Legislator Kalteng minta guru di SMAN 1 Seribu Riam segera ditambah
Palangka Raya (ANTARA) - Legislator Kalimantan Tengah Siswandi meminta sekaligus mengharapkan pemerintah provinsi, melalui Dinas Pendidikan dapat menjadikan skala prioritas penambahan tenaga pengajar atau guru di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Seribu Riam, Kabupaten Gunung Murung Raya.
"Penambahan guru di SMAN 1 Seribu Riam itu karena sudah mendesak direalisasikan pemprov. Apalagi penambahan guru itu sudah sejak lama diusulkan, tapi tak kunjung ada respon positif," kata Siswandi di Palangka Raya, Selasa.
Berdasarkan informasi yang diterima wakil rakyat Kalteng dari daerah pemilihan IV meliputi Kabupaten Barito Selatan, Barito Timur, Barito Utara dan Murung Raya itu, para guru di SMAN 1 Seribu Riam sudah sangat kewalahan dalam memberikan para siswa yang jumlahnya terus mengalami peningkatan setiap tahun.
Dia mengatakan informasi itu diketahui bukan dari pihak SMAN 1 Seribu Riam, melainkan pihak kecamatan yang merasa prihatin dengan kondisi serta kurangnya guru di sekolah tersebut. Dan, pihak kecamatan pun telah berkali-kali mengusulkan penambahan guru tersebut pada saat musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang).
Baca juga: Perkaya isi Raperda DAS, Waket DPRD Kalteng kunker ke Banten
"Jangan sampai aktivitas belajar mengajar di SMAN 1 Seribu Riam menjadi terganggu akibat kekurangan guru tersebut. Pemprov selaku yang berwenang langsung di SMA, harus menyikapi secara serius dan segera merealisasikannya," kata Siswandi.
Politisi Partai Demokrat itu mengingatkan bahwa SMA yang berada di pedesaan perlu mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Sebab, ada banyak peserta didik harus menempuh jarak yang cukup jauh demi mendapatkan pendidikan.
Dia mengatakan pendidikan berperan penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Jadi, harus lebih diperhatikan sekolah-sekolah yang ada di pedesaan maupun pelosok. Dengan begitu, kualitas SDM di Kalteng lebih merata dan siap bersaing.
"Penempatan guru, khususnya untuk tingkat SMA, harus lebih selektif dan merata hingga ke pedesaan. Dengan begitu, tidak terjadi penumpukan tenaga pengajar di perkotaan," demikian Siswandi.
Baca juga: Gencarkan sosialisasi bahaya narkoba hingga ke pelosok Kalteng
Baca juga: Legislator Kalteng sebut tujuh desa di Kotim usulkan cetak sawah baru
"Penambahan guru di SMAN 1 Seribu Riam itu karena sudah mendesak direalisasikan pemprov. Apalagi penambahan guru itu sudah sejak lama diusulkan, tapi tak kunjung ada respon positif," kata Siswandi di Palangka Raya, Selasa.
Berdasarkan informasi yang diterima wakil rakyat Kalteng dari daerah pemilihan IV meliputi Kabupaten Barito Selatan, Barito Timur, Barito Utara dan Murung Raya itu, para guru di SMAN 1 Seribu Riam sudah sangat kewalahan dalam memberikan para siswa yang jumlahnya terus mengalami peningkatan setiap tahun.
Dia mengatakan informasi itu diketahui bukan dari pihak SMAN 1 Seribu Riam, melainkan pihak kecamatan yang merasa prihatin dengan kondisi serta kurangnya guru di sekolah tersebut. Dan, pihak kecamatan pun telah berkali-kali mengusulkan penambahan guru tersebut pada saat musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang).
Baca juga: Perkaya isi Raperda DAS, Waket DPRD Kalteng kunker ke Banten
"Jangan sampai aktivitas belajar mengajar di SMAN 1 Seribu Riam menjadi terganggu akibat kekurangan guru tersebut. Pemprov selaku yang berwenang langsung di SMA, harus menyikapi secara serius dan segera merealisasikannya," kata Siswandi.
Politisi Partai Demokrat itu mengingatkan bahwa SMA yang berada di pedesaan perlu mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Sebab, ada banyak peserta didik harus menempuh jarak yang cukup jauh demi mendapatkan pendidikan.
Dia mengatakan pendidikan berperan penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Jadi, harus lebih diperhatikan sekolah-sekolah yang ada di pedesaan maupun pelosok. Dengan begitu, kualitas SDM di Kalteng lebih merata dan siap bersaing.
"Penempatan guru, khususnya untuk tingkat SMA, harus lebih selektif dan merata hingga ke pedesaan. Dengan begitu, tidak terjadi penumpukan tenaga pengajar di perkotaan," demikian Siswandi.
Baca juga: Gencarkan sosialisasi bahaya narkoba hingga ke pelosok Kalteng
Baca juga: Legislator Kalteng sebut tujuh desa di Kotim usulkan cetak sawah baru