Nelayan Palangka Raya dapat pinjaman modal dari Pemerintah Pusat
Palangka Raya (ANTARA) - Belasan nelayan yang berada di Kecamatan Bukit Batu, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, mendapatkan pinjaman modal untuk mengembangkan usahanya dari Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia.
Fasilitator atau Pendamping dari Lembaga Pengelolaan Modal Usaha Kelautan Perikanan (LPMUKP) Perwakilan Kementerian Kelautan dan Perikanan pusat, Iis Purwandi di Palangka Raya, Rabu, mengatakan bahwa pihaknya hanya memfasilitasi masyarakat nelayan baik pembudidaya, penangkap ikan, pengelola usaha keramba serta lain sebagainya untuk mendapatkan pinjaman modal yang sengaja disediakan pemerintah pusat.
"Uang perorangan pinjaman nominalnya dari Rp25-500 juta. Sedangkan untuk kelompok pengelola usaha perikanan biasanya sampai miliaran rupiah, namun dia harus memiliki CV, UD atau berbentuk koperasi," katanya.
Nelayan yang berada di Kecamatan Bukit Batu ada sekitar 16 pelaku usaha perikanan yang mengajukan pinjaman, melalui program LPMUKP. Bahkan rencananya mereka yang rata-rata mereka mengusulkan permohonan pinjaman Rp75-100 juta yang sifatnya perorangan.
Sebelum pinjaman itu nantinya di kabulkan pihak kementerian terkait, LPMUKP pihaknya juga mendampingi para nelayan dalam penyusunan proposal dan pembuatan Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang akan dipinjam, sehingga nantinya tidak ada kesalahan.
"Tadi ketika kami sedang melaksanakan pendampingan penyusunan proposal terkait hal tersebut, juga ada masyarakat yang ingin bergabung. Namun kami sekaligus mensosialisasikan bahwa ini suntikan modal bagi pelaku usaha perikanan yang sudah menjalankan usahanya lama," ungkapnya.
Sedangkan, sambung dia, bagi pelaku usaha yang baru tentunya akan menjalani seleksi yang dilakukan instansi terkait.
Baca juga: Wali Kota Palangka Raya berkomitmen wujudkan UHC JKN-KIS
Sementara itu Camat Bukit Batu Hendrikus Satria Budi berharap, nantinya dengan adanya suntikan pinjaman modal dari Kementerian Kelautan pusat bisa membantu pelaku usaha perikanan yang ada di Palangka Raya bisa berkembang.
Kemudian dengan berkembangnya usaha mereka, nantinya ikan-ikan yang mereka kelola dapat menyediakan permintaan pasar, sehingga 'Kota Cantik' julukan Palangka Raya tidak tergantung dengan daerah lain.
"Ya semoga dengan adanya program ini dapat membantu berkembangnya pengusaha perikanan di daerah kita, sehingga kebutuhan ikan di Palangka Raya selalu terpenuhi setiap harinya," demikian Budi.
Baca juga: Balai Karantina Pertanian selenggarakan vaksinasi rabies gratis
Baca juga: Keterlibatan generasi muda dalam pengembangan pertanian sangat diperlukan
Fasilitator atau Pendamping dari Lembaga Pengelolaan Modal Usaha Kelautan Perikanan (LPMUKP) Perwakilan Kementerian Kelautan dan Perikanan pusat, Iis Purwandi di Palangka Raya, Rabu, mengatakan bahwa pihaknya hanya memfasilitasi masyarakat nelayan baik pembudidaya, penangkap ikan, pengelola usaha keramba serta lain sebagainya untuk mendapatkan pinjaman modal yang sengaja disediakan pemerintah pusat.
"Uang perorangan pinjaman nominalnya dari Rp25-500 juta. Sedangkan untuk kelompok pengelola usaha perikanan biasanya sampai miliaran rupiah, namun dia harus memiliki CV, UD atau berbentuk koperasi," katanya.
Nelayan yang berada di Kecamatan Bukit Batu ada sekitar 16 pelaku usaha perikanan yang mengajukan pinjaman, melalui program LPMUKP. Bahkan rencananya mereka yang rata-rata mereka mengusulkan permohonan pinjaman Rp75-100 juta yang sifatnya perorangan.
Sebelum pinjaman itu nantinya di kabulkan pihak kementerian terkait, LPMUKP pihaknya juga mendampingi para nelayan dalam penyusunan proposal dan pembuatan Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang akan dipinjam, sehingga nantinya tidak ada kesalahan.
"Tadi ketika kami sedang melaksanakan pendampingan penyusunan proposal terkait hal tersebut, juga ada masyarakat yang ingin bergabung. Namun kami sekaligus mensosialisasikan bahwa ini suntikan modal bagi pelaku usaha perikanan yang sudah menjalankan usahanya lama," ungkapnya.
Sedangkan, sambung dia, bagi pelaku usaha yang baru tentunya akan menjalani seleksi yang dilakukan instansi terkait.
Baca juga: Wali Kota Palangka Raya berkomitmen wujudkan UHC JKN-KIS
Sementara itu Camat Bukit Batu Hendrikus Satria Budi berharap, nantinya dengan adanya suntikan pinjaman modal dari Kementerian Kelautan pusat bisa membantu pelaku usaha perikanan yang ada di Palangka Raya bisa berkembang.
Kemudian dengan berkembangnya usaha mereka, nantinya ikan-ikan yang mereka kelola dapat menyediakan permintaan pasar, sehingga 'Kota Cantik' julukan Palangka Raya tidak tergantung dengan daerah lain.
"Ya semoga dengan adanya program ini dapat membantu berkembangnya pengusaha perikanan di daerah kita, sehingga kebutuhan ikan di Palangka Raya selalu terpenuhi setiap harinya," demikian Budi.
Baca juga: Balai Karantina Pertanian selenggarakan vaksinasi rabies gratis
Baca juga: Keterlibatan generasi muda dalam pengembangan pertanian sangat diperlukan