Sampit (ANTARA) - Kegiatan Karya Bakti TNI yang dilaksanakan Kodim 1015/Spt bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, menargetkan perbaikan 15 jembatan di kawasan pesisir kabupaten tersebut.
"Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur mengucapkan terima kasih kepada Kodim yang sangat mendukung pembangunan daerah kita. Saat ini banyak jembatan yang kondisinya sudah sangat memprihatinkan. Ini akan diperbaiki melalui Karya Bakti TNI," kata Bupati Halikinnor di Sampit, Jumat.
Halikinnor hadir dalam pembukaan Karya Bakti TNI Kodim 1015/Spt bersama Pemerintah Kabupaten Kotawaringin. Acara juga diisi penandatanganan berita acara kegiatan oleh Bupati Halikinnor dan Komandan Kodim 1015/Spt Letkol Czi Akhmad Safari.
Kegiatan ini dilaksanakan di Kecamatan Pulau Hanaut dan Mentaya Hilir Selatan. Kawasan ini sebagian besar berada di pesisir yang menghadap Laut Jawa.
"Ini sangat membantu sekali karena sangat menghemat biaya dan terjadi kolaborasi antara TNI, masyarakat dan pemerintah daerah," ujar Halikinnor.
Komandan Kodim 1015/Spt Letkol Czi Akhmad Safari menjelaskan, hari ini dilakukan seremonial pembukaan Karya Bakti TNI, namun kegiatan sudah dimulai sejak 10 Agustus lalu dan akan berakhir pada 9 September mendatang atau selama satu bulan.
"Mudah-mudahan cuaca baik, tidak hujan dan tidak ada kendala teknis di lapangan. Mudah-mudahan tepat waktu sehingga bisa digunakan oleh masyarakat," harap Akhmad Safari.
Baca juga: Dua penderita COVID-19 di Kotim dipulangkan dari rumah isolasi mandiri terpadu
Dia menjelaskan, Karya Bakti TNI kali ini menjadikan jembatan sebagai objek kegiatan karena jembatan sangat dibutuhkan masyarakat. Selama ini hasil pantauan di lapangan, ada jembatan yang rusak berat dan ringan.
Perbaikan jembatan melalui kegiatan ini juga berdasarkan aspirasi dan saran masyarakat. Untuk itulah Kodim 1015/Spt memutuskan sasaran strategis Karya Bakti TNI tahun ini adalah perbaikan jembatan.
Kodim 1015/Spt menurunkan sekitar 40 personel mereka dalam kegiatan ini. Prajurit TNI tersebut nantinya bahu-membahu dengan masyarakat untuk memperbaiki 15 jembatan yang sudah ditentukan.
"Lokasinya ada di enam desa di Kecamatan Pulau Hanaut dan Mentaya Hilir Selatan. Paling ujung di Desa Serambut yang berbatasan langsung dengan Laut Jawa. Ada beberapa dusun dan masyarakatnya bertani sehingga membutuhkan jembatan itu untuk ke pusat Kecamatan Pulau Hanaut kemudian menyeberang ke Sampit," jelas Akhmad Safari.
Dia mengatakan hingga saat ini belum ada kendala dalam pelaksanaan di lapangan. Dia berharap semua berjalan lancar sehingga hasilnya bisa membawa manfaat besar bagi masyarakat.
Baca juga: Sudah tiga penderita COVID-19 di Kotim meninggal saat isolasi mandiri