Palangka Raya (ANTARA) - Panitia Khusus DPRD Kalimantan Tengah mengundang sejumlah akademisi dari Universitas Palangka Raya, Universitas Muhammadiyah Palangkaraya, Universitas Kristen Indonesia, Institut Agama Islam Negeri, Institut Agama Hindu Negeri, serta perguruan tinggi swasta lainnya yang ada di Palangka Raya.
Diundangnya sejumlah akademisi dari perguruan tinggi negeri maupun swasta itu membahas rancangan pembangunan jangka menengah daerah Kalteng tahun 2021-2026, kata Ketua Pansus Raperda RPJMD DPRD Kalteng Freddy Ering saat memimpin rapat kerja di ruang rapat gabungan DPRD Kalteng, Senin.
"Jadi, kami ingin menyerap aspirasi sekaligus meminta pandangan, masukan dan saran dari akademisi terkait raperda RPJMD tahun 2021-2026," ucapnya.
Anggota DPRD Kalteng empat periode itu mengaku, pihaknya bersama pemerintah provinsi sedang sedang penyusun RPJMD 2021-2026. Oleh karenanya, diperlukan masukan dan saran dari semua pihak yang ada di provinsi ini, agar isi raperda RPJMD itu sesuai kondisi dan kebutuhan masyarakat.
Freddy Ering pun menyambut baik begitu banyak masukan dan saran yang diberikan kalangan akademisi kepada pihaknya pada saat rapat kerja. Di mana masukan dan saran itu diantaranya menyangkut penataan lembaga, penguatan keuangan daerah, kemandirian daerah, peningkatan ekonomi, penanganan pasca pandemic covid-19 dan banjir serta modernisasi agama.
"Ada juga masukan dan saran terkait peningkatan kualitas pendidikan yakni sumber daya manusia, mendorong pembukaan lapangan usaha dan UMKM," ucapnya.
Baca juga: Ketua DPRD usul anggota DPR dari dapil Kalteng ditambah jadi 9
Ketua Komisi I DPRD Kalteng itu juga menyebut, para akademisi memberikan masukan dan saran berkaitan dengan kemandirian sumber pangan masyarakat Kalteng, dengan mendorong sektor perikanan, peternakan dan pertanian dalam arti luas dan pengelolaan kekayaan alam bagi peningkatan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Kalteng.
Kemudian masukan menyangkut cara mengali setiap potensi yang dimiliki daerah dalam upaya pengelolaan sumber daya alam (SDA), agar berdampak pada peningkatan sumber pendapatan asli daerah (PAD).
"Jadi, APBD Kalteng yang sekarang ini sebesar Rp5 Triliun, bisa meningkat setidaknya mencapai Rp7 Triliun," demikian Freddy Ering.
Dalam rapat dengan sejumlah akademisi itu, Freddy Ering turut didampingi anggota Pansus DPRD Kalteng lainnya, yakni Jainudin Karim, Maruadi, Sugiyarto, Muhajirin, Purman Jaya, Henry M. Yoseph, Bryan Iskandar, Sudarsono, Lohing Simon dan Siswandi.
Baca juga: Legislator Kalteng minta sosialiasi program PSR lebih dioptimalkan
Baca juga: Legislator minta pemda se-Kalteng perhatikan kesejahteraan buruh