Tamiang Layang (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah terus mengawal program ekonomi kerakyatan dengan turut mendampingi dan mengevaluasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) 2021.
“Supaya program yang direalisasikan tidak berbenturan antara program desa dengan milik Pemkab Bartim, khususnya pada Distankep,” kata Kepala Distankep Bartim Trikorianto di Tamiang Layang, Selasa.
Program ekonomi kerakyatan pada Distankep yang difokuskan tidak hanya sebatas pemberdayaan dan memberi bantuan saja, tetapi juga dalam bentuk kegiatan pembangunan fisik.
Program ekonomi kerakyatan merupakan implementasi dari misi Pemkab Bartim 2018-2023, yakni meningkatkan ekonomi kerakyatan melalui sektor pertanian, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, koperasi, UMKM dan perluasan lapangan kerja.
Program ekonomi kerakyatan telah disusun secara matang dengan mempertimbangkan hasil yang ingin dicapai dan jelas, serta bermanfaat bagi masyarakat dan berdampak positif dalam menyejahterakan masyarakat kedepannya.
Kolaborasi program ekonomi kerakyatan dicontohkan pada Desa Bagok, Kecamatan Benua Lima. Distankep menopang program utama pertanian, sedangkan Pemerintah Desa Bagok mengakomodasi dalam APBDes pembangunan penunjang pertanian seperti jalan usaha tani.
“Sebelum direalisasikan, dilakukan evaluasi sehingga realisasinya cukup dilakukan desa dan hal itu lebih memudahkan dalam mempertanggungjawabkannya,” jelas Trikorianto.
Sudah ada puluhan desa di tiga kecamatan telah selesai dilakukan evaluasi APBDes tahun anggaran 2021. Puluhan desa tersebut berada di Kecamatan Raren Batuah, Karusen Janang dan Benua Lima.
Pendampingan evaluasi APBDes 2021 tersebut juga turut dihadiri Sekda Panahaan Moetar, serta Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Sosial (DPMDS), camat beserta perangkat desa.
Kolaborasi program ekonomi kerakyatan dari OPD Pemkab Bartim yang sinkron dengan pemerintahan desa, diyakini mampu mempercepat akselerasi realisasinya, dengan tujuan akhir untuk menyejahterakan masyarakat.
“Tinggal tekad dan keseriusan semua elemen masyarakat untuk melaksanakan programnya,” demikian Trikorianto.