, yakni dari konsumsi normal bulanan atau sekitar 6 KL/hari.
Kemudian secara umum ia menjelaskan, konsumsi gasoil yang meliputi solar, dexlite dan pertamina dex turun 2,3 persen, mengacu pada data historis Nataru 2019. Meski demikian, pihaknya tetap menyiagakan stok gasoil sesuai dengan kebutuhan.
"Pertamina juga menyiagakan SPBU di jalur mudik dan wisata sebanyak 70 SPBU, tersebar di Kalimantan Timur sembilan SPBU, Kalimantan Tengah sembilan SPBU, Kalimantan Selatan 16 SPBU dan Kalimantan Barat 36 SPBU," jelasnya.
Seluruh SPBU siaga ini akan beroperasi selama 24 jam dan telah dilakukan 'build up' stok jelang tujuh hari sebelum Nataru.
Selain meningkatkan stok, Pertamina juga menyiapkan penambahan mobil tanki sebanyak 29 unit dan 58 awak mobil tangki, sehingga pada Nataru ini total armada mobil tangki yang beroperasi menjadi 662 unit dan 1.336 awak mobil tangki yang dikerahkan.