"Kami masih kesulitan mendapatkan data korban banjir. Makanya kami minta segera dilaporkan. Kalau datanya sudah valid, maka akan mudah kami untuk menyiapkan bantuan untuk masyarakat yang terdampak," kata Kepala Pelaksana BPBD Kotawaringin Timur melalui Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Yephi Hartady di Sampit, Selasa.
Berdasarkan laporan diterima BPBD, saat ini banjir terjadi di empat kecamatan di wilayah utara yaitu Bukit Santuai, Antang Kalang, Telaga Antang dan Mentaya Hulu. Ketinggian air bervariasi mulai 20 cm hingga lebih dari satu meter.
Yephi mengatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan terkait data korban banjir. Pemerintah desa juga diharapkan membantu percepatan pendataan korban banjir.
Data jumlah dan sebaran korban banjir sangat penting agar BPBD bisa segera memetakan jalur distribusi bantuan. Harapannya secepatnya bantuan bisa disalurkan kepada korban banjir, seperti sembako dan bantuan lainnya.
Diakui, sulitnya medan menjadi kendala koordinasi antara pemerintah kecamatan dengan aparat desa. Apalagi, banyak desa yang masih sulit maupun belum terjangkau jaringan telekomunikasi sehingga komunikasi cukup terkendala.
Jika data sudah disampaikan semua maka akan mudah bagi BPBD untuk memproses dan menyalurkan bantuan untuk korban banjir. Untuk itulah diharapkan data tersebut bisa segera didapat.
Untuk menyalurkan bantuan nantinya, tim meluncur dari Sampit menempuh perjalanan darat antar empat jam, bahkan lebih. Selanjutnya bantuan akan disalurkan ke desa-desa, termasuk melalui jalur sungai bagi desa yang tidak bisa dijangkau melalui jalan darat.
Baca juga: DPRD dukung pemkab wujudkan program Kotim Terang
Sementara itu data sementara dari dua kecamatan, banjir di Kecamatan Bukit Santuai terjadi dengan ketinggian air antara 10 hingga 70 cm dari permukaan tanah. Desa terendam banjir yaitu Tumbang Penyahuan sebanyak 3 rumah, Tumbang Sapia 6 rumah, Tumbang Getas 3 rumah, Tewai Hara 18 rumah, Tumbang Payang 16 rumah dan Tumbang Kania 12 rumah.
Warga terdampak banjir yaitu Tumbang Penyahuan sebanyak 10 kepala keluarga (KK), Tumbang Sapia 12 KK, Tumbang Getas 8 KK, Tewai Hara 120 KK, Tumbang Payang 106 KK dan Tumbang Kania 76 KK.
Selain merendam rumah, banjir juga merendam sejumlah fasilitas publik, salah satunya Puskesmas Tumbang Penyahuan. Banjir setinggi hampir sepinggang orang dewasa itu membuat aktivitas di puskesmas itu sangat terganggu.
Sementara itu banjir di Kecamatan Antang Kalang terjadi di enam desa dengan ketinggian air antara 50 sampai 60 cm. Terdapat 420 kepala keluarga yang terdampak banjir.
Warga yang terdampak banjir tersebar di Desa Tumbang Kalang sebanyak 139 KK, Tumbang Manya 68 KK, Sungai Puring 75 KK, Sungai Hanya 80 KK, Tumbang Ramei 42 KK dan Tumbang Ngahan 16 KK.
Baca juga: Keterbatasan vaksin jadi kendala percepatan pencapaian 'herd immunity' di Kotim
Baca juga: Vaksinasi COVID-19 di Kotim sasar ibu hamil