Presiden Jokowi vaksinasi perdana COVID-19 Rabu 13 Januari

id Presiden Joko Widodo,Jokowi,vaksin,covid19,vaksin covid,Joko Widodo

Presiden Jokowi vaksinasi perdana COVID-19 Rabu 13 Januari

Presiden Joko Widodo menghadiri peringatan HUT ke-48 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Minggu, (10/1/2021). ANTARA/BPMI Setpres/Kris/pri.

"Besok saat penyuntikan perdana tersebut juga akan disiarkan secara live streaming. Jadi proses nya seperti apa, bisa dilihat langsung besok,"
Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo dijadwalkan akan menjalani vaksinasi perdana COVID-19 pada Rabu 13 Januari 2021, pagi hari.

Hal itu disampaikan Deputi bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin dalam keterangan kepada wartawan di Jakarta, Selasa.

"Rencana besok pagi penyuntikan vaksin perdana untuk Presiden," ujar Bey dalam keterangan di Jakarta, Selasa.

Dia menyampaikan Sekretariat Presiden saat ini sedang mempersiapkan dan berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk pengaturan tatacara vaksinasi terhadap Kepala Negara.

Baca juga: Jokowi sebut jika tak mau divaksin akan rugikan diri dan orang lain

Dia mengatakan penyuntikan vaksin perdana terhadap Presiden akan disiarkan secara langsung melalui live streaming.

"Besok saat penyuntikan perdana tersebut juga akan disiarkan secara live streaming. Jadi proses nya seperti apa, bisa dilihat langsung besok," jelasnya.

Sementara itu mengenai tempat pelaksanaan vaksinasi Presiden akan diinfokan selanjutnya.

CoronaVac sebagai vaksin COVID-19 produksi perusahaan Sinovac resmi mendapatkan izin penggunaan darurat atau EUA dari Badan Pengawas Obat dan Makanan, Senin (11/1).

Baca juga: Target 29,55 juta dosis vaksin tiba di daerah hingga Maret

"Vaksin CoronaVac memenuhi persyaratan mendapatkan EUA," kata Kepala BPOM Penny K Lukito dalam jumpa pers daring yang dipantau dari Jakarta, Senin.

Ia mengatakan dalam memutuskan pemberian otorisasi darurat itu BPOM mempertimbangkan hasil uji klinik di Indonesia, Brazil dan Turki, yang menunjukkan antivirus SARS-CoV-2 itu memiliki keamanan dan kemanjuran (efikasi) menangkal COVID-19.

Selain itu, kata dia, vaksin Sinovac tersebut memenuhi standar Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk bisa mendapatkan izin EUA dengan tingkat efikasi minimal 50 persen.

Baca juga: Jangan dibayangkan yang 'enggak-enggak' terhadap vaksinasi, kata Jokowi

Sementara dari uji klinik di Bandung yang dilakukan Biofarma dan Sinovac, lanjut dia, efikasi CoronaVac itu mencapai 65,3 persen. Selanjutnya, uji klinis di Turki efikasi Sinovac mencapai 91 persen dan Brazil 78 persen.

Di sisi lain Majelis Ulama Indonesia juga telah mengeluarkan keputusan fatwa kehalalan CoronaVac yaitu vaksin COVID-19 produksi Sinovac, China, seiring terbitnya otorisasi keamanan dan manfaat antivirus SARS-CoV-2 tersebut.

Presiden Jokowi dalam beberapa kesempatan telah menyatakan kesediaannya menjadi orang pertama di Tanah Air yang menerima vaksinasi COVID-19 setelah izin EUA dari BPOM dan fatwa kehalalan dari MUI terbit.

Baca juga: Presiden akan jadi penerima pertama vaksinasi COVID-19

Baca juga: Jokowi menyatakan siap jadi penerima pertama vaksin COVID-19

Baca juga: Jokowi harap Muhammadiyah ikut perangi hoaks vaksin COVID-19