Jakarta (ANTARA) - Lembaga swadaya masyarakat, Wahana Visi Indonesia, meminta orang tua lebih serius dalam melindungi anak dari penularan virus COVID-19.
“Jangan terlena dengan anggapan bahwa anak lebih tahan terhadap COVID-19. Pada kenyataannya, kali ini kasusnya meningkat tajam. Dengan beragamnya varian baru mutasi virus yang sudah ada di Indonesia dan belum adanya vaksin COVID-19 untuk anak-anak yang dapat melindungi mereka dari infeksi COVID-19 yang berat, membuat anak-anak semakin rentan terdampak COVID-19,” ujar Health Team Leader Wahana Visi Indonesia, dr Maria Adrijanti, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat.
Dia menambahkan anak termasuk dalam kelompok rentan dan memerlukan perlindungan dari orang tua, pengasuh, dan masyarakat sekitarnya.
Meningkatnya kasus COVID-19 pada anak menunjukkan bahwa orang tua, pengasuh, dan orang dewasa dengan mobilitas tinggi dan lengah dalam menerapkan protokol kesehatan turut memberi andil terjadinya penularan virus terhadap anak-anak.
Apalagi dari jumlah kasus anak yang meninggal dunia, 50 persen adalah anak balita d imana secara natural mereka lebih banyak tinggal di rumah.
Baca juga: Tips liburan di rumah untuk eratkan keluarga
Kejadian itu menjadi pengingat keras bagi para orang tua untuk waspada dan bertanggung jawab dalam menjaga kesehatan dan keselamatan anak-anak dengan menerapkan dengan ketat dan konsisten 3M dan 3T dan mau divaksinasi COVID-19.
“Kelengahan yang dilakukan orang dewasa membawa risiko anak terpapar COVID-19 yang dapat membawa dampak serius pada kesehatan mereka serta mengancam terwujudnya generasi emas tahun 2045,” imbuh dia.
Manajer Advokasi WVI, Junito Drias, mengatakan anak memiliki hak untuk mendapat perlindungan, termasuk dalam hal ini perlindungan dari paparan COVID-19.
Melakukan vaksinasi, katanya, termasuk upaya orang dewasa dalam melindungi anak.
“Vaksinasi orang dewasa penting karena membangun kekebalan kelompok untuk membatasi penularan virus kepada kelompok anak, walau tentu saja protokol kesehatan tetap penting,” kata Junito.
Pihaknya sejak awal pandemi COVID-19 telah melakukan berbagai kegiatan promosi dan edukasi pencegahan COVID-19 di 52 wilayah dampingan.
WVI juga menerbitkan modul-modul yang dapat dimanfaatkan orang tua untuk melakukan berbagai aktivitas bersama anak di rumah dan bagaimana memberi informasi pada anak tentang COVID-19 dan pencegahannya, edukasi mengenai makanan bergizi untuk meningkatkan imunitas, hingga menyalurkan sarana cuci tangan pakai sabun dan alat pelindung diri ke wilayah-wilayah dampingan.
WVI juga melibatkan anak-anak dalam pembuatan materi komunikasi dan informasi mengenai COVID-19.
Baca juga: Seribuan anak di daerah ini terpapar COVID-19 selama pandemi
Baca juga: Daerah ini beri kuota khusus PPDB anak tenaga kesehatan
Baca juga: Bolehkah anak dengan penyakit komorbid ikut belajar tatap muka?
Baca juga: Masker untuk anak usia 2 tahun ke atas