Sampit (ANTARA) - Banyaknya aspirasi masyarakat agar Pasar Ramadhan kembali digelar, menjadi pertimbangan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah sehingga berencana mewujudkan harapan itu dengan memfasilitasi pelaksanaan pasar tahunan tersebut.
"Insya Allah diselenggarakan. Kami menerima masukan dari masyarakat dan ini jawaban bahwa pemerintah daerah memperhatikan aspirasi masyarakat. Kita akan membuka Pasar Ramadhan tapi ada aturan yang ditetapkan, khususnya terkait protokol kesehatan pencegahan COVID-19. Kami berharap itu bisa ditaati pelaku usaha yang ikut nantinya," kata Wakil Bupati Irawati di Sampit, Rabu.
Irawati langsung turun ke lapangan memimpin tim untuk meninjau lokasi yang dirasa tepat untuk dijadikan Pasar Ramadhan 1442 Hijriah. Dia didampingi Pelaksana Tugas Camat Mentawa Baru Ketapang Muhammad Huzaifah dan sejumlah pejabat dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Satuan Polisi Pamong Praja dan lainnya.
Ada tiga titik yang mereka tinjau yaitu bagian dalam Taman Kota Sampit, area parkir selatan Taman Kota Sampit serta Pasar Rakyat Mentaya. Lokasi ini berdekatan yakni di seputaran Taman Kota di Jalan S Parman dan Achmad Yani.
Menurut Irawati, bagian dalam Taman Kota cukup bagus dan bisa menjadi tempat warga bersantai ngabuburit atau menunggu waktu berbuka puasa, namun dikhawatirkan jika pembeli Pasar Ramadhan cukup banyak maka akan berdampak pada rusaknya tanaman dan aset lainnya di lokasi itu.
Sementara itu area selatan Taman Kota Sampit, biasanya menjadi langganan lokasi Pasar Ramadhan. Namun kini di tengah pandemi COVID-19 ini, lokasi itu dinilai kurang representatif dari sarana pendukung protokol kesehatan, apalagi kawasan itu kini juga digunakan untuk parkir kendaraan yang cukup banyak.
Baca juga: Kemenhub dukung pengerukan alur Mentaya sukseskan tol sungai
Secara pribadi Irawati mengaku mendukung Pasar Ramadhan dilaksanakan di lokasi pilihan ketiga yaitu Pasar Rakyat Mentaya. Pasar yang belum difungsikan meski sudah selesai bertahun-tahun itu dinilai cukup representatif untuk digunakan menjadi Pasar Ramadhan.
Lokasinya strategis di pinggir jalan, ada area parkir di sisi kiri, bangunannya permanen dan aman meski hujan. Selain itu, lokasi ini memungkinkan bagi petugas mengatur keluar masuk pengunjung sehingga pengawasan lebih mudah. Petugas juga lebih mudah melakukan pemeriksaan suhu tubuh dan mewajibkan pengunjung mencuci tangan.
Fasilitasnya juga cukup lengkap seperti listrik, keran air di setiap los lapak, serta kebersihannya mudah diawasi dan dijaga. Dengan lokasi yang representatif dan nyaman, diharapkan membuat pembeli nyaman dan senang berbelanja di pasar yang nantinya disulap menjadi Pasar Ramadhan selama bulan suci Ramadhan tersebut.
"Lokasi Pasar Rakyat Mentaya sudah tersedia, tidak perlu tenda. Tinggal menambah sedikit seperti pengaturan pintu keluar masuk, pemeriksaan suhu, beri pembatas plastik transparan sebagai pembatas antara penjual dan pembeli.
Baca juga: DPRD Kotim dorong optimalisasi program pemulihan ekonomi
Irawati mengatakan, siapapun diperbolehkan berjualan di Pasar Ramadhan nanti, selama tempatnya masih tersedia. Pedagang wajib mematuhi protokol kesehatan sesuai aturan untuk mencegah penularan COVID-19.
"Pembukaan nanti di hari pertama Ramadhan. Soal apakah pedagang akan diwajibkan mengikuti 'rapid test', nanti akan dipertimbangkan. Jam buka dan tutup juga akan dibahas dulu. Hasil tinjauan lapangan ini saya laporkan dulu ke bupati. Nanti kita tunggu arahan beliau seperti apa," demikian Irawati.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang juga penanggung jawab logistik Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur, Yephi Hartady Perianto mengatakan, pelaksanaan kegiatan apapun tidak boleh melanggar protokol kesehatan.
"Tapi tidak boleh juga mematikan ekonomi. Kita akan cek lokasi dan mengatur protokol kesehatan berjalan baik. Justru kami harap ini nanti jadi gambaran bahwa ekonomi Kotawaringin Timur beranjak pulih. Nanti kami juga akan sosialisasi pentingnya penerapan protokol kesehatan kepada masyarakat sambil menjalankan kegiatan ekonomi," demikian Yephi Hartady.
Baca juga: Legislator meminta Pemkab Kotim konsisten tertibkan miras
Baca juga: Pemkab Kotim berupaya cegah lonjakan harga sembako di tengah ekonomi sulit