Jalan utama masuk Sampit mulai dibuka terbatas

id Jalan utama masuk Sampit mulai dibuka terbatas, Kalteng, Bupati Kotim, Halikinnor Sampit Kotim, Kotawaringin Timur

Jalan utama masuk Sampit mulai dibuka terbatas

Bupati Halikinnor berbincang dengan pelaksana peningkatan Gerbang Sahati, Senin (20/9/2021). Hari ini jalan di bagian kiri dan kanan di kawasan itu mulai bisa kembali dilewati secara terbatas untuk kendaraan roda dua dan mobil pribadi, sementara jalur utama di bagian tengah masih ditutup. ANTARA/HO-Pemkab Kotim

Sampit (ANTARA) - Jalan Tjilik Riwut yang merupakan akses utama masuk ke kota Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah yang ditutup karena ada pengerjaan peningkatan gerbang, hari ini mulai dibuka secara terbatas.

"Makanya saya langsung memantau perkembangannya. Hari ini jalur kiri dan kanan dibuka sehingga kembali bisa dilewati, khususnya untuk kendaraan roda dua dan mobil pribadi," kata Bupati Halikinnor di Sampit, Senin.

Pemerintah daerah sedang merenovasi dan meningkatkan gerbang di Jalan Tjilik Riwut. Berdasarkan perencanaan, kegiatan peningkatan gerbang yang diberi nama Gerbang Sahati itu menghabiskan dana sekitar Rp697 juta.

Peningkatan gerbang yang berada di depan Stadion 29 November itu membuat arus lalu lintas di jalan tersebut sempat ditutup total. Selama penutupan tersebut, arus lalu lintas dialihkan ke Jalan Kenan Sandan.

Jalan itu terbagi tiga jalur, yaitu jalur utama di bagian tengah dan jalur tambahan di sisi kiri dan kanan. Saat ini pengerjaan gerbang di bagian tengah sehingga jalur utama di bawahnya masih ditutup, namun jalur di kiri dan kanan sudah bisa dilewati.

Baca juga: Pembelajaran tatap muka di Kotim terus dievaluasi meski kasus COVID-19 melandai

"Penjelasan dari pelaksana, sekitar 10 hari lagi pekerjaan di bagian tengah bisa selesai. Saya minta ini dipercepat dan bisa selesai maksimal dalam 10 hari sehingga bisa dibuka dan lalu lintas kembali normal. Saat ini jalur kiri dan kanan sudah aman dilewati. Sudah dijamin secara teknis," jelas Halikinnor.

Halikinnor menambahkan, peningkatan gerbang tersebut menggunakan desain dan warna sudah disesuaikan dengan filosofi daerah. Dia berharap tidak ada lagi kontroversi karena semua masukan telah diakomodir.

Sementara itu disinggung terkait rusaknya Jalan Kenan Sandan akibat banyaknya kendaraan melintas selama Jalan Tjilik Riwut ditutup, Halikinnor menilai ini konsekuensi yang memang terjadi saat ini karena jalan tersebut menjadi tumpuan kendaraan melintas.

Dia memastikan masalah tersebut dipastikan menjadi perhatian pemerintah daerah. Dia meminta masyarakat tidak risau. Jalan tersebut pasti diperbaiki, namun menyesuaikan kondisi kesiapan keuangan pemerintah daerah.

"Untuk Jalan Kenan Sandan yang rusak dampak pengalihan lalu lintas selama pekerjaan ini tentu akan kita perbaiki. Semua jalan dalam kota masuk dalam program kita, tapi tentu bertahap karena menyesuaikan kemampuan anggaran kita," kata Halikinnor.

Baca juga: Halikinnor terpilih jadi Ketua Umum PDBI Kalteng