BPBD Seruyan tambah jumlah perahu bermesin untuk tangani karhutla

id Pemkab seruyan, kuala pembuang, perahu mesin bpbd seruyan, bpbd seruyan, karhutla, kebakaran hutan, kebakaran lahan, kalteng, kalimantan tengah

BPBD Seruyan tambah jumlah perahu bermesin untuk tangani karhutla

Kepala Pelaksana BPBD Seruyan Agung Sulistyono. (ANTARA/Radianor)

Kuala Pembuang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah kembali menambah jumlah perahu kecil bermesin untuk penanganan kebakaran hutan dan lahan di wilayah sulit dijangkau dengan transportasi darat.

“Tahun sebelumnya sebanyak tiga unit perahu disiapkan, sedangkan 2021 ini akan ditambah sebanyak empat unit, sehingga dapat memaksimalkan penanganan karhutla,” kata Kepala Pelaksana BPBD Seruyan Agung Sulistyono di Kuala Pembuang, Rabu.

Secara geografis di Seruyan sendiri masih banyak wilayah yang sulit dilewati dengan jalur darat bahkan ada juga tempat yang hanya bisa melalui jalur sungai, sehingga perahu tersebut sangat diperlukan.

“Memang di tempat kita masih banyak wilayah seperti desa yang hanya bisa dilewati jalur sungai, maka keberadaan perahu kecil ini sangat kita perlukan dalam penanggulangan karhutla,” ungkapnya.

Lebih lanjut dia menjelaskan, perahu bermesin dengan panjang tujuh meter ini, setiap saat bisa digunakan untuk pengangkutan personel dan peralatan pemadaman guna menjangkau wilayah sulit.

Karena berkaca pada pengalaman tahun-tahun sebelumnya, ada wilayah yang sulit dijangkau dan harus menggunakan perahu kecil, dan itu pun harus ditempuh dengan waktu berjam-jam.

“Pastinya dengan adanya perahu operasional karhutla ini, memudahkan kami bergerak apabila terjadi kebakaran pada area tertentu," jelasnya.

Dia menambahkan, perahu bermesin ini, dirancang memudahkan pengangkutan personel maupun peralatan dan dapat digunakan pada sungai-sungai kecil, serta akan disiagakan pada wilayah rawan karhutla.

“Perahu ini nantinya akan kami siagakan di tempat rawan kebakaran, sehingga kami juga bisa bergerak cepat menangani apabila terjadi karhutla,” demikian Agung.