Peringati Hari Air Dunia, ratusan bibit pohon ditanam di Gumas
Kuala Kurun (ANTARA) - Dalam rangka memperingati Hari Air Dunia (HAD) XXIX yang jatuh pada 22 Maret 2021, ratusan bibit pohon ditanam di wilayah Embung Rahuyan, Kecamatan Rungan Hulu, Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Bupati Gumas Jaya S Monong mengatakan, HAD telah diperingati selama 29 tahun, sejak ditetapkan pada Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 22 Maret 1992.
“Tema HAD tahun 2021 ini adalah “Mengelola Air, Menjaga Kehidupan” yang diadopsi dari tema international “Water 2 Me” yang mengandung pengertian apa arti air bagi anda?,” ucapnya.
Tema tersebut, ujar dia, merupakan agenda besar dari Valuing Water Initiative (VWI) yang diluncurkan pada World Economic Forum bulan Januari 2019, untuk mengimplementasikan Valuing Water Principles yang dikembangkan oleh PBB dan Bank Dunia tentang air.
Baca juga: Wabup Gumas sampaikan sejumlah harapan kepada Polda Kalteng
Sebagai sumber kehidupan, setiap tetes air sangat berharga. Terdapat Lima Prinsip Menghargai Air yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, yakni mengakui dan merangkul berbagai nilai air untuk berbagai kelompok dan kepentingan dalam semua keputusan yang mempengaruhi air.
Prinsip selanjutnya adalah rekonsiliasi dan bangun kepercayaan, yakni melakukan semua proses untuk merekonsiliasi nilai dengan cara yang adil, transparan dan inklusif. Lalu melindungi sumber air, termasuk daerah aliran sungai, sungai, akuifer, ekosistem terkait, dan aliran air bekas untuk generasi sekarang dan mendatang.
“Kemudian mendidik untuk memberdayakan, yakni mempromosikan pendidikan dan kesadaran di antara semua pemangku kepentingan tentang nilai intrinsik air dan peran pentingnya dalam semua aspek kehidupan,” paparnya.
Baca juga: Vaksinasi COVID-19 diharap pulihkan pembelajaran tatap muka di Gumas
Prinsip terakhir adalah berinvestasi dan berinovasi, yakni memastikan investasi yang memadai dalam institusi, infrastruktur, informasi dan inovasi untuk mewujudkan banyak manfaat yang diperoleh dari air dan mengurangi risiko.
Menurut dia, peringatan HAD XXIX merupakan upaya bersama untuk meningkatkan perhatian publik dan masyarakat internasional akan pentingnya air bagi kehidupan, untuk selanjutnya bersama-sama melindungi pengelolaan sumber daya air secara berkelanjutan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Gumas Baryen menyebut bahwa kegiatan ini diprakarsai oleh Kementerian PUPR, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Balai Wilayah Sungai Kalimantan II, di mana ada 210 bibit pohon yang ditanam.
“Bibit yang ditanam beragam, diantaranya jengkol, durian, matoa, mangga, rambutan, nangka, dan ulin. Sebagian bibit berasal dari Balai Wilayah Sungai Kalimantan II dan sebagian lagi dari Pemerintah Kabupaten Gumas,” demikian Baryen.
Baca juga: Tokoh agama Gumas sebut vaksinasi COVID-19 beri rasa aman
Baca juga: Pemeliharaan jalan dalam Kota Kuala Kurun segera dimulai
Baca juga: Fraksi Nasdem-Hanura berharap jangan sampai perda menyulitkan petani sarang walet
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Bupati Gumas Jaya S Monong mengatakan, HAD telah diperingati selama 29 tahun, sejak ditetapkan pada Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 22 Maret 1992.
“Tema HAD tahun 2021 ini adalah “Mengelola Air, Menjaga Kehidupan” yang diadopsi dari tema international “Water 2 Me” yang mengandung pengertian apa arti air bagi anda?,” ucapnya.
Tema tersebut, ujar dia, merupakan agenda besar dari Valuing Water Initiative (VWI) yang diluncurkan pada World Economic Forum bulan Januari 2019, untuk mengimplementasikan Valuing Water Principles yang dikembangkan oleh PBB dan Bank Dunia tentang air.
Baca juga: Wabup Gumas sampaikan sejumlah harapan kepada Polda Kalteng
Sebagai sumber kehidupan, setiap tetes air sangat berharga. Terdapat Lima Prinsip Menghargai Air yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, yakni mengakui dan merangkul berbagai nilai air untuk berbagai kelompok dan kepentingan dalam semua keputusan yang mempengaruhi air.
Prinsip selanjutnya adalah rekonsiliasi dan bangun kepercayaan, yakni melakukan semua proses untuk merekonsiliasi nilai dengan cara yang adil, transparan dan inklusif. Lalu melindungi sumber air, termasuk daerah aliran sungai, sungai, akuifer, ekosistem terkait, dan aliran air bekas untuk generasi sekarang dan mendatang.
“Kemudian mendidik untuk memberdayakan, yakni mempromosikan pendidikan dan kesadaran di antara semua pemangku kepentingan tentang nilai intrinsik air dan peran pentingnya dalam semua aspek kehidupan,” paparnya.
Baca juga: Vaksinasi COVID-19 diharap pulihkan pembelajaran tatap muka di Gumas
Prinsip terakhir adalah berinvestasi dan berinovasi, yakni memastikan investasi yang memadai dalam institusi, infrastruktur, informasi dan inovasi untuk mewujudkan banyak manfaat yang diperoleh dari air dan mengurangi risiko.
Menurut dia, peringatan HAD XXIX merupakan upaya bersama untuk meningkatkan perhatian publik dan masyarakat internasional akan pentingnya air bagi kehidupan, untuk selanjutnya bersama-sama melindungi pengelolaan sumber daya air secara berkelanjutan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Gumas Baryen menyebut bahwa kegiatan ini diprakarsai oleh Kementerian PUPR, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Balai Wilayah Sungai Kalimantan II, di mana ada 210 bibit pohon yang ditanam.
“Bibit yang ditanam beragam, diantaranya jengkol, durian, matoa, mangga, rambutan, nangka, dan ulin. Sebagian bibit berasal dari Balai Wilayah Sungai Kalimantan II dan sebagian lagi dari Pemerintah Kabupaten Gumas,” demikian Baryen.
Baca juga: Tokoh agama Gumas sebut vaksinasi COVID-19 beri rasa aman
Baca juga: Pemeliharaan jalan dalam Kota Kuala Kurun segera dimulai
Baca juga: Fraksi Nasdem-Hanura berharap jangan sampai perda menyulitkan petani sarang walet