1.029 kepala keluarga di Palangka Raya terdampak banjir

id Banjir palangka raya, banjir kalteng, flamboyan, mendawai, kalteng, kalimantan tengah, palangka raya

1.029 kepala keluarga di Palangka Raya terdampak banjir

Korban banjir di Kompleks Flamboyan Bawah kelurahan Langkai Kecamatan Pahandut, Kota Palangka Raya di lokasi penampungan yang disediakan di SDN-1 Langkai Jalan Ahmad Yani, Selasa, (21/9/2021). (ANTARA/Adi Wibowo)

Palangka Raya (ANTARA) - Sebanyak 1.029 kepala keluarga yang berada di lima kelurahan di Kecamatan Pahandut Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah terdampak banjir akibat luapan Daerah Aliran Sungai Kahayan.

Camat Pahandut Kota Palangka Raya Berlianto, Selasa, mengatakan, dari 1.029 kepala keluarga yang menjadi korban banjir tersebut, ada sekitar 600 unit rumah warga terendam.

"Rinciannya itu di Kelurahan Pahandut ada 465 KK, Langkai 350 KK, Pahandut Seberang 40 KK,Tumbang Rungan 102 KK dan Tanjung Pinang 72 Kk. kalau di total jumlahnya ribuan yang terdampak," kata Berlianto.  

Dia menjelaskan, saat ini warga terdampak banjir seperti di Kelurahan Langkai di Jalan Ahmad Yani Kompleks Flamboyan bawah dan Pahandut Jalan Kalimantan sangat memerlukan bahan pangan.

Sebab rumah mereka yang terendam banjir, rata-rata tidak bisa melakukan aktivitas sehari-harinya yakni memasak serta lainnya.

Masyarakat yang berada di Flamboyan Bawah, terpaksa harus mengungsi ke penampungan yang disediakan Pemerintah Kota Palangka Raya di SD Negeri 1 Langkai Jalan Ahmad Yani.

"Ada sekitar 30 orang di Kelurahan Langkai yang mengungsi atau ke posko yang dibangun di SDN-1 Langkai itu, karena mereka kesulitan mencari makan sehingga menginap di pengungsian tersebut," ucapnya.    

Selain itu, sambung Berlianto yang selalu siaga di posko dan tempat pengungsian warga tersebut, banyak keluhan warga yakni terkait adanya penyakit yang mulai menyerang mereka.

Penyakit yang dialami mereka seperti diare, gatal-gatal serta ada satu orang lansia atas nama Suci terpaksa harus dievakuasi karena menderita penyakit diabetes.

"Saat ini lansia tersebut sudah ditangani di RSUD Kalampangan, untuk diberikan perawatan," bebernya.

Sementara itu Nursidah salah satu warga di Kompleks Flamboyan bawah yang terpaksa mengungsi di penampungan sementara di SDN-1 Langkai menuturkan, dirinya terpaksa menginap di penampungan sementara karena kakinya yang sering terendam air terkena rematik.

Takut terjadi hal lain, ia pun langsung mengungsikan diri ke penampungan sementara tersebut sembari meminta pertolongan seperti halnya pemenuhan kebutuhan obat-obatan yang telah disediakan tim medis di posko kesehatan.

"Kami berharap obat-obatan, serta makanan bagi kami terdampak banjir selalu diberikan pemerintah setempat. Doa kami juga bencana seperti ini agar segera berakhir dan bisa beraktivitas kembali," tandasnya dengan nada sedih.