Jakarta (ANTARA) - Konsultan properti Knight Frank Indonesia menyebut tren staycation yang saat ini terjadi menjadi salah satu upaya pengelola untuk bisa mendorong tingkat hunian apartemen sewa (servis) di tengah kelesuan yang terjadi, bahkan sebelum pandemi COVID-19.
Senior Advisor Research Knight Frank Indonesia Syarifah Syaukat dalam paparan Jakarta Property Highlights 2020, Kamis, menjelaskan tingkat okupansi rata-rata apartemen sewa pada semester II 2020 tercatat hanya 60,7 persen, stagnan dari semester sebelumnya, namun turun 12 persen dibandingkan dengan okupansi pada periode semester II 2019.
"Ada indikasi staycation yang jadi program untuk meningkatkan serapan atau kunjungan apartemen rental ini," katanya.
Syarifah menjelaskan stagnansi okupansi di sektor apartemen sewa disebabkan oleh kebijakan pembatasan masuk bagi Warga Negara Asing (WNA) sebagai langkah mencegah penyebaran COVID-19.
Baca juga: Tips "Staycation" di Hotel Saat Liburan
Padahal, kata dia, sektor apartemen sewa sangat tergantung dengan kehadiran penyewa yang datang dari luar negeri atau ekspatriat.
Di tengah kondisi tersebut, konsultan properti itu melihat ada perluasan target segmen yang terjadi, di mana pengelola apartemen sewa pun kemudian membidik penyewa lokal.
"Ada permintaan potensial dari penyewa lokal yang umumnya butuh relaksasi di akhir minggu atau pun long weekend yang tidak jauh dari wilayah tempat tinggal mereka," katanya.
Di sisi lain, Syarifah menuturkan, penawaran program staycation dari pengelola apartemen sewa menjadi tantangan tersendiri bagi hotel. Pasalnya, meski sejumlah hotel juga telah menawarkan konsep serupa, apartemen sewa memiliki nilai tersendiri bagi konsumen/penyewa.
Baca juga: Begini cara turis manjakan diri rayakan akhir tahun
Hal itu mulai dari layanan yang didapatkan, harga yang lebih kompetitif dibandingkan hotel, hingga penyediaan spot kreatif yang diminati masyarakat.
"Masyarakat punya pilihan lebih (banyak) untuk menyesuaikan dengan budgetnya saat berminat untuk melakukan staycation," katanya.
Menurut Syarifah, berdasarkan diskusi dengan sejumlah pengelola apartemen sewa dan penelusuran rekam jejak pasar, terjadi peningkatan okupansi apartemen sewa hingga 20-30 persen di periode tertentu.
"Kisaran peningkatan sewa yang dilakukan tidak seperti pada kondisi normal, tapi pada periode tertentu, misal akhir pekan atau libur panjang, peningkatan bisa mencapai 20-30 persen. Kami rasa tren ini cukup baik dalam upaya memperbaiki koreksi yang ada di sektor apartemen sewa," pungkas Syarifah.
Baca juga: Perayaan tahun baru di daerah ini akan digelar secara bersahaja
Baca juga: Jaminan kebersihan membuat jumlah tamu hotel meningkat
Baca juga: Amankah menginap di hotel di masa adaptasi kebiasaan baru?
Berita Terkait
tiket.com hadirkan fitur Villa dan Apartemen untuk liburan sekolah
Selasa, 4 Juni 2024 17:54 Wib
Nayunda Nabila minta SYL bayarkan cicilan apartemen
Kamis, 30 Mei 2024 16:49 Wib
Setiap ASN di IKN dapat 1 unit hunian apartemen
Jumat, 19 April 2024 17:30 Wib
Seorang wanita bunuh diri usai melompat dari Apartemen Laguna Tower Pluit
Selasa, 26 Maret 2024 16:57 Wib
Diduga satu keluarga tewas usai terjun dari lantai 22 apartemen di Jakarta
Sabtu, 9 Maret 2024 22:33 Wib
Terlibat cekcok, WNA Nigeria tewas ditikam di Apartemen Paragon
Senin, 10 Juli 2023 13:12 Wib
Petugas ringkus seorang WNA Nigeria mengamuk di apartemen
Sabtu, 6 Mei 2023 13:13 Wib
Mantan pemain Newcastle dilaporkan hilang usai gempa Turki
Selasa, 7 Februari 2023 10:35 Wib