Bupati pastikan ketersediaan vaksin COVID-19 di Kobar aman
Pangkalan Bun (ANTARA) - Bupati Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Nurhidayah mengharapkan masyarakat di kabupaten setempat tetap tenang dan bersabar menunggu giliran divaksin COVID-19, karena ketersediaan dan jumlah vaksin untuk wilayah setempat aman serta mampu memenuhi kebutuhan.
Ketersediaan vaksin dipastikan aman untuk memenuhi target setidaknya 80 persen dari jumlah penduduk di Kobar, kata Nurhidayah ketika memantau vaksinasi massal di Desa Natai Baru, Kecamatan Arut Selatan, Minggu.
"Rencananya, Senin (5/7), Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah juga akan kembali mengirim vaksin COVID-19 ke Kobar. Jadi, masyarakat tidak perlu khawatir tidak divaksin. Bersabar saja menunggu giliran," pintanya.
Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat bersama TNI dan Polri setempat melaksanakan vaksinasi massal di Desa Natai Baru. Namun, karena tingginya antusias masyarakat di wilayah setempat untuk divaksin, 1.300 dosis vaksin yang dibawa ke lokasi pun dengan cepat habis terpakai.
Orang nomor satu di Kobar itu pun mengapresiasi dan mengucapkan terimakasih kepada masyarakat yang telah antusias mengikuti vaksin massal tersebut. Dan, bagi masyarakat yang belum sempat divaksin, tidak perlu khawatir, pasti akan divaksin.
"Kami memang menargetkan diakhir tahun 2021, setidaknya 80 persen masyarakat Kobar sudah tervaksin semuanya. Jadi, herd immunity benar-benar terbentuk di Kobar, agar dapat menjadi senjata melawan COVID-19," kata Nurhidayah.
Baca juga: Tindak tegas semua pelanggar protokol kesehatan, kata Bupati Kobar
Ditempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Kobar Achmad Rois juga memastikan bahwa ketersediaan vaksin aman dan selalu ada berapapun yang dibutuhkan. Bahkan, pemkab kobar selalu menyampaikan data kebutuhan vaksin ke Pemprov untuk diteruskan ke Pemerintah pusat.
"Siklusnya stok vaksin itu selalu mengalir. misalkan saat ini tinggal 3 vial, besok pasti datang lagi. Jjadi sesuai dengan rencana mingguan semua puskesmas yang ada di Kobar dan program vaksinasi massal," beber Achmad Rois.
Dia mengatakan setiap vaksin yang dibawa dan kemasannya sudah dibuka, wajib dihabiskan hari itu juga. Untuk itulah, berapapun yang dibutuhkan daerah, termasuk Kobar, pasti dipenuhi. Sepanjang, harus benar-benar dihabiskan ketika kemasan sudah di buka.
Dirinya juga menyebut bahwa tidak ada jumlah maksimal yang ditentukan oleh pemerintah dalam memberikan vaksin. Selama kebutuhan yang diajukan sesuai dengan rencana mingguan dan logis, maka pasti akan di dropping.
"Kobar pernah disalurkan 8.000 dosis, lalu 12.000 dosis. Jadi berapapun yang diminta, asalkan sesuai dengan rencana mingguan dan dinilai logis dan sesuai kebutuhan, pasti diberikan," demikian Achmad Rois.
Baca juga: Bupati ajak perusahaan di Kobar lakukan vaksinasi COVID-19 ke karyawan
Ketersediaan vaksin dipastikan aman untuk memenuhi target setidaknya 80 persen dari jumlah penduduk di Kobar, kata Nurhidayah ketika memantau vaksinasi massal di Desa Natai Baru, Kecamatan Arut Selatan, Minggu.
"Rencananya, Senin (5/7), Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah juga akan kembali mengirim vaksin COVID-19 ke Kobar. Jadi, masyarakat tidak perlu khawatir tidak divaksin. Bersabar saja menunggu giliran," pintanya.
Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat bersama TNI dan Polri setempat melaksanakan vaksinasi massal di Desa Natai Baru. Namun, karena tingginya antusias masyarakat di wilayah setempat untuk divaksin, 1.300 dosis vaksin yang dibawa ke lokasi pun dengan cepat habis terpakai.
Orang nomor satu di Kobar itu pun mengapresiasi dan mengucapkan terimakasih kepada masyarakat yang telah antusias mengikuti vaksin massal tersebut. Dan, bagi masyarakat yang belum sempat divaksin, tidak perlu khawatir, pasti akan divaksin.
"Kami memang menargetkan diakhir tahun 2021, setidaknya 80 persen masyarakat Kobar sudah tervaksin semuanya. Jadi, herd immunity benar-benar terbentuk di Kobar, agar dapat menjadi senjata melawan COVID-19," kata Nurhidayah.
Baca juga: Tindak tegas semua pelanggar protokol kesehatan, kata Bupati Kobar
Ditempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Kobar Achmad Rois juga memastikan bahwa ketersediaan vaksin aman dan selalu ada berapapun yang dibutuhkan. Bahkan, pemkab kobar selalu menyampaikan data kebutuhan vaksin ke Pemprov untuk diteruskan ke Pemerintah pusat.
"Siklusnya stok vaksin itu selalu mengalir. misalkan saat ini tinggal 3 vial, besok pasti datang lagi. Jjadi sesuai dengan rencana mingguan semua puskesmas yang ada di Kobar dan program vaksinasi massal," beber Achmad Rois.
Dia mengatakan setiap vaksin yang dibawa dan kemasannya sudah dibuka, wajib dihabiskan hari itu juga. Untuk itulah, berapapun yang dibutuhkan daerah, termasuk Kobar, pasti dipenuhi. Sepanjang, harus benar-benar dihabiskan ketika kemasan sudah di buka.
Dirinya juga menyebut bahwa tidak ada jumlah maksimal yang ditentukan oleh pemerintah dalam memberikan vaksin. Selama kebutuhan yang diajukan sesuai dengan rencana mingguan dan logis, maka pasti akan di dropping.
"Kobar pernah disalurkan 8.000 dosis, lalu 12.000 dosis. Jadi berapapun yang diminta, asalkan sesuai dengan rencana mingguan dan dinilai logis dan sesuai kebutuhan, pasti diberikan," demikian Achmad Rois.
Baca juga: Bupati ajak perusahaan di Kobar lakukan vaksinasi COVID-19 ke karyawan