Kelulusan SMA di Kalteng tidak 100 persen akibat sebagian peserta tak ikuti ujian

id Kelulusan sma kalteng tak 100 persen, sma kalteng, dinas pendidikan kalteng, kalteng, kalimantan tengah, kepala dinas pendidikan saifudi

Kelulusan SMA di Kalteng tidak 100 persen akibat sebagian peserta tak ikuti ujian

Foto Dokumentasi - Aktivitas siswa SMA Negeri 1 Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalteng. (ANTARA/Norjani)

Kalau dihitung dari peserta yang mengikuti ujiannya saja, maka semuanya lulus
Palangka Raya (ANTARA) - Tingkat kelulusan SMA di Provinsi Kalimantan Tengah pada tahun 2021 ini tak mencapai 100 persen dikarenakan sebagian peserta yang telah terdaftar tidak mengikuti ujian yang dilaksanakan.

"Kalau dihitung dari peserta yang mengikuti ujiannya saja, maka semuanya lulus," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Kalteng Saifudi saat dihubungi dari Palangka Raya, Senin.

Namun karena penghitungan dilakukan terhadap seluruh peserta ujian yang terdaftar, maka persentase tingkat kelulusan SMA di Kalimantan Tengah pada tahun 2021 tidak mencapai 100 persen.

Saifudi memaparkan, siswa yang sudah terdaftar sebagai peserta ujian yakni pada kelas XII SMA. Namun sebagian pada akhirnya tak mengikuti ujian dikarenakan berbagai faktor.

Salah satu penyebabnya saat pelaksanaan pembelajaran yang umumnya dilakukan daring atau online sehingga tidak tatap muka di masa pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) membuat sebagian siswa memiliki aktivitas lain seperti bekerja.

"Karena belajar daring, ada sebagian yang sambil bekerja, hingga pada akhirnya tidak mau sekolah lagi karena merasa nyaman sudah mendapatkan penghasilan dan alasan lainnya," ungkapnya yang juga pernah menjabat sebagai Kepala Bidang Pembinaan SMA Dinas Pendidikan Kalimantan Tengah tersebut.

Sementara itu Kepala Seksi Kurikulum SMA Dinas Pendidikan Kalimantan Tengah Tito menyampaikan, total peserta yang mengikuti ujian SMA se-Kalteng mencapai 19.167 orang siswa.

"Dari total peserta yang terdaftar sebagai peserta ujian tersebut, lulus sebanyak 19.128 orang siswa atau secara persentase mencapai 99,58 persen," terangnya.

Kemudian sebanyak 39 orang siswa yang terdaftar sebagai peserta ujian SMA dinyatakan tidak lulus dan umumnya mereka ini tidak mengikuti ujian karena berbagai alasan.

"Yang bersangkutan tidak mengikuti ujian karena berbagai alasan. Semula mereka terdaftar, namun pada akhirnya tidak mengikuti ujian," tutur Tito.