Capaian vaksinasi lansia di Kalteng masih rendah

id Vaksinasi, vaksinasi lansia kalteng rendah, covid 19, kalteng, kalimantan tengah, pandemi covid 19, satgas covid 19 kalteng, kepala dinas kesehatan,va

Capaian vaksinasi lansia di Kalteng masih rendah

FOTO DOKUMENRASI - Lansia berusia 102 tahun, Inna Wati yang menerima suntikan vaksin COVID-19 di Puskesmas Poris Plawad, Kota Tangerang, Banten, Minggu (11/4/2021). (ANTARA FOTO/FAUZAN)

...masih rendahnya capaian vaksinasi lansia disebabkan banyak hal, diantaranya keterbatasan fisik maupun tidak adanya yang bisa mengantarkan ke fasilitas kesehatan terdekat
Palangka Raya (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah Suyuti Syamsul mengatakan, hingga saat ini capaian vaksinasi COVID-19 dengan sasaran kaum lansia masih terbilang rendah.

"Memang masih rendah adalah capaian target vaksinasi lansia, sehingga ini menjadi salah satu fokus kita," katanya saat dihubungi di Palangka Raya, Selasa.

Berdasarkan data yang dirilis Tim Satgas Penanganan COVID-19 Kalteng pada Senin (12/4) pukul 15.00 WIB, target vaksinasi lansia sebanyak 191.817 orang dan realisasi vaksin satu sebanyak 4.073 orang dan vaksin dua 724 orang.

Dijelaskannya baru-baru ini Kalteng kedatangan kembali sebanyak dua ribu vial lebih vaksin dan telah didistribusikan dengan pesan, bahwa sekitar 60 persen diperuntukan bagi lansia.

Kebijakan ini sebagai perlindungan kepada para lansia, agar tidak perlu bersaing dengan kaum muda dan masih prima yang merupakan pelayan publik, untuk mendapatkan vaksinasi.

"Lansia ini perlu menjadi prioritas, meski jumlah mereka yang terpapar jauh lebih rendah dari kelompok umur lain, tetapi angka kematian paling tinggi ada di lansia," ungkapnya.

Suyuti memaparkan, masih rendahnya capaian vaksinasi lansia disebabkan banyak hal, diantaranya keterbatasan fisik maupun tidak adanya yang bisa mengantarkan ke fasilitas kesehatan terdekat.

Untuk itu berbagai cara dilakukan untuk mendorong capaian realisasi vaksinasi lansia, seperti pemberian insentif bagi mereka yang belum menjadi sasaran pada tahap ini atau bukan termasuk pelayan publik.

Insentifnya berupa pemberian vaksin apabila telah mengantarkan sebanyak dua orang lansia untuk divaksinasi, dengan catatan bahwa yang bersangkutan memenuhi kriteria vaksinasi.

"Kami juga mulai berkomunikasi dengan Biddokkes untuk mengadopsi metode daerah lain, misalnya adanya personel aparat yang membantu antar," terangnya.

Namun hal ini pihaknya sifantnya hanya mendukung dan menyambut baik, mengenai bisa terealisasi atau tidak pihaknya serahkan kepada pihak terkait. Suyuti menegaskan pada prinsipnya pihaknya menyambut baik bagi siapa pun yang bersedia berpartisipasi mengantarkan lansia untuk vaksinasi.