Kebakaran hanguskan rumah ketua RT di Sampit

id Kebakaran hanguskan rumah ketua RT di Sampit, Kalteng, rihel, Sampit, Kotim, Kotawaringin Timur

Kebakaran hanguskan rumah ketua RT di Sampit

Petugas dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kotawaringin Timur memadamkan sisa api yang menghanguskan sebuah rumah di Jalan Suprapto Selatan, Rabu (2/6/2021). ANTARA/Norjani

Sampit (ANTARA) - Kebakaran di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, menghanguskan sebuah rumah di Jalan Suprapto Selatan milik seorang ketua rukun tetangga (RT).

"Satu buah rumah yang habis terbakar. Selain itu ada bangunan lain yang kena pada bagian atapnya. Untuk penyebabnya, menjadi ranah penyelidikan kepolisian," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kotawaringin Timur, Rihel di Sampit, Rabu.

Kebakaran tersebut terjadi pada sebuah rumah berkonstruksi kayu milik Ahmad Supian yang merupakan Ketua RT 37 RW 1 Kelurahan Mentawa Baru Hilir Kecamatan Mentawa Baru Ketapang.

Belum diketahui secara persis kronologis kejadian karena penghuni rumah masih syok atas kejadian itu. Saat kebakaran terjadi, penghuni sedang berada di rumah yang di depannya terdapat bangunan yang difungsikan sebagai tempat jasa cuci pakaian.

Mereka berusaha menyelamatkan barang berharga dari amukan api. Akibat kejadian itu, pemilik rumah menderita luka memar. Beberapa orang lainnya juga terlihat syok atas kejadian itu sehingga mereka dibawa ke rumah sakit menggunakan ambulans untuk mendapatkan penanganan medis.

Saleh, seorang warga mengatakan, api dengan cepat membubung tinggi. Warga langsung membantu memadamkan api sambil menyelamatkan barang-barang milik korban.

Baca juga: Pemkab Kotim belum mendapat kepastian perbaikan jalan lingkar selatan

"Pemilik rumah terlihat syok. Tadi warga berupaya membantu semampunya menyelamatkan barang karena api sudah membesar," ujarnya.

Sementara itu Rihel menduga api berasal dari bagian belakang rumah. Hal itu terlihat dari puing bangunan di bagian belakang yang nyaris tidak tersisa.

Dibutuhkan waktu lebih dari satu jam untuk pemadaman dan pendinginan hingga api benar-benar padam. Ada lima mobil dengan 50 personel dikerahkan untuk memadamkan kebakaran tersebut.

"Kalau benar api berasal dari dapur, itu ada beberapa faktor yang bisa jadi pemicunya, bisa karena kompor,  bisa juga akibat korsleting listrik. Kita tunggu saja nanti apa hasil penyelidikan pihak kepolisian," demikian Rihel.

Baca juga: Wabup Kotim: Pancasila menjadi pemersatu