Sampit (ANTARA) - Seorang pria paruh baya terlihat mengawasi aktivitas aktivitas jual beli di toko emas miliknya di Pusat Perbelanjaan Mentaya Sampit. Sesekali pria bernama Haji Sani itu menoleh ke bagian tengah pasar tradisional Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.
Sani sedang memantau kegiatan vaksinasi massal COVID-19 yang sedang dilaksanakan di pasar tersebut. Dia ingin seluruh karyawan toko emas miliknya tersebut segera mengikuti vaksinasi.
"Saya sudah divaksin. Ada 10 karyawan saya dan mereka juga saya wajibkan untuk mengikuti vaksinasi COVID-19. Saya sudah lama menunggu ini. Ini upaya kita agar tidak tertular dari COVID-19," kata Sani di Sampit, Sabtu.
Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur menggelar vaksinasi massal pada Sabtu dan Minggu dengan menyasar pelaku ekonomi. Selain di seluruh puskesmas, untuk di kawasan pusat kota Sampit, vaksinasi juga dilakukan di sebuah hotel, mal dan Pusat Perbelanjaan Mentaya.
Beragam tanggapan pedagang terhadap vaksinasi massal tersebut. Ada yang antusias, namun ada pula yang enggan mengikuti vaksinasi COVID-19.
Sani termasuk pelaku ekonomi yang antusias mengikuti vaksinasi. Dia yakin penyuntikan vaksin ini sangat penting untuk melindungi diri dan orang lain dari penularan COVID-19.
Pemilik Toko Emas Mitra Baru ini paham betul bahwa kegiatan ini juga penting bagi pelaku ekonomi seperti dirinya. Selain melindungi dari COVID-19, vaksinasi ini juga sangat penting dalam mendukung pemulihan ekonomi.
Secara psikologis, vaksinasi juga membuat pelaku ekonomi dan konsumen merasa aman dan nyaman bertransaksi. Untuk itulah kegiatan ini juga sangat penting bagi aktivitas ekonomi.
"Kami ini kan termasuk rentan tertular meski selama ini kami selalu menerapkan protokol kesehatan, makanya kami menganggap vaksinasi ini sangat penting. Dengan vaksin ini, kita lebih aman dan pembeli juga aman. Mereka juga merasa nyaman untuk bertransaksi di toko kami," kata Sani.
Ratna, salah seorang pembeli mengaku sangat mendukung vaksinasi massal, termasuk terhadap pelaku ekonomi. Kegiatan tersebut akan memberi rasa aman bagi masyarakat saat berbelanja.
"Kalau kita sudah tahu bahwa pedagangnya sudah divaksin, kita pasti lebih yakin dan merasa lebih aman. Saya mendukung seluruh masyarakat, khususnya petugas pelayanan dan pedagang divaksin sehingga kita aman saat aktivitas apapun," kata Ratna.
Manajer Citimall Sampit, Norwahyudi mengatakan, pandemi COVID-19 sangat berdampak terhadap kegiatan ekonomi di mal mereka. Tidak sedikit mitra yang tidak memperpanjang sewa tempat karena aktivitas ekonomi sedang lesu.
Dia bersyukur karena saat ini aktivitas ekonomi mulai membaik dibanding saat awal pandemi COVID-19 terjadi tahun lalu. Protokol kesehatan yang dijalankan secara ketat di mal terbesar di Kalimantan Tengah membuat tingkat kepercayaan masyarakat untuk berbelanja mulai meningkat karena konsumen merasa lebih aman.
Dia berharap vaksinasi massal yang dilaksanakan saat ini semakin menambah kepercayaan masyarakat sehingga transaksi meningkat dan perekonomian kembali pulih.
"Tahun ini mulai terasa kondisinya mulai membaik dibanding tahun lalu. Semoga pandemi COVID-19 ini bisa segera berakhir sehingga aktivitas perekonomian benar-benar kembali normal," harap Norwahyudi.
Bupati Kotawaringin Timur Halikinnor berharap masyarakat mendukung vaksinasi COVID-19 untuk memutus mata rantai penularan COVID-19 dan mempercepat pemulihan ekonomi. Masyarakat diminta mengikuti vaksinasi agar memiliki kekebalan sehingga tidak mudah terserang COVID-19.
"Vaksinasi ini bukan sekadar melindungi kita dari COVID-19, tapi ini bagian dari upaya pemulihan ekonomi. Efek psikologis juga didapat dari kegiatan ini. Orang akan merasa lebih aman dalam beraktivitas sehingga diharapkan dapat memacu kegiatan ekonomi. Tapi tentu protokol kesehatan tetap wajib dijalankan," kata Halikinnor.
Kerahkan pegawai
Bupati Halikinnor mengakui capaian vaksinasi COVID-19 di kabupaten yang dipimpinnya masih relatif rendah. Ini menjadi perhatian serius pihaknya untuk terus mendorong peningkatan vaksinasi COVID-19 secara masif.
"Target vaksinasi di Kotawaringin Timur ini 86.000 dikali dua (dua kali suntikan). Tapi kalau melihat jumlah penduduk kita maka dua pertiganya adalah minimal 280.000 vaksin yang dibutuhkan. Saat ini baru 56.000 atau sekitar 40 persen. Masih jauh. Itu akan kita kejar. Sekarang kita mengejar kuantitasnya," ujar Halikinnor.
Data Dinas Kesehatan Kotawaringin Timur hingga Sabtu (5/6), daerah ini mendapat alokasi 38.600 dosis vaksin Sinovac dan 210 dosis vaksin AstraZeneca. Vaksin terpakai pada Sabtu sebanyak 1.109 dosis sehingga total jumlah vaksin terpakai sebanyak 29.820 dosis vaksin Sinovac dan 160 dosis vaksin AstraZeneca. Sisa vaksin sebanyak 8.620 dosis vaksin Sinovac dan 50 dosis vaksin AstraZeneca.
Sementara itu rincian vaksinasi terhadap tenaga kesehatan yakni untuk dosis pertama sebesar 90,86 persen dan dosis kedua 83,76 persen. Vaksinasi terhadap petugas layanan publik untuk dosis pertama 40,25 dan dosis kedua 19,42 persen, sedangkan terhadap lansia untuk dosis pertama 7,88 persen dan dosis kedua 2,35 persen.
Capaian vaksinasi terhadap lansia masih sangat rendah padahal kelompok ini rentan terhadap penularan COVID-19. Untuk itu pemerintah daerah menggencarkan upaya vaksinasi, khususnya terhadap lansia.
Bupati Halikinnor secara khusus membuat instruksi kepada seluruh aparatur sipil negara (ASN) dan tenaga kontrak untuk membantu memaksimalkan vaksinasi terhadap lansia. Mereka diminta membantu mendata, melaporkan dan mendukung pelaksanaan vaksinasi di lapangan.
Bupati memerintahkan ASN dan tenaga kontrak di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur untuk mendata dan membawa orangtua dan keluarga/kerabat yang berusia 50 tahun ke atas serta berdomisili di Kabupaten Kotawaringin Timur untuk dapat melakukan vaksinasi COVID-19 di fasilitas kesehatan seperti puskesmas terdekat atau pos vaksinasi yang ditentukan.
Kepala Sekolah TK/SD/SMP/SMA/SMK/sederajat di Kabupaten Kotawaringin Timur diperintahkan mendata dan mengimbau orangtua atau wali siswa dan keluarga atau kerabat tenaga pendidik atau non kependidikan yang berusia 50 tahun ke atas untuk melakukan vaksinasi COVID-19, baik di fasilitas kesehatan seperti puskesmas terdekat atau di sekolah, sesuai kesepakatan dengan dengan P
puskesmas terdekat.
"Saya minta ASN dan tenaga kontrak membantu ini secara serius. Kita harus lebih banyak lagi mengedukasi masyarakat tentang pentingnya vaksinasi, sehingga mereka yakin dan bersedia mengikuti vaksinasi COVID-19," harap Halikinnor.
Halikinnor berharap kesadaran masyarakat bahwa vaksinasi sangat penting untuk melindungi diri dan orang lain serta membantu mempercepat memutus mata rantai penularan COVID-19 sehingga pandemi segera berakhir dan kehidupan masyarakat kembali membaik.
Baca juga: Vaksinasi COVID-19 di Kotim sasar pelaku ekonomi
Baca juga: Ambisi Pemkab Kotim ekspor CPO langsung dari Sampit
Baca juga: DPRD Kotim ingatkan perusahaan tidak menanam sawit di sempadan sungai