Sampit (ANTARA) - Bazar UMKM Jelawat yang digelar di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, disambut antusias masyarakat, pedagang dan pemerintah daerah setempat karena dinilai positif untuk membantu memulihkan ekonomi masyarakat, khususnya pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di tengah pandemi COVID-19.
"Selama pandemi COVID-19 ini, omset menurun lebih dari 50 persen. Kami hanya bisa mengandalkan pemasaran melalui media sosial dan kemudian langsung mengantar barang kalau ada pesanan," kata Sri Astuti, salah seorang peserta bazar UMKM Jelawat di Sampit, Sabtu.
Bazar UMKM Jelawat diikuti 40 pelaku UMKM dari berbagai komunitas. Kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari hingga Minggu (17/1) malam ini dibuka Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Kotawaringin Timur, Suparmadi didampingi Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian setempat, Zulhaidir.
Rusmita Cahyani, peserta bazar mengaku sangat senang dan berterima kasih atas digelarnya bazar tersebut. Pelaku UMKM sangat membutuhkan dukungan, termasuk dalam hal event agar bisa kembali bangkit meski di tengah pandemi COVID-19 ini.
"Bazar ini membuat kami bisa mempromosikan lagi produk-produk kami dan mudah-mudahan bisa kembali disambut baik oleh masyarakat. Selama pandemi ini kami menyiasati dengan memasarkan produk secara online melalui media sosial," kata Rusmita.
Sambutan antusias juga ditunjukkan masyarakat. Sejak dibuka pada Sabtu sore, pengunjung ramai memadati bazar yang dilaksanakan di samping Pasar Rakyat Mentaya Jalan Achmad Yani Sampit tersebut.
"Kami mendukung kegiatan seperti ini karena akan sangat membantu pelaku UMKM. Masyarakat juga senang karena bisa berbelanja berbagai produk dalam kegiatan ini," kata Diana, salah seorang pengunjung.
Sementara itu Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Kotawaringin Timur, Suparmadi mengapresiasi yang didukung Dinas Perdagangan dan Perindustrian yang dinilai sukses menggelar acara bazar ini dengan tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan COVID-19.
Baca juga: BKSDA tingkatkan sosialisasi bahaya serangan buaya di Kotim
"Ini sangat bagus untuk pemulihan ekonomi. Bahkan kalau bisa, ini mungkin dilaksanakan setiap tiga bulan, untuk memicu pertumbuhan UMKM. Tapi protokol kesehatan tetap harus diterapkan. Jangan sampai ada klaster baru COVID-19," ujar Suparmadi.
Pandemi COVID-19 membawa dampak buruk yang luas bagi masyarakat, termasuk dalam hal perekonomian. Pemerintah daerah sangat mendukung upaya-upaya membantu pemulihan ekonomi masyarakat, di antaranya melalui Bazar UMKM Jelawat ini.
Suparmadi menambahkan, pemerintah daerah dan semua pihak terkait terus berupaya meningkatkan kembali sektor UMKM. Pemerintah daerah berupaya membantu memperluas pemasaran produk bahkan hingga bisa masuk ke ritel modern dan mal.
"UMKM teruji bisa bertahan di berbagai kondisi. Yang penting, protokol kesehatan harus terus dilaksanakan untuk membantu mencegah dan memutus mata rantai penularan COVID-19," demikian Suparmadi.
Sementara itu Ketua Panitia Bazar UMKM Jelawat, Rahmat Noor mengatakan, panitia menyediakan 20 tenda. Setiap tenda diisi dua lapak sehingga total peserta bazar mencapai 40 orang.
"Ini upaya membangkitkan kembali perekonomian, khususnya kami di sektor UMKM. Kami sangat berterima kasih kepada Dinas Perdagangan dan Perindustrian yang telah memfasilitasi sehingga kegiatan ini bisa terlaksana dengan baik," kata pria yang akrab disapa Rahmat Kotim.
Rahmat yang juga Ketua UMKM Harati Berkah ini mengatakan, hampir satu tahun UMKM Kotawaringin Timur tidak ada kegiatan seperti ini. Tidak berlebihan kegiatan ini disambut antusias pelaku UMKM, pemerintah daerah dan masyarakat.
"Banyak pelaku UMKM yang ingin ikut Bazar UMKM Jelawat ini, namun dengan berat hati kami harus membatasi jumlah peserta karena alasan protokol kesehatan. Mudah-mudahan perekonomian masyarakat kita kembali membaik," demikian Rahmat.
Baca juga: BPBD Kotim kirim tim bantu korban banjir Kalsel
Baca juga: Ini kendala PLN terangi 49 desa di Kotim