SMK didorong optimalkan jalinan kerja sama dengan dunia industri

Palangka Raya (ANTARA) - Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Provinsi Kalimantan Tengah didorong agar mampu menjalin kerja sama dengan dunia usaha maupun dunia industri, guna mendukung pengembangan para siswa maupun lulusan SMK.

"Untuk itu kami terus mendorong dan arahkan agar para kepala sekolah mampu merealisasikannya," kata Kepala Bidang Pembinaan SMK Dinas Pendidikan Kalteng Eka Aprilianti di Palangka Raya, Senin.

Sejauh ini berdasarkan evaluasi Dinas Pendidikan Kalteng, sebagian besar SMK sudah mampu melaksanakan dan menjalin kerja sama yang baik dengan dunia usaha tersebut.

"Misalnya SMKN 2 Sampit yang mampu menjalin kerja sama dengan perusahaan-perusahaan besar maupun industri lokal. Maupun SMK yang ada di daerah lainnya juga telah melakukan hal yang sama," paparnya.

Namun dalam hal ini, pihaknya tak hanya berdiam diri dan membiarkan SMK berusaha sendirian, Dinas Pendidikan juga turut serta mendorong agar jalinan kerja sama tersebut bisa benar-benar terwujud.

Salah satunya seperti kerja sama dengan Polairud dengan SMK kemaritiman. Polairud mendukung kegiatan belajar dan mengajar di SMK, yakni dengan membantu menyediakan tenaga pengajar hingga fasilitas penunjang kegiatan praktik siswa.

Lebih lanjut Eka Aprilianti menjabarkan, sejak awal dibuka, setiap SMK harus memenuhi ragam persyaratan, diantaranya adanya dunia usaha maupun dunia industri yang membutuhkannya di lingkungan tersebut.

"Misalnya agribisnis tanaman perkebunan, sejumlah daerah memang memerlukannya. Hanya saja terkadang industri belum sepenuhnya memahami dan perlu dibangun komunikasi untuk terjalinnya kerja sama dengan SMK," tambahnya.

Untuk itu Dinas Pendidikan senantiasa membantu dan mendorong upaya untuk mewujudkannya, termasuk dalam penjajakan kerja sama hingga mampu direalisasikan.

Kemudian ia mengatakan, banyak hal yang terus pihaknya upayakan untuk membantu maupun memfasilitasi SMK yang ada di Kalteng agar bisa terus maju dan berkembang.

Seperti memfasilitasi bantuan untuk praktik kerja industri atau prakerin yang pada 2020 lalu menyasar 91 SMK negeri di Kalteng dan pada 2021 ini rencananya akan kembali dilanjutkan namun masih dalam tahap pembahasan.

Juga penyelarasan kurikulum dengan mengundang dunia usaha maupun dunia industri. Yakni dengan tidak mengurangi kurikulum yang ada, namun dapat disesuaikan dengan kebutuhan industri yang terus berkembang dari waktu ke waktu.