Jangan dibayangkan yang 'enggak-enggak' terhadap vaksinasi, kata Jokowi

id vaksin corona,vaksin covid 19,Jangan dibayangkan yang 'enggak-enggak' terhadap vaksinasi

Jangan dibayangkan yang 'enggak-enggak' terhadap vaksinasi, kata Jokowi

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyerahkan Surat Keputusan (SK) Hutan Adat, SK Hutan Sosial, dan SK Tanah Obyek Reforma Agraria (TORA) Se-Indonesia, pada Kamis (7/1/2021), di Istana Negara, Jakarta. ANTARA/HO-Sekretariat Kabinet/pri. (ANTARA/HO-Sekretariat Kabinet)

Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo meminta seluruh masyarakat tidak membayangkan yang tidak-tidak terhadap program vaksinasi COVID-19, yang rencananya akan dilaksanakan pekan depan.

"Vaksinasi itu apa sih, vaksinasi sama kayak ibu-ibu mengantar bayi imunisasi, sama seperti itu, jangan dibayangkan yang 'enggak-enggak'," ujar Presiden saat membagikan Bantuan Modal Kerja kepada para pedagang kecil di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat, sebagaimana disaksikan melalui tayangan virtual.

Presiden mengatakan vaksinasi rencananya dilakukan mulai pekan depan, apabila izin penggunaan darurat vaksin sudah dikeluarkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Baca juga: Jokowi sebut jika tak mau divaksin akan rugikan diri dan orang lain

"Saya ngga tahu ke luarnya kapan, bisa hari ini, bisa Senin, bisa Selasa. Tapi kita harapkan izin itu bisa dikeluarkan BPOM. Sehingga nanti yang pertama kali disuntik itu saya," kata Presiden.

Presiden kembali menyampaikan, vaksinasi harus dilakukan kepada 70 persen penduduk atau 182 juta orang, untuk mencapai kekebalan komunal.

Masing-masing penduduk harus divaksinasi sebanyak dua kali. Sehingga diperlukan 364 juta dosis vaksin.

"Sehingga kita harapkan, tidak ada yang tidak mau divaksin. Kita berharap 70 persen semua mau divaksinasi," jelasnya.

Baca juga: Bio Farma dapat izin produksi 100 juta vaksin COVID-19

Baca juga: Benarkah vaksin COVID-19 bisa memperbesar penis?

Baca juga: Kepala daerah diminta jaga kualitas vaksin 2-8 derajat