Anggota DPRD Kalteng temukan rumah dinas guru di Pulpis nyaris roboh
Palangka Raya (ANTARA) - Anggota DPRD Kalimantan Tengah Maruadi mengaku ada menemukan rumah dinas guru di Desa Garantung, Kecamatan Maliku, Kabupaten Pulang Pisau, yang sudah tidak dapat ditempati lagi karena mulai rusak bahkan nyaris roboh.
Temuan itu berawal dari aspirasi masyarakat yang disampaikan pada saat melaksanakan reses perseorangan di Kecamatan Maliku beberapa waktu lalu, kata Maruadi di Palangka Raya, Selasa.
"Kami pun langsung ke lokasi rumah dinas Itu. Ternyata benar, bangunannya sudah mau ambruk. Bahkan, informasinya selama itu tidak ada perhatian dari pemerintah provinsi," beber dia.
Berdasarkan informasi dari guru maupun masyarakat di Desa Garantung, kondisi rumah dinas guru tersebut sudah pernah disampaikan dan ke Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau. Namun, karena perbaikan rumah dinas tersebut merupakan wewenang pemerintah provinsi, maka pemkab Pulpis tidak bisa melakukannya.
Wakil rakyat Kalteng dari daerah pemilihan V meliputi Kabupaten Pulang Pisau dan Kapuas itu pun meminta pemerintah provinsi, segera memperbaiki rumah dinas tersebut. Sebab, keberadaan rumah dinas tersebut sangat dibutuhkan para guru yang mengajar di sana.
"Kami berharap pemprov bisa meninjau secara langsung dan segera memperbaiki rumah dinas guru yang ada di sana. Jadi, kedepan para guru kita dapat dengan nyaman menjalankan pengabdian di daerah," kata Maruadi.
Baca juga: DPRD dukung penerapan tilang elektronik di Kalteng
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kalteng itu juga mengingatkan pemerintah provinsi, agar lebih serius lagi memperhatikan fasilitas pendukung para guru SMA yang mengajar di pedesaan maupun pelosok.
Dia mengatakan perhatian tersebut karena pengabdian para guru yang mengajar di pedesaan maupun pelosok tidak mudah dan banyak tantangan. Hal itu yang membuat banyak para guru enggan mengajar di pedesaan maupun pelosok.
"Jangan sampai karena minimnya fasilitas pendukung yang diberikan pemerintah provinsi, membuat pengabdian para guru di pedesaan maupun pelosok menjadi berkurang. Harus diberikan perhatian serius itu," demikian Maruadi.
Baca juga: Biaya tes PCR COVID-19 pelajar asal Kalteng diminta disubsidi pemprov
Baca juga: Legislator Kalteng minta guru di SMAN 1 Seribu Riam segera ditambah
Temuan itu berawal dari aspirasi masyarakat yang disampaikan pada saat melaksanakan reses perseorangan di Kecamatan Maliku beberapa waktu lalu, kata Maruadi di Palangka Raya, Selasa.
"Kami pun langsung ke lokasi rumah dinas Itu. Ternyata benar, bangunannya sudah mau ambruk. Bahkan, informasinya selama itu tidak ada perhatian dari pemerintah provinsi," beber dia.
Berdasarkan informasi dari guru maupun masyarakat di Desa Garantung, kondisi rumah dinas guru tersebut sudah pernah disampaikan dan ke Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau. Namun, karena perbaikan rumah dinas tersebut merupakan wewenang pemerintah provinsi, maka pemkab Pulpis tidak bisa melakukannya.
Wakil rakyat Kalteng dari daerah pemilihan V meliputi Kabupaten Pulang Pisau dan Kapuas itu pun meminta pemerintah provinsi, segera memperbaiki rumah dinas tersebut. Sebab, keberadaan rumah dinas tersebut sangat dibutuhkan para guru yang mengajar di sana.
"Kami berharap pemprov bisa meninjau secara langsung dan segera memperbaiki rumah dinas guru yang ada di sana. Jadi, kedepan para guru kita dapat dengan nyaman menjalankan pengabdian di daerah," kata Maruadi.
Baca juga: DPRD dukung penerapan tilang elektronik di Kalteng
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kalteng itu juga mengingatkan pemerintah provinsi, agar lebih serius lagi memperhatikan fasilitas pendukung para guru SMA yang mengajar di pedesaan maupun pelosok.
Dia mengatakan perhatian tersebut karena pengabdian para guru yang mengajar di pedesaan maupun pelosok tidak mudah dan banyak tantangan. Hal itu yang membuat banyak para guru enggan mengajar di pedesaan maupun pelosok.
"Jangan sampai karena minimnya fasilitas pendukung yang diberikan pemerintah provinsi, membuat pengabdian para guru di pedesaan maupun pelosok menjadi berkurang. Harus diberikan perhatian serius itu," demikian Maruadi.
Baca juga: Biaya tes PCR COVID-19 pelajar asal Kalteng diminta disubsidi pemprov
Baca juga: Legislator Kalteng minta guru di SMAN 1 Seribu Riam segera ditambah