Jelang Lebaran, KCP Bulog Buntok siapkan 3 ton lebih stok daging beku

id Kcp bulog buntok, bulog buntok sediakan 3,2 ton stok daging beku, hartuni, barito selatan, buntok, ramadhan, lebaran 2021, idul fitri 1442 hijriah, ka

Jelang Lebaran, KCP Bulog Buntok siapkan 3 ton lebih stok daging beku

Kepala Kantor Cabang Pembantu (KCP) Bulog Buntok, Hartuni saat diwawancarai di Buntok, Rabu (5/5). (ANTARA/Bayu Ilmiawan)

Buntok (ANTARA) - Kantor Cabang Pembantu (KCP) Bulog Buntok, Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah menyiapkan stok daging beku sebanyak 3 ton lebih untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah.

"Daging beku tersebut terdiri dari 1,2 ton daging sapi dan 1,9 ton daging kerbau," kata Kepala KCP Bulog Buntok, Hartuni di Buntok, Rabu.

Ia menjelaskan, untuk harga daging beku sapi sebesar Rp88 ribu per kilogram, sedangkan harga daging beku kerbau Rp80 ribu per kilogram.

Hartuni memastikan stok daging beku ini aman untuk memenuhi keperluan masyarakat pada saat Ramadhan hingga Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah nanti.

"Daging beku yang kami jual ini juga dengan kualitas terbaik, halal dan higienis," terangnya.

Ia juga mengimbau bagi masyarakat Barito Selatan yang ingin membeli daging beku sapi maupun kerbau bisa langsung datang ke KCP Buntok di Jalan Pelita Raya.

"Harga daging beku yang kami jual ini jauh di bawah dari harga pasaran. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan harga daging sapi maupun daging kerbau menjelang Hari Raya Idul Fitri," terangnya.

Selain itu Hartuni juga menyampaikan, untuk stok beras di KCP Buntok aman hingga empat bulan kedepan untuk dua kabupaten yakni Barito Selatan dan Barito Timur.

"Karena saat ini stok beras yang ada pada gudang KCP Buntok tersedia sebanyak 305 ton lebih," tambahnya.

Begitu juga dengan stok gula sampai hari ini tersedia sebanyak 25 ton dan untuk harganya Rp 12.500 per kilogram, sedangkan stok minyak goreng tersedia sebanyak 1.909 liter.

Menurutnya, persediaan daging beku dan bahan pokok lainnya yang dijual dengan harga murah tersebut merupakan salah satu bentuk kehadiran negara dalam menyediakan akses pangan yang mudah didapat dengan harganya terjangkau untuk masyarakat.