Begini cara pemilihan ketua RT di Kotim yang jadi percontohan

id Begini cara pemilihan ketua RT di Kotim yang jadi percontohan, pemkab Kotim, Sampit, Kotim, Kotawaringin Timur

Begini cara pemilihan ketua RT di Kotim yang jadi percontohan

Panitia pemilihan Ketua RT 09 RW 03 Kelurahan Baamang Barat Kecamatan Baamang, menggunakan kendaraan roda tiga mendatangi warga dari rumah ke rumah agar memberikan suara, Minggu (17/1/2021). ANTARA/Norjani

Sampit (ANTARA) - Pemilihan Ketua Rukun Tetangga (RT) di RT 09 RW 03 Kelurahan Baamang Barat Kecamatan Baamang Kabupaten Kotawaringin Timur,  Kalimantan Tengah, dinilai bisa menjadi percontohan pemilihan ketua RT di tengah pandemi COVID-19 dengan menerapkan protokol kesehatan.

"Saya mendukung cara pemilihan ketua RT yang dilaksanakan RT 09 dan bisa dicontoh oleh RT lainnya, khususnya di Kelurahan Baamang Barat. Pemilihan ketua RT digelar dengan tetap menerapkan protokol kesehatan," kata Pelaksana Tugas Camat Baamang, Paliansyah di Sampit, Minggu.

Pemilihan Ketua RT 09 dilaksanakan dengan sistem jemput bola oleh panitia. Warga selaku pengguna hak pilih cukup menunggu di rumah, nantinya panitia yang mendatangi dari rumah ke rumah warga yang akan memberikan hak suaranya.

Paliansyah yang juga Lurah Baamang Barat, mengaku salut atas kekompakan warga RT 09 RW 03. Dia menyebut RT ini menjadi percontohan dari berbagai hal karena komitmen tinggi warganya.

Berbagai prestasi diraih RT tersebut, seperti dalam hal kebersihan dan lainnya. RT ini bahkan mendapat bantuan berupa kendaraan roda tiga dari Dinas Lingkungan Hidup sebagai penghargaan atas komitmen warga RT setempat dalam menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan.

"Wajar kalau RT ini selalu menjadi perhatian pemerintah karena warganya juga berkomitmen tinggi membantu pemerintah. Tidak terkecuali dalam pemilihan ketua RT ini, penerapan protokol kesehatan juga dilaksanakan dengan baik," kata Paliansyah.

Karyadi, tokoh masyarakat setempat menjelaskan, pemilihan ketua RT dengan sistem jemput bola tersebut merupakan hasil kesepakatan bersama warga setempat. Dia mengaku bangga karena sejak dulu hingga sekarang, kekompakan warga selalu terjadi dalam berbagai hal.

"Seperti saat pandemi COVID-19 ini, seluruh warga sepakat untuk bersama-sama tetap menerapkan protokol kesehatan, termasuk dalam pelaksanaan pemilihan Ketua RT ini. Makanya diputuskan cara pemilihan dilakukan dengan sistem jemput bola," kata Karyadi.

Alang Arianto, panitia pelaksana pemilihan Ketua RT 09 mengatakan, protokol kesehatan menjadi pertimbangan utama sehingga pemungutan suara dilaksanakan dengan sistem jemput bola.

Baca juga: Bazar UMKM Kotim langsung disambut antusias

Panitia berkeliling menggunakan kendaraan roda tiga membawa pengeras suara dan kotak suara, dikawal petugas Perlindungan Masyarakat, mendatangi setiap rumah yang masuk dalam RT setempat.

Warga diberikan surat suara, kemudian memberikan hak pilih, selanjutnya memasukkan ke kotak suara yang dibawa panitia. Data panitia, ada 145 kepala keluarga yang diminta memberikan suaranya untuk memilih Ketua RT yang akan menjabat selama lima tahun.

"Sistem jemput bola ini untuk mencegah kerumunan. Kita menerapkan protokol kesehatan. Warga cukup menunggu di rumah, panitia yang datang ke rumah-rumah untuk mengambil surat suara yang diberikan warga," ujar Alang.

Calon Ketua RT 09 yang bersaing dalam pemilih tersebut ada tiga orang yaitu Achmad Hartani, Rusmiaty yang merupakan incumbent dan Agus Taswin. Hasil penghitungan suara, pemilihan Ketua RT 09 RW 03 dimenangi Achmad Hartani dengan mengantongi 83 suara, sementara Rusmiaty memperoleh 19 suara dan Agus Taswin memperoleh 37 suara.

Uniknya, Achmad Hartani selaku Ketua RT terpilih dibawa berkeliling menggunakan kendaraan roda tiga. Tujuannya untuk memperkenalkan kepada seluruh warga terkait sosok Ketua RT yang baru terpilih.

Warga berharap Achmad Hartani yang mendapat amanah tersebut bisa menjalankan tugas dan tanggung jawab dengan baik. Warga juga sepakat mendukung kepemimpinan Ketua RT yang dihasilkan melalui proses demokrasi tersebut.

Baca juga: BKSDA tingkatkan sosialisasi bahaya serangan buaya di Kotim