Presiden Jokowi minta 'food estate' selesai tahun ini

id Presiden Jokowi ,Presiden Joko Widodo,food estate,Kementan, lumbung pangan,Pulang Pisau, Kalimantan Tengah,Kalteng,Pulpis,Jokowi

Presiden Jokowi minta 'food estate' selesai tahun ini

Ilustrasi: Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kanan) meninjau lahan yang akan dijadikan "Food Estate" atau lumbung pangan baru di Pulang Pisau, Kalimantan Tengah. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/hp

"Oleh sebab itu kenapa saya dorong food estate ini harus segera diselesaikan paling tidak tahun ini yang di Sumatera Utara dan di Kalimantan Tengah diselesaikan,"
Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajaran Kementerian Pertanian (Kementan) dapat menyelesaikan persiapan food estate atau lumbung pangan terpadu di dua provinsi pada 2021.

"Oleh sebab itu kenapa saya dorong food estate ini harus segera diselesaikan paling tidak tahun ini yang di Sumatera Utara dan di Kalimantan Tengah diselesaikan," kata Presiden Jokowi di Istana Negara Jakarta, Senin.

Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut saat membuka Rapat Kerja Nasional Pembangunan Pertanian Tahun 2021.

Baca juga: Jokowi minta Kementan cari solusi atasi pangan impor

"Kita evaluasi masalah di lapangan apa, teknologi yang kurang apa? Juga dengan menggunakan teknologi di food estate karena akan menjadi contoh. Kalau semua benar bisa jadi contoh, semua provinsi datang tinggal copy saja," tambah Presiden Jokowi.

Food estate rencananya berada di Kabupaten Kapuas dan Pulau Pisau, Kalimantan Tengah, seluas sekitar 164,6 ribu hektare yang mengawali fokus pada tanaman padi, lahan yang digunakan untuk food estate adalah eks proyek lahan gambut.

Selanjutnya food estate berada di Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, yang dikhususkan untuk komoditas hortikultura seluas sekitar 30 ribu hektare.

"Karena percuma kalau bisa berproduksi tapi sedikit, tidak berpengaruh apa-apa ke produk-produk impor tadi. Masalah dari dulu sampai sekarang kenapa misalnya kedelai yang juga di Indonesia bisa tumbuh baik tapi kenapa petani kita tidak mau tanam? Karena harganya kalah dengan kedelai impor," ungkap Presiden Jokowi.

Baca juga: Dampak food estate, peningkatan pelabuhan di Kalteng dilakukan 2021

Presiden Jokowi pun menegaskan ia akan terus mengikuti perkembangan food estate di dua provinsi itu.

"Saya minta betul-betul di lapangannya diikuti sehingga nantinya apabila di dua provinsi ini lumbung pangan yang kita bangun, food estate yang kita bangun benar, provinsi-provinsi lain akan kita dorong kita berikan dana dari APBN, tapi betul-betul ada return yang diberikan ke negara," tambah Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi mengingatkan bahwa dalam kondisi pandemi COVID-19 sektor pertanian menempati posisi yang semakin sentral.

"Kita tahu FAO memperingatkan potensi terjadinya krisis pangan. Hati-hati mengenai ini. Hati-hati akibat pembatasan mobilitas warga dan bahkan distribusi barang antarnegara, distribusi pangan dunia menjadi terkendala," ungkap Presiden Jokowi.

Baca juga: Pengembangan komoditi unggulan melalui pertanian terintegrasi di Kalteng

Presiden Jokowi bahkan menyebut masalah suplai kedelai juga akibat pembatasan aktivitas tersebut.

"Dan kita tahu beberapa minggu hari terakhir ini, urusan yang berkaitan dengan tahu dan tempe, kedelai menjadi masalah juga karena yang tadi saya sampaikan," kata Presiden Jokowi.

Food estate merupakan konsep pengembangan pangan yang dilakukan secara terintegrasi mencakup pertanian, perkebunan bahkan peternakan di suatu kawasan. Food estate atau dapat disebut sebagai lumbung pangan dengan skala besar yang peruntukannya adalah menjaga ketahanan pangan secara nasional.

Baca juga: Akhir Desember pengolahan lahan food estate diharapkan selesai, kata Mentan RI

Baca juga: Pengolahan lahan kawasan food estate hampir selesai