Waket DPRD Bartim kutuk aksi bom bunuh diri di Makassar

id Dprd bartim, wakil ketua dprd bartim, ariantho s muler, ledakan gereja katedral makassar, tamiang layang, terorisme, radikalisme, barito timur, kalten

Waket DPRD Bartim kutuk aksi bom bunuh diri di Makassar

Wakil Ketua I DPRD Bartim Ariantho S Muler. (ANTARA/Ho-DPRD Bartim)

Tamiang Layang (ANTARA) - Wakil Ketua I DPRD Barito Timur, Kalimantan Tengah, Ariantho S Muler mengutuk keras aksi bom bunuh diri yang terjadi di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan.

“Itu perbuatan oknum yang ingin memecah persatuan dan kesatuan bangsa yang sudah terbungkus dalam bingkai NKRI, itu jelas sekali tindakan intoleransi,” kata Ariantho S Muler di Tamiang Layang, Selasa.

Menurutnya, tindakan bom bunuh diri tidak bisa ditolerir karena sangat tidak manusiawi, keji dan sangat bertentangan dengan nilai-nilai dari ajaran agama manapun yang diakui di negeri ini.

Ariantho meminta kepada aparat terkait mencari dan menangkap 'aktor' intelektual serta pihak-pihak yang terkait dengan peristiwa ledakan bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar.

Dia juga berharap kepada masyarakat untuk tidak mengaitkan kejadian ini dengan agama mana pun. Kejadian teror itu diharapkan tidak kembali terulang dan masyarakat diminta tidak takut maupun panik setelah kejadian tersebut.

Seluruh lapisan masyarakat khususnya warga Bartim yang ada di daerah maupun luar daerah, diminta tidak terprovokasi dengan kejadian tersebut, karena bangsa Indonesia disatukan karena perbedaan yang dinamakan Bhinneka Tunggal Ika.

Kehidupan sosial di Bartim saat ini rukun, aman dan damai. Penduduknya yang majemuk dalam suku dan beragama hidup saling berdampingan, saling menghormati serta menjunjung tinggi falsafah Huma Betang.

“Diharapkan di wilayah lain juga sama dan saling menjaga. Kita merupakan bagian dari anak bangsa yang harusnya memperkuat rasa peduli antar sesama,” tegas Ariantho.

Politisi Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia itu meminta masyarakat Bartim memberi contoh dalam upaya meningkatkan rasa toleransi dan tenggang rasa pada kehidupan sosial bermasyarakat, untuk tercapainya pembangunan daerah seperti yang diharapkan.

Tambahnya, sebentar lagi umat Islam di Bartim akan melaksanakan ibadah puasa Ramadhan. Diharapkan adanya dukungan dan kepedulian dari sesama warga lainnya.

Ariantho mendorong agar terwujudnya kebersamaan dan keamanan di wilayah masing-masing, yakni dengan memulai menjaga kebersamaan di lingkup kecil di lingkungan tempat tinggal.

“Mari kita dukung dan jaga kedamaian saudara kita umat Islam yang akan menjalani ibadah di bulan Ramadhan dengan mewujudkan rasa nyaman dan kebersamaan antar kita semua," demikian Ariantho.